Episoder
-
Pada NWFM kali ini, ada Zeke Khaseli yang hadir dan bercerita mengenai perjalanannya di dunia musik. Dari mulai mendapat keyakinan dan kepercayaan diri sebagai musisi lewat LAIN, mendapat kepuasan melalui eksplorasi saat di Zeke and the Popo (ZATPP), meniti karir melakukan film scoring setelah pengalaman bekerja dengan Joko Anwar & Mouly Surya, dan akhirnya senang berkreasi sebagai musisi solo setelah mendapat dorongan dari Leonardo Ringo. Zeke juga berbagi tentang peran simbol dan mimpi dalam karya musik yang ia rilis setiap bulannya semenjak pandemi dimulai.
-
Kali ini kita kedatangan Izzy di NWFM. Kita membicarakan tentang cerita Izzy yang awalnya masuk ke perhatian banyak orang saat aktif di YouTube sebagai VNGNC, dilanjutkan dengan bagaimana dia ikut Barong Family sebagai produser video dan juga tour keliling dunia sebagai VJ. Banyak aspek dari crypto art yang didiskusikan pada episode ini; mulai dari bagaimana adopsi masal NFT yang tiba-tiba muncul selama setahun terakhir, sampai ke aspek filosofis dari teknologi blockchain sendiri.
-
Mangler du episoder?
-
Kedatangan Fuzzy, I lagi nih di NWFM. Topik yang dibicarakan kali ini adalah: IONS, NFT, Eth2, PoW vs PoS, $MATIC, Zora, Enjin, Decentraland, uang kas Future Exp, Binance, Binance Futures, Dogecoin, shitcoins, Kekaisaran Dago, VT-00, Big Pump Signal, Dear Members, Graph GRT, beli gurinda dan KFC, blackout, live dealer, Audius, Metamask, Fuzzmology, OpenSea, teh tarik, MacBook Pro M1, Pintu, feng shui, dan Jonathan Extra. Begitu lah kurang lebih, salam profit yah.
-
Matahara (Marissa Yudinar) adalah musisi independen dari Jakarta yang sedang merintis karir di Melbourne. Banyak hal seru yang kita dibicarakan pada NWFM kali ini. Dimulai tentang bagaimana Marissa mulai bermusik dan mempelajari bagaimana media nasional seperti triple j dapat memberikan kesempatan baru melalui triple j Unearthed, program yang belum lama ini mengumumkan bahwa Marissa akan berkolaborasi untuk menulis lagu dengan Nick Littlemore (Empire of the Sun). Beberapa single dari Matahara juga mendapat respon yang positif dari media Australia dan mulai membuat orang-orang menunggu EP 'Triple Alliteration' yang akan rilis pada Maret 19. Untuk mencapai titik ini, banyak hal terjadi dan sepertinya didorong oleh mantra yang sudah lama dibawa oleh Marissa, "Luck is there to be pushed."
-
Kembali lagi podcast santai bersama Disorder alias Disorder Takeover. Sayangnya, Raka NKRI lagi gak hadir nih. Obrolan kali ini mencakup: Musik yang lagi kita pantau, musik yang ingin kita buat dulu saat SMA, kapan kita mulai suka dan koleksi musik, kedatengan Gembira Putra juga yang cerita tentang gimana dulu dia mulai koleksi musik, Robonggo dan Gembi juga melihat ke belakang dan cerita tentang kesukaan dan pengalaman mereka akan musik House, terutama French House mengingat Daft Punk yang baru bubar, Robonggo cerita pengalaman kenalan dengan orang-orang sebagai bagian dari Good Friends dan Zaka di fan club-nya Monkey to Millionaire, Argia melihat bagaimana pengalaman berjejaring dan berkenalannya justru lebih lewat Last.fm. Kurang lebih segitu dulu untuk kali ini. Terima kasih udah mau baca dan dengerin <3
-
Rand Slam mencuat ke permukaan melalui album 'Rimajinasi' yang menerima respon baik dari media dan pendengar musik Indonesia di tahun 2017. Pada episode NWFM kali ini, kami membicarakan tentang Danang yang masih menghasut Argia untuk menggunakan Clubhouse, bagaimana aspek kesedihan hadir di musik Indonesia, cerita Rand Slam pertama mempelajari dan jatuh cinta dengan musik hip-hop, bagaimana banyak kolektif musik di Bandung beroperasi, peran Ucok Homicide dan Grimloc/Def Bloc untuk seorang Rand Slam, apropriasi kultur asing yang terasa kental di hip-hop Indonesia, dan bagaimana Rand Slam mencoba melalui dan berdamai dengan kesedihan dan kesulitan yang menimpanya selama 2020 lewat karya terbarunya, 'Terapi Suara'.
