Episodes
-
Kamu setuju hukuman mati atau tidak?
-
Beasiswa LPDP tempo ke tempo selalu bikin berisik di sosial media, entah apapun alasannya. Kenapa sih?
-
Episodes manquant?
-
Halo, suara yang sudah lama tidak kamu dengar kembali. Apa kabar?
-
Jadi sombong atau bangga?
-
Jadi, kaya apa sih etika first date?
-
Semua orang punya definisinya sendiri-sendiri.
-
Kadang jadi diri sendiri lebih susah dibanding jadi orang lain
-
Sebetulnya, di mana sih garis perbedaan antara pseudoscience, hoax, dan klenik? Sebagai orang Indonesia, tentu kita percaya banyak hal yang berbau pseudoscience seperti kerokan, jamu, astrologi, primbon, dan lain sebagainya. Tapi kalau astologi... bisa dibilang klenik ga sih? Nah, kalau dibilang hoax, juga ga tepat kan ya?
Bersama Feli dari Google Indonesia, @randyhimself dan @gustikajusuf ngomongin satu hal yang sering bikin banyak orang kepo: pseudoscience. Kira-kira, gimana nih kita bisa memanfaatkan search engine buat riset yang baik? Karena walaupun Mbah Google punya segala jawabannya, tugas kita untuk memilah-milah informasi. Karena ya, itu... semua macam jawaban ada!
Kalau lo, hal pseudoscience apa yang lo masih lo percaya?
-
Kali ini Randy dan Gustika ngobrolin arogansi, yang awalnya idenya tercetus karena ribut-ribut peleton sepeda menjajah jalan raya, lalu merembet ke pengalaman pribadi. Tapi... bukankah kita semua pernah jadi arogan? Bahkan orang yang baik pun (beda lah ya dari Randy dan Gustika 😛) pasti pernah merasa arogan di dalam kepalanya? Ngaku saja.
Ngomongin arogansi ga akan pernah selesai. Setiap orang juga pasti pernah terlihat arogan setidaknya di mata satu orang lain. Lantas, apakah menjadi arogan sudah pasti jahat? And... where is the fine line between arrogance and abuse of power?
-
Kali ini @randyhimself dan @gustikajusuf ngobrol soal kembali bekerja setelah liburan yang diwarnai dengan banyaknya orang marah-marah yang viral di Twitter.
Mungkin kejadian seperti itu, kita gak akan langsung up-to-date ketika sudah mulai ngantor lagi. Atau... selama liburan Lebaran malah kerja juga? Pernah ga sih berhenti kerja?
-
Episode di mana @randyhimself dan @gustikajusuf ngobrolin sesuatu yang agak klise: suka ga suka sama lebaran atau lebih tepatnya, selebrasi.
Sebetulnya, perlu gak sih perayaan? Apa yang bikin sebuah hari "spesial", hingga harus dirayakan? Maksudnya mau senang, tapi kok energi malah kesedot ya sama hal-hal annoying?
Lo, ada pandangan terhadap selebrasi (terutama lebaran)?
-
Dalam episode kali ini, mengupas apa yang dimaksud dengan candu atau adiksi, karena kebetulan Randy dan Gustika kedatangan seorang kawan yang seorang dokter.
Tetapi, ia gak bertugas untuk membetulkan gigi orang atau menyembuhkan flu, melainkan kesehariannya ia bertugas untuk membantu "pecandu".
dr. John Elang Lanang Sismadi adalah teman SD-nya Gustika. Kami membahas seputar stigma, cerita keluarga, dan jenis-jenis adiksi. Ternyata adiksi bukan hanya pada zat yang kita konsumsi melalui rokok, alkohol, atau narkoba, lho. Tapi juga bisa psikis, dan beberapa cerita yang masuk malah tentang kecanduan masturbasi. No judgement. Kalau bukan karena cerita kalian, kita gak tahu hal-hal ini.
-
Katanya sih di setiap keluarga pasti ada macam lintah yang pengin lo lemparin garam. Kali ini, Randy dan Gustika akan membahas sesuatu yang konon dimiliki setiap orang: beban keluarga. Ya, keluarga mereka tidak terkecuali.
Dalam episode yang penuh dengan ghibah dan murka yang dipendam ini, Gustika dan Randy berdikskusi: yang mebuat orang jadi beban keluarga sebetulnya apa sih?
-
Sebuah cerita traumatik yang dijanjikan oleh @randyhimself dan @Gustika (ft. Bang Akmal sebentar) dari beberapa episode yang lalu, akhirnya diceritakan.
Isi episode ini adalah luapan kekesalan mereka berdua sebelum memasuki bulan Ramadan. Mungkin benang merahnya gak ada, selain kita belajar sabar atas kekonyolan yang kerap terjadi dalam dunia kerja. Contohnya, disuruh membereskan kesalahan mereka di sebuah hari raya.
Lo, ada cerita kerja dengan orang resek?
-
Dalam episode kali ini, Randy dan Gustika gak ngobrol mendalam. Hanya membahas tempat liburan dalam bucket list mereka, ke mana aja ingin berlibur setelah pandemi berakhir.
Pergi berlibur itu gak harus kel tempat-tempat aesthetic. Kadang kita ingin mendatangi suatu tempat karena sejarahnya, atau bahkan perjalanan itu sendiri. Dari surat-surat yang masuk, seperti dari Rafli, ternyata perjalanan tribut untuk teman bisa jadi lebih berarti daripada perjalanan yang lain.
Lo, ada bucket list?
-
Sebagai orang Indonesia, kita tidak mungkin bisa terhindar dari cerita-cerita kearifan lokal dan lainnya. Walaupun tidak sepenuhnya percaya dengan takhayul, kadang kita terbiasa mengikuti kepercayaan tersebut–apakah karena takut kenapa-kenapa, ataupun karena menghormati kepercayaan tersebut.
Kali ini, @randyhimself dan @Gustika membahas takhayul-takhayul, yang kali ini rata-rata ceritanya datang dari pendengar. Ternyata ada juga yang mengalami kejadian tidak masuk akal karena melanggar suatu perintah takhayul. Tapi kalau lo, apa sih yang membuat lo percaya sama takhayul?
-
Ep. 89: Ekspektasi vs Realita Kuliah
Bisa dikatakan hampir setiap orang di dunia ini memiliki ekspektasi tertentu ketika memasuki dunia kuliah. Mungkin juga termakan sitcom, kayak @randyhimself dan @gustikajusuf. Tetapi, hanya karena kuliah tidak sesuai ekspektasi, bukan berarti itu menjadi hal yang buruk. Bahkan kalau dikenang, masa-masa itu menyenangkan, kok. Walaupun mungkin hal ini tidak berlaku untuk semua orang. Ya… namanya pengalaman, kan?
Gimana ekspektasi dan realita pengalaman kuliah lo?
-
Memangnya kebaikan harus dibalas dengan kebaikan juga? Ya… ekspektasinya begitu, sih. Tapi di mana sih batasan antara ekspektasi dan pamrih?
Atau jangan-jangan ikhlas itu gak ada? Karena pasti ketika bantu orang, ada rasa bangganya sendiri? Di kasus lain, bisa aja awalnya ikhlas, tiba-tiba orangnya jadi brengsek, terus jadi segala kebaikan ketutup sama keburukannya.
-
Katanya sih jaman sekarang mau gimana pun usahanya ga akan bisa kalo ga ada bantuan orang dalem, emang iya ya?
-
Manfaatin sebisa mungkin kesempatan yang dikasih supaya ga ada penyesalan di masa depan deh. Mumpung masih ada waktunya!
- Montre plus