Episodes
-
Asia's Stock Markets from the Ground Up https://www.periplus.com/p/9789814974622/asia-s-stock-markets-from-the-ground-up?filter_name=asia's%20stock%20markets&filter_category_id=0&utm_source=youtube&utm_medium=Asia's%20Stock%20Markets%20from%20the%20Ground%20Up%20New%2016%20Sept%202024
Explore the untapped potential of Asia's aging population! Learn why wealth management is set to become a booming industry. #wealthmanagement #AgingPopulation #AsiaInvestments
-
Asia's Stock Markets from the Ground Up https://www.periplus.com/p/9789814974622/asia-s-stock-markets-from-the-ground-up?filter_name=asia's%20stock%20markets&filter_category_id=0&utm_source=youtube&utm_medium=Asia's%20Stock%20Markets%20from%20the%20Ground%20Up%20New%2016%20Sept%202024Discover how Indonesia's infrastructure development is transforming the market landscape! Learn why China's electric vehicles are both a boon and a bane for local companies.
Book Discussion: Asia's Stock Markets | Herald Van Der LindeAsia’s Stock Markets: Tren Pasar Saham di Asia https://blog.periplus.com/2024/09/10/asias-stock-markets-tren-pasar-saham-di-asia/Periplus Store Locations: https://www.periplus.com/_index_/Store-Locator#IndonesiaEconomy #EVMarket #InfrastructureBoom
-
Episodes manquant?
-
Asia's Stock Markets from the Ground Up https://www.periplus.com/p/9789814974622/asia-s-stock-markets-from-the-ground-up?filter_name=asia's%20stock%20markets&filter_category_id=0&utm_source=youtube&utm_medium=Asia's%20Stock%20Markets%20from%20the%20Ground%20Up%20New%2016%20Sept%202024
Key Moments00:25 Lagu Indonesia Cerdas Finansial06:02 About Author: Mr. Herald Van Der Linde07:06 Presentation by Mr. Herald Van Der Linde53:19 Q&A Session01:16:56 Closing Statement
Pasar saham di Asia, dengan segala dinamika dan potensinya, telah menjadi sorotan utama para investor global dalam beberapa dekade terakhir. Pertumbuhan pesat yang terjadi di negara-negara seperti China, India, Indonesia, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya menjadikan kawasan ini sebagai pusat perhatian dalam peta ekonomi dunia. Buku Asia’s Stock Markets karya Herald van der Linde muncul sebagai panduan komprehensif yang memberikan wawasan berharga mengenai fenomena ini, terutama bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam seluk-beluk pasar saham di Asia. Sebagai analis pasar saham yang berpengalaman dan dihormati di dunia finansial, van der Linde menawarkan perspektif yang luas namun mendalam mengenai berbagai dinamika yang terjadi di bursa saham Asia.Herald van der Linde bukanlah sosok asing di dunia keuangan, khususnya di kawasan Asia. Sebagai Kepala Strategi Pasar Saham Asia di HSBC, ia memiliki akses langsung terhadap data, wawasan, dan pengalaman lapangan yang jarang dimiliki oleh kebanyakan orang. Pengalaman bertahun-tahun bekerja di pusat-pusat keuangan seperti Hong Kong, Singapura, dan berbagai negara di Asia menjadikannya ahli dalam menganalisis pergerakan pasar di kawasan yang penuh kompleksitas ini. Dalam bukunya, Herald tidak hanya menyajikan data kering, tetapi juga menguraikan kisah-kisah nyata, konteks historis, dan analisis mendalam yang memudahkan pembaca untuk memahami mengapa Asia telah dan terus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global.#AsiasStockMarkets #Herald #PacificPlace #periplusbookstore #pacificplacemall #pacificplacejakarta #Periplus #Indonesia #Bookdiscussion #Booktok
-
Revolusi: Pergulatan dan Perjuangan Bangsa Indonesia Menjadi Subjek MerdekaBook #1 https://www.periplus.com/index.php?route=product/category&sar=1&author=reybrouck%20david%20vanBook #2 https://www.periplus.com/index.php?route=product/category&sar=1&author=Van%20Reybrouck,%20David
-
