Episodes
-
Khayalan sebagian manusia untuk bisa mendapatkan jabatan atau kekuasaan supaya bisa berbuat seperti perbuatan para raja di muka bumi. Benarkah dengan berbuat seperti itu akan membuat lebih baik kondisi ataukah bertambah rusak??
-
Simak penjelasannya berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. -
Episodes manquant?
-
Simak penjelasannya berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. -
Islam agama yang universal. Allah mengutus Nabi Muhammad ﷺ untuk menyebarkan islam kepada seluruh umat manusia. Sehingga ajaran islam sedunia adalah sama. Karena sumbernya sama. Ketika ada orang yang memiliki kerangka ajaran yang berbeda, berarti itu bukan islam ajaran beliau.
Allah berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Aku tidak mengutus kamu, melainkan untuk umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (QS. Saba’: 28)
Dalam tafsirnya, al-Hafidz Ibnu Katsir menfsirkan ayat ini, bahwa Muhammad ﷺ diutus untuk seluruh makhluk. Semua yang mukallaf. Baik orang arab maupun luar arab. Yang paling mulia diantara mereka, adalah yang paling taat kepada Allah. (Tafsir Ibn Katsir, 6/518)
-
Dapat dikatakan, bahwa tidak ada dakwah yang tanpa kesabaran, sebagai-mana tidak ada badan yang tanpa kepala. Jika kepala lepas dari badan, maka itu artinya kematian. Oleh karena itu, Iman Ibnu Qayim mengatakan,” Kedudukan sabar ter-hadap iman, ibarat kedudukan kepala terhadap badan. Maka tidak ada iman bagi orang yang tidak punya kesabaran, sebagaimana jasad juga tak berarti tanpa adanya kepala.” Jika dalam keimanan yang sifatnya masih individual dibutuhkan kesabar-an, maka dalam dakwah yang skupnya lebih luas dan kompleks sudah barang tentu sangat lebih dibutuhkan lagi.
-
Sesungguhnya Allah hanya menjamin pertolongan-Nya untuk siapa yang sungguh-sungguh berada di jalan-Nya dan berjihad untuk meninggikan kalimat-Nya. Bukan untuk orang-orang yang beramal demi diri dan hawa nafsunya, karena yang seperti ini bukanlah orang yang bertakwa, bukan pula termasuk orang yang berbuat kebaikan. Kalau pun dia tertolong, itu hanyalah sebatas kebenaran yang ada padanya, karena Allah tidak menolong hamba-Nya kecuali siapa saja yang berada dalam kebenaran.
-
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا ادْخُلُوْا فِي الْسِّلْمِ كَافَّةً وَ لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِيْنٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia merupakan musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah: 208)
-
Diceritakan suatu hari, Ibnu Umar melihat seorang yang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Ka’bah. Orang tersebut lalu berkata kepada Ibnu Umar, “Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku?” Ibnu Umar menjawab, “Belum, meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan.” (Diambil dari kitab al-Kabair, karya adz-Dzahabi)
Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. -
Sesuatu yang sekarang ditemui adalah dimana sebagian manusia terkadang lebih hormat dan tunduk kepada atasannya di kantor atau kepada guru mereka di sekolah dibandingkan dengan kepada orang tuanya yang telah mengandung dan merawatnya dengan susah payah. Bahkan sampai-sampai apabila berbicara kepada guru atau atasan di kantornya sangat menghormatinya melebihi hormatnya kepada kedua orang tuanya. Padahal sungguh Allah telah memerintahkan untuk berbakti kepada orang tua di beberapa tempat dalam Al Qur’an, diantaranya :
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya : “Dan sembahlah Allah dan janganlah menyekutukan sesuatu apa pun bersamanya serta berbuat baiklah kepada kedua orang tua” (QS. An-Nisa’ : 36).
Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. -
Nasehat kepada para teroris dan para demonstran.
Agama Islam ini mudah, bukan membuat manusia khawatir takut dan kesusahan.
Kalaulah mencaci sesama muslim dari pinggir jalan adalah fasiq, apalagi membunuhnya. Seorang muslim haram darahnya ditumpahkan, kehormatannya haram untuk di injak-injak dan di ghibah.
Tidak kah kita takut kepada Allah??
