Episodes
-
Judul: Merebut Tanah
Author: Supartika
-
Ini adalah pernyataan sikap yang diinisiai kawan-kawan akademisi atas inkonsistensi hukum dan penyelewengan praktik benegara. Respon ini bertujuan untuk memperingatkan lembaga eksekutif dan legislatif untuk mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan cara tunduk terhadap putusan Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga hukum tertinggi ketatanegaraan di Indonesia.
Untuk full-nya dapat di baca di sini.
-
Missing episodes?
-
Judul: Kayu Nisan Terakhir
Author: Iggi H Achsien
-
Judul: Kosong
Author: Uceng
Kalian bisa baca cerita Mental Miskin di: https://mamasuceng.blogspot.com/2022/12/kosong.html
Terima kasih.
-
Judul: Mental Miskin
Author: Uceng
Kalian bisa baca cerita Mental Miskin di: https://mamasuceng.blogspot.com/2022/07/mental-miskin.html
Terima kasih.
-
[Review Singkat] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
-
[Bagian 42 - Tamat] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
-
[Bagian 39 & bagian 40 & bagian 41] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
-
[Bagian 39 & bagian 40] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
-
[Bagian 37 & bagian 38] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
-
[Bagian 37 & bagian 38] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
-
[Bagian 35 & bagian 36] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
-
[Bagian 34] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
-
[Bagian 33] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
-
[Bagian 32] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
-
[Bagian 30 & Bagian 31] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
-
[Bagian 28 & Bagian 29] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
-
[Bagian 27] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
-
[Bagian 26] Pram mencoba kembali bercerita untuk mengingat peristiwa-peristiwa kelam yang luput dari pembicaraan tentang pembangunan Jalan Raya Pos yang beraspalkan darah dan air mata rakyat Indonesia dan biasa dikenal sebagai Jalur Pantura. Dalam buku, dijelaskan penggambaran keadaan kota-kota yang dilewati oleh Jalan Raya Pos ini dari daerah Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km yang rampung pada tahun 1809.
- Show more