Episodios
-
Kali ini Podcast Disko mau mengajak kamu mengenal teman-teman yang survive dari depresi. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, depresi adalah sebuah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh perasaan sedih yang berkelanjutan dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya dinikmati.
Seorang penyintas depresi, Shafa Ashrina Lubis menceritakan apa yang dialaminya sembari mengedukasi orang-orang di sekitarnya supaya lebih paham.
Ia giat membuat konten-konten edukasi kesehatan mental. Menurutnya, advokasi yang dilakukannya, dapat berdampak penting meski bagi segelintir orang sekalipun. Bahkan, konten Shafa ada yang sampai berhasil menolong salah seorang followernya. Seperti apa ceritanya? Langsung aja kita dengerin Podcast Disko: Story of Shafa - Penyintas Depresi Jadi Mental Health Advocate.
Konten ini dibuat oleh KBR Media dengan pendanaan dari Social Impact Reporting Initiative Project WAN IFRA Women in News, berdasarkan kebijakan dan panduan editorial KBR Media, dengan tetap mempertahankan independensi editorial KBR Media.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Kali ini Podcast Disko mau mengajak kamu mengenal teman-teman dengan Skizofrenia. Pasalnya, orang dengan Skizofrenia (ODS) yang berada di sekitar kita masih kerap mendapat perlakuan buruk. Seperti yang dialami Penyintas Skizofrenia Gery Christian Laurensius Hasugian. Gery bercerita kalau ia kerap diolok-olok orang disekitarnya sampai disebut layak untuk dipasung dan dibawa ke dukun. Pandangan semacam ini datang dari stigma yang tak benar yang tumbuh di masyarakat terhadap orang dengan Skizofrenia. Dan, Gery bertekad untuk melawan stigma yang ada.
Langsung saja kita dengar ceritanya salah satu penyintas dari Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI), Gery Christian Laurensius Hasugian.
Konten ini dibuat oleh KBR Media dengan pendanaan dari Social Impact Reporting Initiative Project WAN IFRA Women in News, berdasarkan kebijakan dan panduan editorial KBR Media, dengan tetap mempertahankan independensi editorial KBR Media.
-
¿Faltan episodios?
-
Kita dapat menjumpai senioritas di beberapa tempat dan situasi yang sulit dihindari. Sebutlah dalam sebuah organisasi atau institusi pasti terdapat senioritas di mana selalu ada senior dan junior. Senior adalah seorang yang lebih besar atau lebih tinggi posisinya baik berdasarkan usia, pangkat ataupun jabatannya. Sementara junior adalah seorang yang usia atau jabatannya di bawah senior. Menurut KBBI, senioritas adalah keadaan yang lebih tinggi dalam pangkat, pengalaman, dan usia. Sayangnya, senioritas ini tak jarang berujung pada perundungan atau bullying. Lantas, bagaimana menangkal senioritas yang berujung pada bullying? Inilah yang kita obrolin dalam Podcast Diskusi Psikologi "Disko" bareng Supriyanto, S.Psi., M.Si selaku Dosen Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Tanggal 10 Oktober lalu kita memperingati World Mental Health Day! Podcast Disko juga merayakan hari kesehatan mental sedunia ini dengan menggelar perbincangan asyik soal tren konseling ke psikolog secara online. Di era teknologi ini, kita berharap masyarakat dapat dimudahkan dalam mengakses layanan kesehatan mental. Namun, seberapa efektif sih layanan konseling psikologi via daring ini?
Kita dengerin yuk obrolan Mutiara Maharini, Clinical Psychologist dari @personalgrowthid bareng Co-Founder dan CEO @hatiplong, Farah Djalal dan Co-Founder @tabula.id, Arnold Lukito
-
Belakangan bermunculan karya sastra yang mengangkat isu kesehatan mental. Diantaranya, cerita-cerita pendek di tengah masyarakat yang memantik kesadaran masyarakat atas pentingnya merawat mental.
