Эпизоды
-
Meski masih menjadi PR besar semua pihak, beberapa perusahaan sudah mulai memiliki kebijakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendorong keseteraan gender.
Apa saja contohnya dan apa sih keuntungannya bagi perusahaan atau tempat kerja? Lalu apa peran pemerintah dalam mendorong lebih banyak perusahaan untuk melakukan ini? Cari tahu jawabannya di episode episode terakhir How Women Lead, yang bisa kamu dengarkan di Spotify, Apple POdcast, dan layanan streaming podcast lainnya.
-
Jarang sekali ada pembahasan soal apa yang diinginkan dan dibutuhkan perempuan pekerja. Padahal kendala yang dihadapi perempuan pekerja itu berlapis, termasuk hambatan saat mau menjadi pemimpin.
Kita denger yuk, apa yang diinginkan dan dibutuhkan perempuan, untuk mengembangkan dirinya lebih baik lagi. Simak di podcast How Women Lead, di Spotify, Apple, dan layanan podcast lainnya.
-
Пропущенные эпизоды?
-
Mengawali karier sebagai reporter Tempo tahun 1988, Gabriel Sugrahetty telah menduduki berbagai posisi di media tersebut, mulai dari editorial hingga divisi bisnis perusahaan. Setiap tantangan dia hadapi dengan pembelajaran tersendiri, hingga kini, sebagai konsultan bisnis, dia membantu perusahaan-perusahaan media di Indonesia dan Asia Tenggara membangun usaha mereka dan menghadapi krisis.
Di Episode 10 How Women Lead ini, simak bagaimana Hetty mengatasi berbagai tantangan yang sering kali ada karena gendernya, dan kenapa perempuan sering kali ditempati dalam posisi “tebing kaca” ketika perusahaan sedang mengalami situasi yang sulit.
-
Ketika krisis moneter 1997 menghantam Asia, perusahaan Sariayu ikut terpukul. Namun, demi tidak mem-PHK para karyawan, perusahaan melakukan inovasi dan tidak hanya bertahan, tapi mengeruk keuntungan. Di tengah pandemi Covid-19, inovasi kembali dilakukan agar para pekerja tidak terkena imbas krisis.
Pemimpin Martha Tilaar Group, yang memiliki brand kecantikan Sariayu, Martha Tilaar dan Wulan Tilaar, paham bahwa jika bisnis ingin selamat, perusahaan agile, adaptif, juga berani.
Simak kisah kepemimpinan mereka di Spotify dan layanan streaming lainnya.
-
Banyak yang meremehkan kemampuan Nyai Masriyah Amva, saat suaminya meninggal dan ia harus mengambil alih kepemimpinan Pesantren Pondok Jambu Al Islamy, Cirebon. Namun dengan dengan sabar, tekun, dan rasa penuh empati, Masriyah membuktikan bahwa ia tidak hanya mampu memimpin pesantren, tapi juga membawanya ke arah yang lebih baik dan progresif.
Simak kisah Nyai Masriyah dalam podcast How Women Lead, di Spotify dan layanan streaming podcast lainnya.
-
Pandemi menghantam banyak sekali perusahaan, salah satunya perusahaan garmen PT Pan Brothers Tbk. Namun dengan gesit, perusahaan ini kemudian melakukan 'pivot' yang berarti untuk bertahan di tengah krisis.
Simak perbincangan podcast How Women Lead bersama Anne Patricia Sutanto, Vice CEO PT Pan Brothers, tentang cara menavigasi bisnis selama pandemi, dan bagaimana fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi sangat penting sebagai pemimpin. Tayang Senin besok, 2 November, di Spotify dan platform kesayangan lainnya.
-
Ketika konflik di Poso pecah pada 2002 silam, Pendiri sekolah perempuan dan institute Mosintuwu, Lian Gogali menemukan banyak cerita dari para perempuan Poso yang jarang sekali ia dapatkan dari pemberitaan media nasional, salah satunya bagaimana perempuan-perempuan di Poso justru saling membantu satu sama lain antar agama antar komunitas.
Salah satu hal yang digarisbawahi oleh Lian dalam percakapan bersama Tim kami beberapa bulan lalu yaitu pentingnya kita menjadi seorang pendengar yang baik dan juga aktif. Menurut Lian mendengarkan itu juga berakar pada kemauan kita untuk memahami hidup sehari-sehari mereka itu seperti apa.
