Episodes

  • Markus 9:2-13 - Transfigurasi Yesus. dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka.” (Markus 9:2)

    Pada umumnya, kita seringkali menemukan lukisan atau foto dimana seseorang bertemu dengan seseorang yang penting, mungkin itu presiden atau pejabat negara lain, yang menunjukkan kebanggaan. Sehingga pertemuan itu kita ingat dan abadikan dengan foto atau lukisan. Markus menulis bahwa transfigurasi Kristus adalah peristiwa dimana Yesus dimuliakan di atas gunung. Peristiwa ini begitu mengagumkan dan melebihi segala kemuliaan yang dapat dibayangkan. Melalui peristiwa itu, Markus hendak menunjukkan kepada pembacanya bahwa kehadiran Musa dan Elia memberikan konfirmasi bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang patut disembah dan dimuliakan. Dan Allah Bapa sendiri menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dikasihi-Nya, dengarkanlah Dia. Ini berarti Yesus adalah satu-satunya Pribadi yang akan menggenapi rencana keselamatan dari Allah bagi umat manusia. Kekaguman ini mendorong Petrus berkata kepada Yesus: “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Namun di tengah kekaguman itu, Yesus menjelaskan kepada para murid-Nya bahwa Anak Manusia akan banyak menderita dan akan dihinakan. Yesus mengingatkan para murid-Nya yang sedang mencari pemimpin untuk memerintah negeri itu sebagai raja dan mengharapkan tokoh yang mampu melakukan berbagai mukjizat untuk membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Oleh sebab itu, Yesus menjelaskan bahwa Mesias akan menderita, mengalami kematian, namun akan bangkit pada hari yang ketiga untuk mengalahkan kuasa maut. Dengan peristiwa yang dialami Petrus, Yakobus dan Yohanes maka kita diingatkan bahwa Allah telah memilih mereka untuk menjadi saksi-Nya. Pada saat ini, ketika membaca ulang peristiwa ini, apakah kita sadar bahwa Allah telah menyediakan seorang Juruselamat bagi hidup kita. Percayakah kita bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dijanjikan oleh Allah sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia? Janganlah ragu menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.

    STUDI PRIBADI: Mengapa kita ragu menerima Kristus sebagai Tuhan yang patut disembah dan dimuliakan? Mengapa Allah sendiri menyatakan bahwa Yesus lah Anak-Nya yang dikasihi-Nya?

    Pokok Doa: Berdoa bagi orang-orang yang mencari kebenaran sejati agar mereka boleh berjumpa dengan Kristus. Berdoa bagi Gereja Tuhan dimana pun berada supaya mereka semakin giat untuk memberitakan Injil-Nya.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • Markus 8:36-38 - Prioritas Hidup. “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.” (Markus 8:36)

    Steve Jobs adalah seorang pemimpin perusahaan Apple yang mencapai kesuksesan besar dalam industri teknologi. Sekalipun demikian, Jobs sadar keberhasilan materi tidak cukup untuk membawa kebahagiaan sejati. Ia sempat dipecat dari perusahaannya tersebut dan menjalani perjalanan pribadi yang merubah pandangannya terhadap hidup. Ia kemudian kembali ke Apple dengan visi yang lebih besar dan membuktikan bahwa inovasi yang bermakna dapat membawa perusahaan ke puncak kesuksesan. Namun, pada akhir hidupnya, dia menghadapi tantangan kesehatan yang tak terhindarkan yang akhirnya merenggut nyawanya pada tahun 2011. Banyak orang kemudian menyayangkan peristiwa tersebut. Satu pertanyaan besar yang terus muncul adalah, “Apa gunanya ia habis-habisan untuk memajukan perusahaannya kalau pada akhirnya ia pun tak dapat menikmatinya?” Pertanyaan yang sama juga diajukan Yesus kepada orang banyak dan para murid yang mengikuti-Nya. Pada bagian ini, Ia melanjutkan pengajaranNya akan harga yang harus dibayar ketika menjadi murid-Nya. Yesus kini memberikan sebuah teguran akan pilihan prioritas dalam hidup, antara harta dalam dunia ini atau keselamatan dalam Kristus dan Injil-Nya. Pencapaian di dunia tidak akan ada artinya apabila orang tersebut tidak dapat menikmatinya karena kehilangan nyawanya. Oleh sebab itu, Yesus mengajarkan bahwa pengejaran akan sesuatu yang kekal jauh lebih bermakna dibanding dengan kesementaraan yang bersifat fana. Perkataan Kristus yang menyatakan: “Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan jiwanya?” secara harafiah adalah betapa menyedihkan apabila seseorang kehilangan prioritas hidupnya. Di tengah kemajuan dan tuntutan kehidupan yang semakin kompleks seringkali menenggelamkan kita dalam pemenuhan kebutuhan fisik yang tak ada habisnya. Akibatnya, Kristus dan Injil-Nya menjadi alternatif akhir yang akan kita tuju ketika kita sudah tidak lagi berdaya. Kita menjadi lupa bahwa hanya Kristus-lah yang sanggup memenuhi kekosongan dalam hidup kita. Marilah kita terus mengingatkan hati dan pikiran kita bahwa Kristus-lah satusatunya yang terutama dalam hidup kita. Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk terus hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