Di Podcast Diskusi Psikologi "Disko" kali ini kita ngobrolin soal seluk beluk cerpen bertema mental health. Tak hanya jadi penikmat, tapi dalam obrolan ini kalian juga akan mendengar kiat-kiat menulisnya dari Angelina Enny, Founder Sekala Kecil. Komunitas Sekala Kecil atau Sekacil merupakan penerbit dan komunitas literasi inklusif yang dinamis, berkomitmen untuk menginspirasi dan menghidupkan dunia literasi Indonesia dengan mengadakan lomba menulis, kelas kecil, dan berbagi pengetahuan tentang kesehatan mental.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Indonesia memang salah satu pasar empuk, musisi dunia hingga grup K-Pop menggelar konser. Selain fans yang berjibun, masyarakat Indonesia juga punya antusiasme yang tinggi buat nonton konser. Konsumen Indonesia bahkan digadang-gadang jadi peringkat tiga di Asia Pasifik soal minatnya menghadiri konser di 2023. Tak jarang buat nonton konser, masyarakat Indonesia mesti war dulu nih.
Sebut aja nih ya, yang kemarin sukses melakukan konser di Indonesia itu ada Bruno Mars, Coldplay, Jonas Brothers, juga Ed Sheeran. Gak ketinggalan ada juga konser dan fan meeting K-Pop. Ada fan meeting member EXO Doh Kyung Soo, dan ada konser Fate+ ENHYPEN.
Nah di bulan November juga rencananya ada diva-diva di Indonesia yang bakal menggelar konser bertajuk Super Diva. Konser ini menyatukan 3 diva (Kris Dayanti, Titi DJ, dan Ruth Sahanaya) dengan Super Girls LTZ (Tiara Andini, Lyodra, dan Ziva Magnolya). Can't wait!
Nah, ada beragam alasan orang buat nonton konser. Tapi yang pasti, ada perasaaan happy yang tercipta. Untuk lebih jelasnya pengaruh nonton konser ke kesehatan jiwa kita obrolkan dalam Podcast Disko "Diskusi Psikologi" bareng Clinical Psychologist sekaligus Co-founder @wefanpsyou, Afini Wirasenjaya.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Tak hanya kemampuan fisik, tapi mental yang kuat adalah modal utama atlet dalam bertanding. Latihan rutin para atlet pun perlu didukung dengan pendampingan psikolog agar persiapan paripurna saat berlaga.
Karenanya peran psikolog pendamping atlet sungguhlah besar. Kita bisa lihat dari keberhasilan tim Indonesia di ajang Olimpiade Paris 2024 yang tak lepas dari kinerja tim psikolog sebagai pendamping mental para atlet.
Selain itu atlet yang bertanding dalam Pekan Olah Raga Nasional (PON) saat ini juga tak lepas dari pendampingan psikolog.
Tapi penasaran gak sih, gimana cerita para psikolog saat mendampingi para atlet? Untuk itulah podcast disko kali ini mengundang Arrumbinang Adikismo selaku Praktisi Psikologi Olahraga. Kita dengerin bareng yuk obrolannya! *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Beberapa dari kalian mungkin sudah pernah mendengar anggapan bahwa gangguan jiwa terjadi pada seseorang yang lemah iman atau punya tingkat kecerdasan rendah. Nah itu hanyalah mitos belaka! Dan itu hanyalah dua contoh mitos dari sekian banyak yang beredar di masyarakat! Akibat mitos ini, muncul stigma hingga akhirnya jadi penghalang orang untuk mencari pertolongan atau mengakses layanan kesehatan mental saat memerlukannya. Kebayang, kan, bahayanya? Untuk itulah, Podcast Diskusi Psikologi "Disko" kali ini mau buka-bukaan soal mitos terkait kesehatan mental yang ada dan bagaimana upaya menangkalnya.