Sartono Kartodirdjo, tokoh yang dikenal orang banyak sebagai “Begawan Sejarah Indonesia”, suatu kali menulis, “Orang Indonesia zaman prasejarah dengan perahu-perahunya yang sederhana telah mengarungi Samudra yang luas … laut-laut di Indonesia tidak merupakan penghalang, malah menjadi penghubung.” Melalui kalimat tersebut, Pak Sartono ingin menggambarkan betapa orang-orang yang mendiami kepulauan Indonesia melihat bahwa bentang alamnya bukan menjadi penghalang untuk mengusahakan hubungan antarpulau.Imajinasi Indonesia yang bentang alamnya berupa kepulauan ini rupanya sudah disadari sejak zaman kuno. Kita biasa menggunakan kata “nusantara” untuk menggambarkan bentang alam kepulauan Indonesia di masa sekarang. Jika menelusuri sejarahnya, konon kata “nusantara” paling awal ditemukan dalam prasasti masa Kerajaan Singosari, yaitu dalam prasasti Mūla Malurung yang bertarikh sekitar 1255 Masehi. Prasasti itu sendiri menyebutkan penguasa kerajaan-kerajaan di daerah wilayah Kerajaan Singasari. Pada periode Kerajaan Majapahit, kata “nusantara” sendiri merujuk pada pulau-pulau yang berada di luar wilayah Majapahit.Kali ini, Periplus mencoba memberikan ruang reflektif dari sejarah kuno Nusantara, khususnya pada masa Kerajaan Singosari dan Majapahit, dua kerajaan yang secara umum diasosiasikan dengan kejayaan Nusantara. Melalui diskusi sejarah nusantara ini, kita diajak oleh @asisichannel & @heraldvdl mencecap sari kebijaksanaan dari apa yang terjadi di Nusantara klasik, baik candinya, kisahnya, bahkan intrik politik di baliknya.
-
The Majapahit book tour is rolling on! Majapahit: Nusantara’s Game of Thrones. Periplus Tibubeneng, Kuta Utara, Badung - Bali, 24 Juli 2024.
[1] Mr Herald Books: https://www.periplus.com/product/Search?filter_category_id=0&filter_name=herald+van+der+linde
[2] Google Maps: https://maps.app.goo.gl/ENG2EYyg8VKj8jyY6
-
Pernahkah Anda merasa hidup bagaikan di tengah lautan yang penuh ombak? Terkadang sesuai rencana, terkadang tak terduga, dan terkadang juga membawa kita ke jurang kekecewaan? Di era serba cepat ini, tak jarang kita terjebak dalam kesibukan dan kehilangan makna hidup. Di sinilah kehadiran Haemin Sunim, seorang guru Zen Buddhisme dan penulis spiritualitas, membawa angin segar untuk menenangkan jiwa.
Part 1: https://youtu.be/ZEBRdMGA0hYPart 2: https://youtu.be/7Yjp_AXseLMPart 3: https://youtu.be/SZ3UZqjIta4
#HaeminSunimIndonesia #Webinar #Korea #Indonesia
-
Pernahkah Anda merasa hidup bagaikan di tengah lautan yang penuh ombak? Terkadang sesuai rencana, terkadang tak terduga, dan terkadang juga membawa kita ke jurang kekecewaan? Di era serba cepat ini, tak jarang kita terjebak dalam kesibukan dan kehilangan makna hidup. Di sinilah kehadiran Haemin Sunim, seorang guru Zen Buddhisme dan penulis spiritualitas, membawa angin segar untuk menenangkan jiwa.
Part 1: https://youtu.be/ZEBRdMGA0hYPart 2: https://youtu.be/7Yjp_AXseLMPart 3: https://youtu.be/SZ3UZqjIta4
#HaeminSunimIndonesia #Webinar #Korea #Indonesia
-
Pernahkah Anda merasa hidup bagaikan di tengah lautan yang penuh ombak? Terkadang sesuai rencana, terkadang tak terduga, dan terkadang juga membawa kita ke jurang kekecewaan? Di era serba cepat ini, tak jarang kita terjebak dalam kesibukan dan kehilangan makna hidup. Di sinilah kehadiran Haemin Sunim, seorang guru Zen Buddhisme dan penulis spiritualitas, membawa angin segar untuk menenangkan jiwa.
Part 1: https://youtu.be/ZEBRdMGA0hYPart 2: https://youtu.be/7Yjp_AXseLMPart 3: https://youtu.be/SZ3UZqjIta4
#HaeminSunimIndonesia #Webinar #Korea #Indonesia
-
Hai, apakah kamu termasuk yang menyangka kerajaan masa klasik itu hidupnya serba sederhana? Tidak banyak hiburan? Tidak ada gagasan Kemerdekaan Finansial? Investasi? Judi online? Pinjol? Semua serba amai?
Eits! Majapahit, selain sebagai sebuah kemaharajaan, dia juga kota yang menyajikan hiburan sukaria, mulai dari nyanyi-nyanyian, tari-tarian, judi, adu gulat, hingga sabung ayam. Selain itu, Majapahit juga terkenal dengan industri gerabah, seperti periuk, mangkuk, pasu, juga celengan.