-
Di episode ini, kami berbincang dengan Tyza dan Rizki dari The Wellington mengenai perjalanan mereka sebagai band sejak SMA, intensi dan inspirasi mereka membuat musik dan mengapa mereka baru merilis album pertama di tahun 2021.
-
Di episode NWFM kali ini, kami kedatangan Pram dari agordiclub. Kami mengulas tentang peran jurnalis dan entitas media terhadap industri musik independen hari ini, agordiclub sebagai salah satu pionir siniar musik di Indonesia, dan juga apa yang mereka rencanakan untuk setahun ke depan!
-
Episode NWFM kali ini kami merayakan kembalinya Leeds Records di kancah #permusikan melalui kompilasi Supersub! Kami mengulas tentang persiapan kompilasi ini dan masing-masing lagu yang masuk ke dalamnya. Ada kedatangan juga dari Raka (Gizpel), Ikhsan (Kinder Bloomen), Ape (Beta Daemon), dan Dimas (Texpack) sebagai perwakilan dari beberapa musisi yang ikut di kompilasi ini.
-
Kami kedatangan Rekah pada episode NWFM kali ini. Rekah bercerita tentang transisi mereka dengan formasi barunya, bertahan hidup dan bertahan sebagai band selama setahun terakhir, dan juga materi yang sedang mereka siapkan akhir-akhir ini.
-
Lanjutan dari episode kami dengan Joe Million & Mardial untuk listening party album terbaru mereka, 'Vandal'. Di bagian ini Joe dan Mardial mengupas dan mengulas cerita di balik lagu 'AHIPLDC' sampai 'Sepeda'. Dzulfahmi juga hadir dan cerita tentang verse dia di 'Jembatan Api;.
-
Kami kedatangan Joe Million & Mardial untuk listening party album terbaru mereka, 'Vandal'. Mereka banyak cerita mengenai proses persiapan album ini dan cerita di balik lagu-lagunya. Di bagian pertama ini Joe dan Mardial mengupas dan mengulas cerita di balik lagu 'Cepu' sampai 'SLXT'.
-
Kami berbincang dengan kolektif virtual yang baru saja melaksanakan rave pertamanya di VR World. Menampilkan penampil yang biasa kita lihat di acara-acara rave sebelum pandemi. Kami berbicara tentang perbedaan rave IRL dan rave via VR, kesulitan membuat environment di VR World dan langkah-langkah mereka dalam menarik penampil sekaligus partner untuk Klub Kidul.
-
Indigo Moiré hadir di NWFM kali ini. Kita banyak mendengar tentang perkembangan selama ini, pengalaman yang mereka lalui sebagai band sejak perkenalan kami dengan mereka di 2016 untuk Noisewhore Live vol 001, dan juga apa yang mereka rencanakan dalam waktu dekat.
-
First 45 minutes of the pod is filled with sub-par horror stories from us and the audience. The last twenty minutes is filled with what we're watching and a public discourse on the Spotify problem.
-
Pada episode NWFM kali ini, kami kedatangan Fuzzy, I. Perlu kalian pastikan sendiri, tapi seharusnya kami sempat membicarakan tentang Future Exp, tips investasi, dan juga inspirasi-inspirasi mereka untuk album mereka yang akan datang.
-
Kami dapat kesempatan untuk berbincang bersama Greybox tentang album barunya, Melografik, dan cerita yang ada dibalik double album tersebut. Juga mendalami proses Greybox bermusik, dari sisi yang cukup teknis sampai mencari inspirasi dari beragam tempat.
-
Kami berbincang dengan Arya dari Eastern Margins, kolektif asal London. Mulai dari industri musik UK, identitas dalam kolektif hingga apa yang ingin dicapai Eastern Margins dalam 5 tahun ke depan.
-
Kami berbincang dengan Oscar Lolang perihal pandangan audiens terhadap Oscar sebagai musisi yang melek akan isu sosial, menggabungkan aspek elektronik dalam musiknya dan apa arti musik bagi Oscar Lolang.
-
Kami berbincang dengan Harlan Boer, veteran industri yang memulai karirnya sebagai kibordis The Upstairs, juga dikenal sebagai vokalis C'mon Lennon dan sekarang menjadi solois paling produktif di tahun 2020. Kami berdiskusi tentang hari-hari Aksara Records, Harlan sebagai manajer Efek Rumah Kaca hingga album-album terakhirnya sebagai solois.
- Se mer