Host Disko, Mutiara Maharini ngobrolinnya bareng Herni Susanti, S.Kp, M.N., Ph.D (Dosen Keperawatan Jiwa, FIK UI & Co-Principal Investigator STAND-Indonesia), Sayyid M. Jundullah (Advocacy Officer CISDI) dan Lulu Febriawati Task Force Primary Prevention Into The Light Indonesia.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Judi online masih jadi masalah kronis di negeri ini dan pemerintah masih dalam usaha mengatasinya. Betapa tidak, Indonesia menjadi negara dengan pemain judi online terbanyak di dunia dengan jumlah mencapai 3,2 juta orang dan pelakunya sebagian besar berasal dari kalangan menengah bawah. Dampaknya, judi online telah merugikan perekonomian Indonesia mencapai Rp 327 triliun. Namun yang jelas, judi online ini tak hanya merugikan negara tapi juga pelaku dan orang terdekatnya yang turut terimbas dampaknya. Kerugian tersebut tak hanya berupa materi yang bisa dihitung saja. Pasalnya, bagi para pelaku, judi online yang menimbulkan adiksi ini juga berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental seseorang. Lantas bagaimana penanganan yang tepat untuk mereka? Bagaimana dengan orang terdekat di sekitarnya? Bagaimana mesti menyikapinya? Apa yang bisa masyarakat lakukan ketika mengetahui orang di sekitarnya terjerat judi online?
Inilah yang kita obrolin di Podcast Diskusi Psikologi "Disko" bareng Aries Yulianto, S.Psi., M. Si. selaku Kepala Program Studi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya.
-
Tak semua orang bisa mendapatkan segala yang diingini sewaktu kecil. Sebagian, mungkin kenyang mendengar kalimat "nanti kalau kamu udah besar" dari orang tua mereka saat keinginannya mendapat penolakan.
Hingga akhirnya, ketika sudah menginjak usia dewasa dan mandiri secara finansial, mereka memuaskan hasrat diri membeli mainan-mainan yang tak dapat dimiliki ketika masih anak-anak. Atau mungkin mengonsumsi makanan dan minuman yang saat kecil dibatasi oleh orang tua, berbelanja secara tak terkontrol karena kurang tercukupi kebutuhannya di masa lalu.
Lantas, berbelanja kalap untuk balas dendam atau revenge spending ini apakah benar dapat memuaskan inner child? Dan, apakah revenge spending ini bisa dibenarkan dengan dalih menyenangkan inner child?
Inilah yang diobrolin Psikolog Mutiara Maharani dalam Podcast Disko "Diskusi Psikologi" bareng Maria Jane Tienoviani Simanjuntak, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dosen prodi psikologi Universitas Pembangunan Jaya.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Apa yang terjadi dalam hidupmu selama ini, kamu biarkan berlalu begitu saja atau kamu tuangkan dalam sebuah jurnal? Mungkin dulu sebagian orang mengenalnya dengan sebutan diary, semacam catatan kenangan-kenangan yang perlu diingat dan tak ingin dilupa. Dan, menulis jurnal atau jurnaling ini jadi tren yang tak lekang dimakan waktu. Bahkan semakin banyak yang mengikutinya ketika dirasa manfaatnya bagi kesehatan mental. Jangan lewatkan obrolan seru soal journaling yang menyehatkan mental ini di Podcast Disko "Diskusi Psikologi" kesayangan kamu! *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Podcast Disko kali ini mau bahas masalah cinta. Karena cinta memang bisa jadi masalah bagi yang mengalaminya. Salah satunya adalah perasaan bucin yang enggak bisa terkontrol. Untuk itulah, kita perlu banyak tahu tipsnya biar enggak terlalu bucin. Beberapa dari kalian mungkin juga udah pada tahu ya cerita cinta gamer asal tiongkok yang sempat viral, bernama fatcat. Fatcat digambarkan sangat mencintai sang kekasih hingga rela memberikan segalanya.