Tak hanya itu, jika waktu itu sudah ada apps semacam Travelako atau Tiket.ORG, atau juga RBNB, tentu bakal ramai spanduk dan promo.
Tak kalah dengan si kosmopolitan Jakarta, Majapahit juga memiliki kompleks penginapan untuk orang-orang mancanegara. Pasar-pasar di Majapahit juga dipenuhi para pedagang Tiongkok, India, dan Arab. Boleh dikata, semacam Tanah Abang versi multinasional.
Siang sampai sore ini, Pak @heraldvdl akan ditemani @neohistoria.id dan @indonesianheritagesociety membahas Sejarah Majapahit dari sisi yang lebih dekat dengan konteks sosial, ekonomi, dan politik masa kini.
#Perpusnas #Roadshow2 #majapahit #nusantara #bookclub #bookgenius #gajahmada -
Jakarta’s 497th birthday this weekend. It’s a wonderful city, vibrant, with warm people, but often misunderstood. Here a video why. Book Jakarta: History of a Misunderstood City https://www.periplus.com/p/9789814893480?utm_source=spotify&utm_medium=Jakarta%3A%20History%20of%20a%20Misunderstood%20City
#jakarta #jakartahits #indonesia #bookstagram #hutjakarta
Credit: Mr Herald Van Der Linde
https://www.instagram.com/reel/C8ZalcDoC7g/
-
Buku yang mengisahkan Majapahit 👇👇👇
Dalam naungan gunung-gunung api di Jawa pernah berdiri sebuah kerajaan yang berabad-abad kemudian membentuk apa yang sekarang kita kenal sebagai wilayah Asia Tenggara. Inilah Majapahit.
Majapahit dilingkupi beragam kisah tentang perang, penelikungan, para cerdik pandai berambut kusut, dan para raja eksentrik, serta perayaan-perayaan rumit, serta candi-candinya yang anggun.
Pengaruh Majapahit meluas hingga Thailand selatan hingga Malaysia, Singpura, Indonesia, dan Filipina.
Selama berabad-abad, Majapahit membentuk Indonesia dan wilayah Asia Tenggara.
#majapahit #sejarahindonesia #nusantara #sejarah #kerajaanindonesia -
Voice To Care sendiri adalah pementasan sekaligus puncak dari serangkaian program donasi: Fold to Care dan Shop to Care. Pada acara puncak ini kelompok paduan suara mengangkat kepedulian terhadap anak-anak penderita kanker. Dengan menggabungkan keindahan seni suara dan semangat perjuangan melawan kanker, “Voice To Care” menjadi panggung yang memperkuat ikatan solidaritas dan kepedulian dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak-anak yang menderita kanker.
Sebagai bagian dari program ini, paduan suara anak-anak akan menjadi pengingat bahwa pesona resonansi juga dapat menjadi sumber harapan dan kekuatan yang tak tergoyahkan dalam menghadapi cobaan kehidupan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kami menggandeng kelompok Paduan Suara Yakobus, Santa Ursula, dan Trust Chorus dari Trinitiy Youth Symphony Orchestra untuk bergabung dalam acara Voice To Care: Bela Rasa Terhadap Anak-anak Penderita Kanker. Harapannya melalui lagu-lagu yang dibawakan, kita dapat bersatu dalam satu irama menjadi simbol kebersamaan dalam setiap perjuangan.
(Sumber: https://blog.periplus.com/bela-rasa-terhadap-anak-anak-penderita-kanker/)
-
Voice To Care sendiri adalah pementasan sekaligus puncak dari serangkaian program donasi: Fold to Care dan Shop to Care. Pada acara puncak ini kelompok paduan suara mengangkat kepedulian terhadap anak-anak penderita kanker. Dengan menggabungkan keindahan seni suara dan semangat perjuangan melawan kanker, “Voice To Care” menjadi panggung yang memperkuat ikatan solidaritas dan kepedulian dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak-anak yang menderita kanker.
Sebagai bagian dari program ini, paduan suara anak-anak akan menjadi pengingat bahwa pesona resonansi juga dapat menjadi sumber harapan dan kekuatan yang tak tergoyahkan dalam menghadapi cobaan kehidupan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kami menggandeng kelompok Paduan Suara Yakobus, Santa Ursula, dan Trust Chorus dari Trinitiy Youth Symphony Orchestra untuk bergabung dalam acara Voice To Care: Bela Rasa Terhadap Anak-anak Penderita Kanker. Harapannya,, melalui lagu-lagu yang dibawakan kita dapat bersatu dalam satu irama menjadi simbol kebersamaan dalam setiap perjuangan.
