Эпизоды
-
Sopan bisa berarti bersikap hormat atau pantas terhadap seseorang yang patut diperlakukan terhormat atau dianggap mulia. Menjadi kehendak Tuhan agar kita bersikap sopan terhadap Tuhan. Bersikap sopan berarti menghormati Tuhan dengan benar atau secara pantas. Ketika Tuhan Yesus berkata bahwa kita harus menyembah Tuhan Allah itu berarti kita harus bersikap sopan terhadap Tuhan (Luk. 4:8).... Continue reading →
-
Adalah kehormatan kalau kita mendapat nasihat, teguran dan pukulan dari Tuhan. Nasihat berarti dibukanya pikiran kita untuk mengerti kebenaran. Ini berarti memiliki pencerahan oleh kebenaran firman Tuhan. Ciri orang seperti ini adalah orang yang mendekat kepada Tuhan (Mzm. 73:23-24). Mereka adalah orang-orang yang menembus hujan dan kemacetan untuk mendengarkan firman Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang... Continue reading →
-
Пропущенные эпизоды?
-
Salah satu yang menghambat atau membuat seseorang lemah untuk bersungguh-sungguh mencari Tuhan adalah ketika ia tidak menemukan perbedaan antara orang yang mencari Tuhan dan yang tidak menurut versinya. Perbedaan yang diharapkan (menurut versinya sendiri) adalah orang yang sungguh-sungguh mencari Tuhan akan diberkati secara jasmani dan kelihatan beruntung serta bahagia, tetapi yang tidak mencari Tuhan menjadi... Continue reading →
-
Ketika kita belum dewasa, Tuhan menerima kita sebagai anak-anak yang tidak dewasa. Kita diperlakukan sebagai anak-anak yang oleh karenanya Tuhan tidak menuntut banyak dari kita. Tetapi ketika sudah mulai akil balik, kita harus mulai mengerti kehendak Tuhan dan harus memberi diri dituntut Tuhan dan menyesuaikan diri terhadap kehendak dan rencana-Nya. Ciri-ciri dari seorang anak Tuhan... Continue reading →
-
Hampir semua manusia tidak menghormati Tuhan secara patut. Walaupun beragama, walaupun melakukan kegiatan agama, tetapi tidak menghormati Tuhan secara patut. Dan ini benar-benar mengerikan. Bukan hanya menyedihkan; mengerikan! Kalau suatu hari seseorang menghadap Allah Yang Maha Terhormat, Maha Agung dengan segala kemuliaan-Nya dan ia memperlakukan Allah secara tidak patut, betapa mengerikan keadaan orang-orang seperti ini.... Continue reading →
-
Untuk apa kita melakukan kegiatan gereja atau pelayanan? Karena kita mau menyelamatkan orang dari api kekal. Bagaimana menyelamatkan orang dari api kekal? Caranya, ia harus berjalan dengan Tuhan sejak hidup di bumi. Maka betapa pentingnya kehadiran Tuhan itu. Setan itu licik sekali. Kuasa kegelapan itu jauh lebih cerdik dari yang kita duga. Jadi, kalau kita... Continue reading →
-
Dengan rentang waktu tahun, indah sekali Tuhan mengingatkan supaya kita bisa menghitung berapa lembar tahun yang kita miliki. Betapa berharganya waktu hidup kita ini. Kita hanya memiliki 70 lembar tahun, 80 lembar tahun, paling banyak 90 lembar tahun. Selama tahun-tahun itu diberikan kepada kita dan kita jalani, apakah kita benar-benar berjalan bersama Tuhan? Sebab kalau... Continue reading →
-
Mari kita mempersiapkan diri kita untuk sepenuhnya hidup bagi Tuhan. Dalam melakukan segala sesuatu benar-benar kita melakukannya untuk satu tujuan, yaitu Tuhan. Hal ini harus kita biasakan, kita latih. Baik kita makan atau minum atau melakukan sesuatu yang lain, kita lakukan semua untuk kemuliaan Tuhan (1 Kor. 10:31). Bukan hanya hal-hal besar yang menyangkut uang... Continue reading →
-
Kalau kita mengingat kisah Elia, ia merupakan seorang nabi yang berani sekali. Dia melawan raja yang tidak takut akan Allah, yang beristrikan Izebel, yang memiliki dewa dan menyembah Baal sehingga mereka memiliki nabi-nabi Baal. Elia adalah seorang hamba Allah yang membela Allah, ia menantang nabi-nabi Baal untuk membuktikan siapa Allah yang benar. Dan hal itu... Continue reading →
-
Berurusan dengan Tuhan adalah prime time kita. Jangan kita merasa cukup dengan datang ke gereja. Sebab Tuhan itu segalanya dalam hidup kita. Hal ini tidak membuat kita jadi aneh dan tidak bertanggung jawab hidup. Orang yang bergaul dengan Tuhan dan mengalami Tuhan pasti cerdas, rajin, dan hidup bertanggung jawab, sehingga hidupnya agung, luhur, mulia. Di... Continue reading →