Namun, apakah rasa cinta yang begitu besar itu yang salah? Atau bagaimana semestinya kadar cinta yang pas dan sehat? Seperti apa mengontrol kebucinan kita terhadap sang kekasih? Itu yang diobrolin @mutiaramaharini Clinical Psychologist dari @personalgrowthid bareng Psikolog Klinis Peduli Pernikahan, @christineang93 dalam podcast Disko "Diskusi Psikologi"
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Gimana nih kebiasan makan kalian? Atau apa makanan kesukaan kalian? Tiap orang punya makanan favoritnya masing-masing. Mungkin ada yang suka camilan asin, ada yang suka yang super pedas, dan ada yang sukanya makanan manis. Tapi kalian tau gak sih, kalau apa yang kita konsumsi sehari-hari itu sangat berpengaruh pada kesehatan mental kita. Seperti apa? Makanan apa yang berpengaruh baik ataupun buruk buat kesehatan fisik maupun mental kita? Boleh nggak sih ngemil yang manis-manis buat atasi mood yang lagi kacau banget? Nah ini yang mau kita cari tahu lewat obrolan Psikolog Mutiara Maharani bareng Ahli Gizi Putri MJ dalam Podcast Disko "Diskusi Psikologi"!
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Cuaca tak menentu, hujan berganti panas dengan cepatnya, kadang bisa juga bikin mood tak stabil. Nah kalo merujuk laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), ada keyakinan yang sangat tinggi kalau perubahan iklim itu meningkatkan dampak kesehatan mental dan kesejahteraan psikososial.
Beberapa tekanan yang mungkin timbul dari perubahan iklim, yakni tekanan emosional hingga kecemasan, depresi, kesedihan, dan perilaku bunuh diri.Kenapa itu bisa terjadi, karena panasnya suhu yang kita sangat kita rasakan belakangan ini, mampu memicu kecemasan, stres, dan gangguan stres pasca trauma (PTSD).
Karena risiko dampak kesehatan itulah, yang membuat kita mestinya lebih concern sama perubahan iklim. Nah di Podcast Disko episode kali ini Mahari bakal ngobrolin kiat menjalani hidup selaras sama alam dan apa yang bisa kita lakukan perkara perubahan iklim ini, bareng Zalfa Alfianisa Sebagai Tim Publik Relation dari Youth for Claimate Change (YFCC).
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Apakah jumlah teman kamu sekarang masih sama dengan yang dulu? Atau kamu mulai merasa kalau jumlah teman sudah enggak sebanyak dulu. Banyak yang bilang: "teman datang dan pergi" . Bahkan, sahabat-sahabat yang kamu miliki saat zaman sekolah mungkin tidak lagi ada di circle kamu.
Nah menurut kalian, ini hanya sekadar kebetulan, atau memang ada fenomena menarik yang terjadi pada orang dewasa lainnya? Nah Podcast Disko "Diskusi Psikologi" ngomongin soal ini bareng Irwan yang lebih dikenal dengan panggilan wantja, creator mental health doodle.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Pertanyaan kapan lulus, kapan menikah, kapan punya anak atau nambah anak masih bisa dijumpai di momen kumpul keluarga atau rekan sejawat. Mungkin sebagian bisa menanggapinya dengan enteng, menjawab dengan bijak dan penuh kesabaran. Sementara yang lain, mungkin hanya bisa ketus dan bersungut-sungut saat menghadapinya.
Beberapa orang seolah merasa berhak menetapkan standar dan pengharapan atas kehidupan pribadi orang lain. Tenggat seseorang untuk menikah, dan segera punya momongan itu semena-mena ditetapkan standarnya oleh orang lain tanpa melalui consent dari si pemilik hidup. Lantas bagaimana menghadapinya?Inilah yang mau dibahas host Podcast Disko "Diskusi Psikologi" Mutiara Maharini bareng Veronnica Anastasia Melany Kaihatu, S.Psi., M.Si selaku Dosen tetap Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya sekaligus koordinator kemahasiswaan Prodi Psikologi UPJ.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Ini adalah edisi spesial Podcast Disko kolab bareng Podcast Uang Bicara! Dalam episode ini kita bakal ngobrolin soal tekanan finansial yang muaranya bisa jadi tekanan mental. Kita berkaca pada beberapa kasus dugaan jeratan hutang pinjol yang sampai memicu depresi hingga bunuh diri.