(Sumber: https://blog.periplus.com/bela-rasa-terhadap-anak-anak-penderita-kanker/)
-
Meskipun dihadapkan pada penyakit yang mematikan, Sadako tidak menyerah untuk menyuarakan harapannya melalui kertas origami. Seribu bangau kertas yang dilipat oleh Sadako menjadi bukti betapa dirinya begitu mencintai kehidupan. Kisahnya yang mengharukan telah menjadi simbol harapan bagi umat manusia, terutama anak-anak penyintas kanker.
Terinspirasi dari kisah Sadako Sasaki, dalam kelas origami ini kami hendak mengajak para peserta untuk melipat kertas origami sebagai simbol harapan, kesembuhan, dan perdamaian. Melalui proses ini kita juga dapat memaknai dan merefleksikan perjuangan serta ketabahan Sadako Sasaki dalam menghadapi kanker. Seperti Sadako yang terus melipat bangau kertas meskipun dalam kondisi sakit, peserta kelas origami diajak untuk mengingat bahwa harapan dan kekuatan dapat ditemukan bahkan di tengah-tengah kesulitan terbesar.
(Sumber: https://blog.periplus.com/bela-rasa-terhadap-anak-anak-penderita-kanker/
-
Periplus, sebagai sebuah jenama toko buku yang menaruh perhatian pada literasi dan perkembangan rasa-intelektual generasi muda hendak mengapresiasi karya Sue DiCicco dan Masahiro Sasaki, The Complete Story of Sadako Sasaki and the Thousand Paper Cranes.
Buku ini berkisah tentang perjuangan hidup Sadako Sasaki yang terpapar kanker berkat radiasi bom atom yang jatuh di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 semasa Perang Dunia II.
Sadako yang awalnya adalah gadis kecil periang dan sehat harus menjalani hari-harinya di rumah sakit karena penyakit kanker yang dideritanya. Meskipun Sadako tahu bahwa dirinya sakit, ia tetap berusaha tegar melawan penyakit dengan membuat origami bangau kertas. Bagi Sadako, bangau kertas adalah simbol keajaiban dan harapan bahwa suatu saat nanti ia akan sembuh dari penyakitnya.
(Sumber: https://blog.periplus.com/bela-rasa-terhadap-anak-anak-penderita-kanker/)
-
Voice To Care sendiri adalah pementasan sekaligus puncak dari serangkaian program donasi: Fold to Care dan Shop to Care. Pada acara puncak ini kelompok paduan suara mengangkat kepedulian terhadap anak-anak penderita kanker. Dengan menggabungkan keindahan seni suara dan semangat perjuangan melawan kanker, “Voice To Care” menjadi panggung yang memperkuat ikatan solidaritas dan kepedulian dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak-anak yang menderita kanker.
Sebagai bagian dari program ini, paduan suara anak-anak akan menjadi pengingat bahwa pesona resonansi juga dapat menjadi sumber harapan dan kekuatan yang tak tergoyahkan dalam menghadapi cobaan kehidupan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kami menggandeng kelompok Paduan Suara Yakobus, Santa Ursula, dan Trust Chorus dari Trinitiy Youth Symphony Orchestra untuk bergabung dalam acara Voice To Care: Bela Rasa Terhadap Anak-anak Penderita Kanker. Harapannya,, melalui lagu-lagu yang dibawakan kita dapat bersatu dalam satu irama menjadi simbol kebersamaan dalam setiap perjuangan. https://blog.periplus.com/bela-rasa-terhadap-anak-anak-penderita-kanker/
-
Sebagai bentuk dukungan dan solidaritas pada perdamaian dunia serta anak-anak penderita/penyintas kanker, Periplus hendak mengadakan sebuah acara dengan tajuk Voice To Care: Bela Rasa terhadap Anak-anak Penderita Kanker. Secara khusus, kami mengundang Bibliobesties sekalian yang menaruh perhatian pada anak-anak pejuang kanker untuk menghadiri Voice To Care pada 16 Februari 2024, pukul 16.00-18.00 WIB di Hall Atrium, Grand Indonesia. https://blog.periplus.com/bela-rasa-terhadap-anak-anak-penderita-kanker/
*Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada pihak Grand Indonesia atas dukungan dan fasilitas yang telah disediakan demi terselenggaranya acara Voice To Care. Kehadiran Grand Indonesia sebagai mitra dalam upaya acara kemanusiaan ini merupakan contoh nyata dari komitmen mereka untuk mendukung kegiatan sosial yang berdampak positif bagi masyarakat. Kami berharap kerjasama ini tidak hanya menjadi awal dari kemitraan yang berkelanjutan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi orang lain untuk terlibat dalam upaya kemanusiaan dan perdamaian.
