Episodes
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang kegiatan Pengamatan Burung di Hutan Mangrove, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Birdwatching. Nah, kegiatan yang satu ini, saat ini sedang banyak diminati dan diadakan oleh para penggiat mangrove dan pecinta burung, lho. Oh, ya. Salah satu tujuan dari birdwatching ini, adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis burung yang berhabitat di kawasan mangrove, sehingga keberadaannya dapat terus dipantau, untuk menjaga kelestariannya di masa mendatang.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang masih maraknya pembuangan sampah ke sungai yang dilakukan oleh oknum manusia, hingga hanyut sampai muara. Sampah yang terjebak di muara, akan menimbulkan pencemaran air sehingga mengganggu pertumbuhan mangrove dan mengancam binatang-binatang di sekitarnya. Kampanye buang sampah pada tempatnya sangat penting dilakukan, untuk mencegah terjadinya bencana.
-
Episodes manquant?
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang program penanaman mangrove, yang saat ini mulai marak digalakkan oleh banyak pihak. Umumnya, jenis mangrove yang ditanam adalah bakau, karena mudah didapat dan memiliki akar yang kuat, untuk menghadang gelombang yang menerjang daratan. Kegiatan ini sangat menarik minat para generasi muda, karena selain menyenangkan, sekaligus sebagai aksi nyata mereka dalam berkontribusi untuk pelestarian alam di pesisir kita.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang Ketam Kenari (Birgus latro), salah satu jenis kepiting yang hidup di sekitar rawa mangrove. Berukuran hingga 40 cm, jenis kepiting ini mengkonsumsi buah kelapa dan jenis makanan lainnya, yang ditemukannya di hutan mangrove. Sayangnya, saat ini, populasinya mulai menurun karena perburuan untuk konsumsi manusia dan degradasi lahan mangrove.
-
Edukasi mangrove kita kali ini tentang Dugong (Dugong dugon), salah satu fauna yang berhabitat di hutan mangrove. Mamalia laut ini menjadikan hutan mangrove sebagai tempat penjelajahannya. Saat ini, Dugong yang berperan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir ini, populasinya terancam seiring dengan adanya reklamasi pantai, polutan dan aktivitas destruktif lainnya.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang Kunang-kunang (Pteroptyx malaccae), salah satu jenis binatang yang sering ditemukan berkumpul di pohon Perepat/Pidada Putih (Sonneratia alba), salah satu jenis mangrove di waktu malam. Di Malaysia, keberadaan P. malaccae menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke hutan mangrove di sana.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang Sentigi (Pemphis acidula), salah satu jenis mangrove yang hidup di kawasan bersubstrat pasir berlumpur. Di beberapa daerah di Indonesia, mangrove jenis ini sangat terkenal dengan daya magisnya sebagai penolak kejahatan sehingga kayunya banyak dimanfaatkan sebagai gelang, cincin, kalung, tasbih dan lain-lain. Sayangnya, kepopulerannya menjadikannya berstatus terancam, seiring dengan maraknya perburuannya, yang selain untuk penolak bala, juga sebagai bonsai.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang Lembu Laut (Trichechus manatus) dan Ikan Kardinal (Apogon hylasoma). Keduanya juga merupakan binatang yang berhabitat di perairan hutan mangrove. Lembu Laut memangsa Lamun, Rumput Laut, Ganggang, Mangrove dan terkadang Ikan-ikan yang kecil. Binatang yang suka makan hingga terlihat gendut tapi imut ini, berstatus dilindungi. Populasinya terus menurun seiring dengan semakin maraknya penebangan pohon mangrove, juga karena terjaring jaring nelayan. Sementara itu, A. hylasoma adalah salah satu jenis Ikan Kardinal, yang sering ditemukan di akar-akar mangrove hingga perairan dekat area pertambakan.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang fenomena mangrove hati yang terdapat di Mangunharjo, Semarang, Jawa Tengah. Vegetasi tumbuhan mangrove yang terlihat seperti hati, apabila dilihat dari atas tanah ini, memang sengaja ditanam oleh warga sekitar untuk menarik minat banyak orang, dengan tujuan mengkampanyekan pelestarian mangrove. Terkenal dengan nama "Mangrove Cinta," keberadaannya terbukti mengundang minat masyarakat yang berkunjung ke sana.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang Kepiting Ungu (Episesarma versicolor) dan Tengar (Ceriops tagal), keduanya merupakan salah dua, fauna dan flora yang hidup di hutan mangrove. Mereka saling membutuhkan, dimana Tengar (mangrove mayor) menyediakan daunnya untuk makanan Kepiting Ungu. Selanjutnya, daun yang dimangsa Kepiting Ungu dan dikeluarkan dalam bentuk faeces tersebut, akan dapat lebih cepat terurai, dibandingkan dengan daun yang tidak dimangsa. Hal inilah yang menyebabkan proses perputaran energi berjalan dengan cepat di ekosistem mangrove.