Nah, bagaimana mengantisipasi pemasalahan hutang semacam ini? Lalu jika situasi itu berdampak pada kesehatan mental kita, apa yang mesti dilakukan? Ikutin obrolannya Host Podcast Disko sekaligus Clinical Psychologist dari @personalgrowthid, Mutiara Maharini bareng Host Podcast Uang Bicara sekaligus Certified Financial Planner Aline Wiratmaja. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Tim Podcast Disko "Diskusi Psikologi" mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri. Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.
Pas di momen Lebaran ini, ucapan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri dan permintaan maaf lahir batin ke saudara serta kolega tentu banyak kita kirim dan terima, baik secara lisan langsung maupun lewat pesan di media sosial.
Kalau dari laman Kementerian Agama, Minal Aidin Wal Faizin itu berarti semoga kita termasuk orang-orang yang kembali. Kembali di sini maksudnya kembali kepada fitrah atau keadaan yang suci. Usai saling memaafkan, diharapkan kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik tanpa dibayangi kesalahan-kesalahan yang telah dibuat.
Tapi bicara soal saling memaafkan antar sesama manusia, pernah gak sih kalian memaafkan diri sendiri? Atau, selama Lebaran ini, kamu hanya fokus memaafkan orang-orang di sekitar saja?
Apa pentingnya minta maaf ke diri sendiri dan gimana caranya? Inilah yang dibahas host Podcast Disko "Diskusi Psikologi" Mutiara Maharini bareng Psikolog Klinis Trauma & Relationship, Zahwa Islami.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Di bulan puasa ini, apa sih yang jadi tantangan terbesar kalian? Apakah perkara menahan haus dan Lapar? Atau, menahan nafsu dan emosi? Padahal, puasa itu memang nggak sekedar menahan nafsu haus dan lapar. Tapi kita juga perlu menahan amarah, emosi dan berbagai jenis nafsu kita sebagai manusia!
Meski tak dipungkiri juga, kalau lagi lapar dan haus selama puasa, ada aja yang bikin emosi, atau emosi kita gampang terpancing. Namun di sisi lain, berpuasa itu ada manfaatnya loh buat kesehatan mental, dan kita bisa belajar soal self control sambil beribadah.
Gimana caranya? Inilah yang dibahas host Podcast Disko "Diskusi Psikologi" Mutiara Maharini bareng Supriyanto, S.Psi., M.Si selaku Dosen Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
-
Pada Pemilu ini, sebanyak 9.917 orang memperebutkan 580 kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Itu artinya, tak sedikit dari mereka yang nantinya gagal menjadi anggota legislatif. Beberapa fasilitas kesehatan masyarakat pun menyiapkan layanan kesehatan mental buat mereka yang gagal menjadi anggota legislatif. Itu artinya kesehatan mental kian jadi perhatian bersama. Di saat seperti ini, Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ selaku dokter spesialis kesehatan jiwa dan Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi, Bogor memastikan fasilitas kesehatan mental yang dipimpinnya siap melayani masyarakat kapanpun, meski bukan masa pemilu sekalipun. Bahkan, kepada KBR dokter Noriyu, panggilan akrabnya, juga berbagi kisahnya sendiri kala menghadapi kegagalan saat mencalonkan diri jadi anggota legislatif. Ia mampu menjadikan pengalaman pahit itu menjadi masa yang produktif dengan cara menyusun sebuah buku. Seperti apa? Kita simak obrolannya di Podcast Disko "Diskusi Psikologi" episode "Cerita Dokter Noriyu Bertahan saat Gagal Nyaleg sampai Berhasil Bangkit!"*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
- Mostrar más