-
Hal yang paling prinsip setelah kita menerima keselamatan adalah bahwa anugerah yang sesungguhnya adalah Allah sendiri. Ketika Allah berkata kepada manusia pertama, “Pada hari kamu makan buah ini, kamu mati,” artinya manusia terpisah dari Allah, tidak ada kehidupan. Sehingga semua yang baik yang Allah miliki dan yang Allah sediakan bagi manusia, tidak dimiliki manusia. Manusia ‘dihalau... Continue reading →
-
Sejatinya, menghayati kehadiran Allah dalam hidup kita itu sering situasional. Pada waktu kita di gereja, ada dalam kegiatan kebaktian, kita berusaha untuk menghayati kehadiran Tuhan. Kita berdoa, kita menyanyi, tetapi itu hanya berlangsung beberapa waktu atau beberapa saat saja. Juga belum tentu kita konstan menghayati kehadiran Allah di dalam kebaktian itu. Atau pada waktu kita... Continue reading →
-
Sebenarnya banyak orang yang belum mengerti apa maksud ‘merdeka di dalam Tuhan.’ Dari muda kita ikut menyanyi lagu “sekarang saya sudah bebas,” dan kalimat itu sering diucapkan atau kadang-kadang diucapkan oleh orang Kristen bahwa diri mereka sudah bebas. Benarkah kita telah bebas? Secara de jure (secara hukum), kematian Yesus di kayu salib membebaskan kita dari... Continue reading →
-
Tuhan melatih kepercayaan kita kepada Pribadi-Nya, Pribadi Bapa di surga, Pribadi Elohim Yahweh, Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus, ketika kita menghadapi masalah. Semakin berat masalah itu, semakin terjepit keadaan kita, semakin kita dilatih untuk memercayai Pribadi-Nya. Kepercayaan itu tidak kelihatan; ada di dalam batin atau hati, yang tentu bisa terekspresi dalam sikap maupun... Continue reading →
-
Perhatikan ini, bahwa siapa pun dan apa pun yang dapat mendampingi atau menemani kita selama di dunia, harus kita lepaskan suatu saat. Tidak ada sesuatu atau seseorang yang dapat menjadi pasangan abadi. Pasangan abadi manusia hanyalah Tuhan. Di Perjanjian Lama, digambarkan hubungan Allah dengan Israel itu seperti pasangan. Di kitab Hosea, digambarkan Israel seperti wanita... Continue reading →
-
Kita harus menguatkan iman kita dan terus menggoreskan di dalam jiwa kita, adanya realitas yang tidak kelihatan atau realitas ilahi atau realitas kekekalan. Dalam 2 Korintus 4:18 dikatakan, “Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” Hal ini harus kita yakini, kita... Continue reading →
-
Kita harus dengan rendah hati mempertimbangkan, jangan-jangan kita sebenarnya masih terhilang dari hadirat Tuhan. Jangan sampai kita tidak mengenal diri kita sendiri. Kita merasa bahwa kita sudah ada di dalam rumah Tuhan, padahal kita ada di luar rumah Tuhan. Secara fisik ada di dalam gereja, secara organisasi menjadi aktivis, bahkan menjadi pendeta, tapi sebenarnya kita... Continue reading →
-
Kita mau meninggalkan cara-cara beragama, yang hanya dibalut oleh liturgi, seremonial, yang mana itu merupakan permainan manusia dan penuh kemunafikan. Bukan berarti kita tidak lagi memiliki liturgi atau kebaktian seperti pada umumnya dilakukan gereja, kita masih memilikinya. Tetapi lebih dari itu, kita mau sungguh-sungguh mencari Tuhan dan mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Kualitas dari pertemuan kita tidak... Continue reading →
-
Sejujurnya, percaya kita kepada Allah sering tidak bulat. Apalagi pada kondisi-kondisi sulit, kadang-kadang Tuhan seperti tidak membantu pekerjaan-Nya. Sering Tuhan seakan-akan tidak mau mengerti kesulitan pekerjaan-Nya. Tetapi di situ Tuhan mau melatih kita untuk menaruh percaya kepada-Nya. Tuhan hanya mau berkata, “Lebih dari semua penyelesaian masalah yang bisa Kubuat, Aku mau hatimu bulat percaya kepada-Ku... Continue reading →
-
Yakobus 4:8, “Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! Dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!” Kalau hidup kita tidak benar-benar jujur, tidak benar-benar suci, kita mendua. Maka kita tidak layak mendapat sesuatu dari Tuhan. Kalau kita masih tidak memercayai Allah, berarti kita masih mendua. Tuhan sering... Continue reading →