#VoiceToCare #PitaKuning
-
Perjalanan fase Marketing sebagai sebuah ilmu semakin cepat terakselerasi. Ilmu Marketin Moderan yang awalnya butuh waktu 20 tahun untuk bermigrasi dari Produk-Sentris ke Customer-Sentris, lantas butuh waktu setidaknya 40 tahun dari Customer-Sentris menuju Human-Sentris dalam Marketing 3.0, kali ini hanya butuh waktu di bawah 5 tahun untuk berevolusi.Marketing tidak lagi bicara soal bagaimana memuaskan pasar yang di dalamnya pelanggan (baca: manusia) melakukan transaksi ekonomi. Marketing menjadi lebih tanggap pada "Digital Experience" dalam lingkup "Digital Economy" yang melibatkan dan bahkan bertumpu pada New Tech yang kita pahami sebagai otomatisasi mesin yang semakin serupa dengan manusia: Kecerdasan Buatan, NLP, Robotik, sampai pada akhirnya ... tiba saatnya bicara serius soal Metaverse.Tak hanya bualan yang sok futuristik, rupanya. Iwan Setiawan sebagai salah satu penulis menekankan, "Tidak perlu sejauh itu berpikirnya. Kita bisa terapkan fondasi utama bahwa saat ini ada generasi di dalam pasar ekonomi yang menikmati pengalaman online di dalam offline, atau sebaliknya pengalaman offline di dalam dunia online."Multi-kanal offline dan online tidak lagi terisolasi, bukan lagi online ATAU offline. Tidak bisa pula kita hanya menawarkan kepada pelanggan: online DAN offline. Namun, ini saatnya memperkenalkan konsep online DI DALAM offline. Begitu pula sebaliknya, pengalaman offline DI DALAM offline.Seperti apa contohnya?Semua dengan jelas, naratif sekaligus deskriptif, dan prosedural disampaikan oleh Hermawan Kartajaya, Iwan Setiawan, dan Philip Kotler dalam Marketing 6.0: The Future Is Immersive.Dapatkan bukunya:https://www.periplus.com/p/9781119835219?utm_source=spotify&utm_medium=Marketing6
#metaverse #marketing #immersive #digitalexperience #nft #blockchain #augmentedreality #virtualreality
-
Perjalanan fase Marketing sebagai sebuah ilmu semakin cepat terakselerasi. Ilmu Marketin Moderan yang awalnya butuh waktu 20 tahun untuk bermigrasi dari Produk-Sentris ke Customer-Sentris, lantas butuh waktu setidaknya 40 tahun dari Customer-Sentris menuju Human-Sentris dalam Marketing 3.0, kali ini hanya butuh waktu di bawah 5 tahun untuk berevolusi.Marketing tidak lagi bicara soal bagaimana memuaskan pasar yang di dalamnya pelanggan (baca: manusia) melakukan transaksi ekonomi. Marketing menjadi lebih tanggap pada "Digital Experience" dalam lingkup "Digital Economy" yang melibatkan dan bahkan bertumpu pada New Tech yang kita pahami sebagai otomatisasi mesin yang semakin serupa dengan manusia: Kecerdasan Buatan, NLP, Robotik, sampai pada akhirnya ... tiba saatnya bicara serius soal Metaverse.Tak hanya bualan yang sok futuristik, rupanya. Iwan Setiawan sebagai salah satu penulis menekankan, "Tidak perlu sejauh itu berpikirnya. Kita bisa terapkan fondasi utama bahwa saat ini ada generasi di dalam pasar ekonomi yang menikmati pengalaman online di dalam offline, atau sebaliknya pengalaman offline di dalam dunia online."Multi-kanal offline dan online tidak lagi terisolasi, bukan lagi online ATAU offline. Tidak bisa pula kita hanya menawarkan kepada pelanggan: online DAN offline. Namun, ini saatnya memperkenalkan konsep online DI DALAM offline. Begitu pula sebaliknya, pengalaman offline DI DALAM offline.Seperti apa contohnya?Semua dengan jelas, naratif sekaligus deskriptif, dan prosedural disampaikan oleh Hermawan Kartajaya, Iwan Setiawan, dan Philip Kotler dalam Marketing 6.0: The Future Is Immersive.Dapatkan bukunya:https://www.periplus.com/p/9781119835219?utm_source=spotify&utm_medium=Marketing6
#metaverse #marketing #immersive #digitalexperience #nft #blockchain #augmentedreality #virtualreality
- Montre plus