-
Panggung politik adalah kawah Candradimuka bagi perempuan. Budaya super maskulin dan patriarkal menghambat keterlibatan dan keterwakilan perempuan di sektor ini.
Titi Anggraini dari Perludem (Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi) termasuk yang paling aktif dan vokal dalam menyuarakan isu ini. Apa saja tantangan yang dihadapinya selama satu dekade memperjuangkan keterwakilan perempuan dalam politik? -
Di episode kali ini, kami berkesempatan berbincang dengan Prof. Herawati Sudoyo tentang tantangan berkarier dalam dunia sains, khususnya bidang Biologi Molekuler. Prof. Hera menyadari bahwa ada banyak tantangan yang dihadapi oleh perempuan peneliti dalam bidang STEM, salah satunya beban ganda yang mereka pikul.
Bagaimana cara Prof Hera menyikapi hal ini? Simak selengkapnya di How Women Lead, yang dapat kamu dengarkan di Spotify dan layanan streaming lainnya
-
Ada yang sudah membaca buku The Athena Doctrine, How Women and the men who think like them will rule the future? Ada yang berpikir kalau yang disampaikan penulis sebuah utopia belaka? Yang jelas, penulis ternama John Gerzema dan tandemnya, pemenang Pulitzer Michael D’ Antonio melakukan riset panjang sebelum menuangkan gagasannya pada buku itu. Gak main-main keduanya hampir empat kali menjelajah keliling dunia, mewawancarai 64 ribu orang di 25 negara. Dari Kolombia ke Bhutan, Berlin ke Burma. Mereka mempelajari bagaimana para inovator mengerahkan kekuatan dan nilai-nilai feminin untuk dapat pulih dari krisis ekonomi dan sosial serta menciptakan masa depan yang lebih penuh harapan. Di episode ini Devi Asmarani dan Hera Diani juga bertanya kepada sejumlah orang tentang bagaimana persepsi mereka terhadap kepemimpinan perempuan. Selamat mendengarkan!
Credit: Saint Seiya Legend of Sanctuary Trailer (Youtube), Athena - Epic Music Orchestra for the Goddess of War and Wisdom - Ancient Gods ( Composer: Sebastien Angel), Athena Doctrine ( Youtube:Wiley)
-
Era kepemimpinan macho sudah tamat. Perempuan-perempuan yang teropresi dalam sebuah negara bernama Gilead itu melakukan perlawanan. Anda sudah membaca novel The Handmaid’s Tale karya Margaret Atwood, atau menonton serial televisi dengan judul yang sama? Film ini memang dipenuhi penggambaran nilai-nilai maskulinitas tradisional yang ditegakkan dan ditentukan oleh karakter-karakter laki-laki di dalam sebuah rezim.
Nah, dalam kehidupan nyata, perlawan perempuan terhadap ketidakadilan dan diskriminasi bisa kita temukan dalam sejarah. Selengkapnya kita simak cerita Devi Asmarani dan Hera Diani di episode ke dua How Woman Lead. Selamat mendengarkan!
Credit: The Handmaid’s Tale (TV Series)
-
Laki-laki lebih pantas jadi pemimpin karena perempuan terlalu emosional? Itu pendapat yang so yesterday! Sudah banyak sekali perempuan yang membuktikan mereka bisa menjadi pemimpin yang baik dan sangat efektif. Artinya, semua perempuan punya peluang berhasil memimpin, meskipun menghadapi tantangan berbasis gender dalam kehidupan personal maupun profesional mereka. Salah satu kuncinya adalah kebijakan tempat kerja yang inklusif, yang tidak hanya membantu karier perempuan, tetapi juga mendatangkan keuntungan lebih bagi perusahaan atau institusi.
Mengawali podcast How Woman Lead, Devi Asmarani dan Hera Diani membahas problem umum yang kerap dihadapi perempuan pekerja dan bagaimana hal itu mestinya direspons. Selamat mendengarkan!
Credit: Christine Lagarde in conversation with Women In The World founder and CEO Tina Brown (YouTube: Women in the World, 2018)
-
Nantikan episode pertama How Women Lead pada awal September 2020. Kunjungi website kami di womenlead.magdalene.co