Simak penjelasannya berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. -
Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. -
Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. -
Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. -
Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. -
Berkata Abu Zur’ah Yahya bin Abi ‘Amr:
“Ad-Dlohhak bin Qois keluar bersama manusia untuk sholat istisqo' (sholat untuk minta hujan), namun hujan tak kunjung datang, dan mereka tidak melihat adanya awan. Maka beliau berkata : ”Dimana Yazid bin Al-Aswad?” (Dalam riwayat yang lain: Maka tidak seorangpun yang menjawabnya, kemudian dia berkata : ”Dimana Yazid bin Al-Aswad?, Aku tegaskan padanya jika dia mendengar perkataanku ini hendaknya dia berdiri”), maka berkata Yazid: ”Saya di sini!”, berkata Ad-Dlohhak: ”Berdirilah! Mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan bagi kami!” Maka Yazid pun berdiri dan menundukan kepalanya diantara dua bahunya, dan menyingsingkan lengan banjunya lalu berdoa: ”Ya Allah, sesungguhnya para hambaMu memintaku untuk berdoa kepadaMu”. Lalu tidaklah dia berdoa kecuali tiga kali kecuali langsung turunlah hujan yang deras sekali, hingga hampir saja mereka tenggelam karenanya. Kemudian dia berkata : ”Ya Allah, sesungguhnya hal ini telah membuatku menjadi tersohor, maka istirahatkanlah aku dari ketenaran ini”, dan tidak berselang lama yaitu seminggu kemudian diapun meninggal.”
(Sittu Duror karya Syaikh Abdul Malik Romadloni hal 47)
-
Apa dan bagaimana ciri-ciri dari istri yang shalihah? Simak pemaparannya dari Kajian muslimah dari pembahasan kitab "Shifat az-Zaujah ash-Sholihah -الصفات الزوجة الصالحة-" karangan As-Syaikh Abdurrazzaq Bin Abdil Muhsin Al Abbad Al Badr -Hafidzahullah-, yang dijelaskan oleh Ustadz Ainurrofiq, Lc. berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
-
“Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (murtad) setelah jelas petunjuk bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): ‘Kami akan mematuhimu dalam beberapa urusan,’ sedangkan Allah mengetahui rahasia mereka. Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat (maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka dan punggung mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan (karena) mereka membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-Nya; sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka.” [Muhammad: 25-28]
Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. -
Rasulullah ﷺ bersabda,
من أحيا سنة من سنتي فعمل بها الناس، كان له مثل أجر من عمل بها، لا ينقص من أجورهم شيئاً
“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun“ (HR Ibnu Majah (no. 209), pada sanadnya ada kelemahan, akan tetapi hadits ini dikuatkan dengan riwayat-riwayat lain yang semakna, oleh karena itu syaikh al-Albani menshahihkannya dalam kitab “Shahih sunan Ibnu Majah” (no. 173).
Imam al-Qurthubi berkata, “Barangsiapa yang terus-menerus meninggalkan sunnah-sunnah (Rasulullah ﷺ) maka ini (menunjukkan) kekurangan (kelemahan/celaan) dalam agamanya. Apalagi kalau dia meninggalkan sunnah-sunnah tersebut karena meremehkan dan tidak menyukainya, maka ini kefasikan (rusaknya iman), karena adanya ancaman dalam sabda Rasulullah ﷺ, “Barangsiapa yang membenci sunnah/petunjukku maka dia bukan termasuk golonganku“ (HR al-Bukhari no. 4776 dan Muslim no. 1401).
Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. -
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “(dan) barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya (karena timbangan keburukan/dosanya lebih berat), maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. al-A’raaf: 9)
Dan Sungguh merugi jika kita mengetahui dekatnya surga dengan cara berbakti kepada kedua orang tua, tetapi kita malah melalaikannya. Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Jika engkau ingin maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah ia.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Dalam hadits lain beliau juga bersabda, “Celaka, celaka, celaka!” Ada yang bertanya,”Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang mendapati salah satu atau kedua orang tuanya telah berusia lanjut, tetapi tidak membuatnya masuk ke dalam surga.” (HR. Muslim)
Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. -
Bisakah diantara kita menjadi jalan hidayah bagi saudara dan keluarga tercinta?
Bisa.
Sebagaimana apabila kita mengharapkan seseorang basah maka kita harus dekatkan dia ke Air. Menunjukan seseorang ke jalan hidayah juga demikian, berikan mereka asbabun hidayah, nasehati di waktu yang tepat, berikan hadiah dan bersabar dalam mendidik mereka.
Simak penjelasannya berikut ini.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. - Montre plus