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang program Upacara di Lumpur Mangrove inisiasi KeSEMaT, yang diselenggarakan di setiap tahun. Kegiatan yang selalu ramai diikuti oleh banyak orang ini, selain unik, sekaligus sebagai salah satu cara mengkampanyekan pelestarian hutan mangrove dan merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. Pelaksanaannya sama seperti upacara pada umumnya, namun dilakukan di kawasan lumpur mangrove, dengan kedalaman lumpur hingga dada orang dewasa.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang kebun persemaian bibit mangrove, yang sering dijumpai di kawasan pesisir. Kebun ini, terdiri dari banyak bedeng persemaian mangrove, yang dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Bertujuan untuk memasok bibit mangrove ke berbagai instansi yang membutuhkan, propagul mangrove yang dibibitkan di bedeng persemaian, menurut teori akan memiliki tingkat kelulushidupan yang lebih tinggi, pada saat ditanam di lokasi penanaman.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang penanaman mangrove dengan sistem cabutan, dimana bibit yang digunakan adalah hasil mencabut bibit mangrove yang telah tumbuh di lokasi lain. Tentu saja, hal ini tidak direkomendasikan, karena akan menyakiti akar bibit yang telah tumbuh. Selain itu, hasil kelulushidupannya juga tidak dapat optimal, mengingat patahnya akar, dapat mengganggu pertumbuhan bibit mangrove yang akan ditanam.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang cincin kuning, yang sering terlihat di propagul mangrove, tepat di bawah bagian buahnya. Cincin kuning ini sebagai penanda propagul telah matang, sehingga bisa dipetik untuk ditanam langsung, atau dibibitkan di bedeng persemaian. Banyak kasus terjadi, dimana propagul yang belum matang dipetik, sehingga patah dan tak bisa ditanam lagi.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang ajir bambu. Ajir ini, umum digunakan untuk mengikat bibit mangrove agar tidak hanyut, pada saat diterjang gelombang. Dibuat dari bambu yang dipotong kurang lebih 1,5 meter, dengan menggunakan tali rafia, ajir diikatkan pada bibit mangrove, sehingga kelulushidupannya saat ditanam, diharapkan bisa lebih optimal.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang fakta bahwa penebangan pohon mangrove di Indonesia masih marak. Penebangan dilakukan untuk beragam tujuan, diantaranya pembangunan pemukiman, daerah industri dan lain-lain. Solusi dari kenyataan ini adalah program rehabilitasi mangrove, seperti penanaman dan penjagaan kondisi eksisting pohon mangrove, mengingat fungsi dan manfaatnya yang sangat besar bagi bumi dan masa depan umat manusia.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang Brayo/Api-api (Avicennia marina), salah satu jenis mangrove-mayor yang tepung buahnya dapat diolah menjadi aneka kuliner yang lezat, seperti kerupuk. Di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia warga pesisirnya berhasil menjual Kerupuk Brayo atau Kerupuk Mangrove yang bergizi dan lezat rasanya, untuk menambah pendapatan keluarga.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang perbedaan bakau dengan mangrove. Bakau adalah salah satu jenis mangrove bernama latin Rhizophora. Selain Bakau, ada banyak lagi jenis mangrove lainnya, diantaranya Api-api, Bogem, Tancang dan lain-lain. Mangrove sendiri adalah jenis tumbuhan yang hidup di kawasan lumpur terlindung, yang dipengaruhi oleh pasang dan surut air laut.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang ekowisata mangrove yang saat ini, mulai populer di Indonesia. Dikelola oleh warga penggiat mangrove setempat, tempat eksotis di pesisir pantai ini, bisa dijadikan alternatif destinasi ngabuburit dan liburan keluarga Anda, karena menyimpan banyak spot menarik, seperti sunset, mangrove trail, pengamatan burung, wisata naik perahu dan masih banyak lagi. Pengembangannya ke depan, tentu saja dimaksudkan untuk mengenalkan hutan mangrove kepada generasi mendatang, agar terjaga kelestariannya sepanjang masa.
-
Edukasi mangrove kita kali ini adalah tentang bibit mangrove jenis Bakau (Rhizophora spp) yang akan optimal hidup di substrat lumpur-berpasir. Sebagai informasi, bibit mangrove memiliki substrat yang berbeda sebagai habitatnya, sehingga kita tidak boleh sembarangan dalam menanamnya. Oh, ya. Keberadaan telur penyu di hutan mangrove, juga menunjukkan ekosistem mangrove tersebut dalam kondisi yang baik.
- Montre plus