    STUDI PRIBADI: Apakah makna “memperoleh seluruh dunia” yang dimaksud Yesus dalam bagian ini? Mengapa Yesus memberikan pengajaran ini kepada para murid-Nya?

    Pokok Doa: Berdoa agar anak Tuhan dimampukan untuk menjadikan Kristus satu-satunya prioritas dalam kehidupannya. Bagi generasi muda yang saat ini banyak mengalami godaan dari lingkungan mereka, Tuhan menolong.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • Episodes manquant?

    Cliquez ici pour raffraichir la page manuellement.

  • Markus 8:34-35 - Sangkal diri, Pikul Salib. “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Markus 8:34)

    Calculated risk taker (pengambil resiko yang diperhitungkan) adalah sebuah istilah yang cukup umum di kalangan pengusaha. Istilah ini mengacu kepada orang-orang yang mempertimbangkan seberapa besar keuntungan atau kerugian yang akan diperoleh ketika mengambil sebuah keputusan tertentu dalam usaha yang dikerjakannya. Umumnya, seseorang tidak akan mengambil sebuah keputusan dimana tingkat kerugian yang akan dialami terlampau tinggi dibandingkan keuntungan yang akan diperoleh. Pertimbangan seperti ini juga tidak jarang kita temui ketika berbicara mengenai keputusan yang berhubungan dengan spiritualitas. Uniknya, Yesus pada bagian ini justru memberi suatu gambaran resiko yang sangat besar ketika seseorang memutuskan menjadi murid-Nya. Yesus menyampaikan hal ini bukan hanya kepada para murid-Nya melainkan juga orang banyak yang ikut mendengarkan-Nya saat itu. Penyangkalan diri dan penderitaan menjadi konsekuensi yang tak terhindarkan ketika berbicara mengenai pengikut Kristus. Menjadi murid Kristus bukanlah berbicara soal kepentingan pribadi yang dipuaskan melainkan kesediaan untuk melepaskan diri dari segala sesuatu yang selama ini menjadi ilah dalam hati mereka. Istilah salib yang dipakai Yesus pun merupakan sebuah penegasan bahwa perjalanan tersebut tidaklah mudah dan penuh penderitaan. Maka dari itu, para pengikut Kristus membutuhkan komitmen yang penuh untuk menyerahkan segala keakuan diri kepada Kristus dan firman-Nya. Panggilan yang sama juga diberikan kepada setiap kita yang mengikut Kristus di zaman ini. Melepaskan keakuan diri dan menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Kristus adalah konsekuensi yang tak terhindarkan ketika kita mengikut Dia. Hal ini bukanlah syarat kita memperoleh anugerah keselamatan dari Allah melainkan sebuah komitmen diri yang lahir dari rasa syukur atas penebusan Kristus bagi kita. Pertanyaannya adalah: masih adakah seseorang atau sesuatu yang jauh lebih berharga daripada pribadi Kristus dalam kehidupan kita? Mari kita berjuang bersama menyangkal diri dan mengikut Dia sepenuh hati kita dengan pertolongan Roh Kudus.

    STUDI PRIBADI: Mengapa Yesus dengan sengaja menjelaskan tentang salib (gambaran penderitaan) kepada orang banyak dan para murid yang hendak mengikut Dia? Menurut kita, apa artinya salib Kristus bagi hidup ini?

    Pokok Doa: Berdoalah agar Roh Kudus memampukan anak-Nya berjuang melepas ego diri dan terus mencari kehendak Allah dalam hidupnya. Berdoa agar setiap Gereja Tuhan terus bersehati mewartakan Salib Kristus.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • Markus 8:31-33 - Perlunya Salib. bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.” (Markus 8:31)Salib merupakan simbol dari kekristenan. Bagi yang memakai aksesori salib langsung diidentikkan sebagai orang Kristen. Yang menjumpai aksesori salib terpajang di rumah, toko, apotek atau restoran langsung mengasumsikan bahwa pemiliknya adalah orang Kristen. Begitu identiknya simbol salib dengan kekristenan, sehingga orang Kristen sendiri memajang salib sebagai pertanda dirinya adalah orang Kristen atau pengikut Kristus. Namun persoalannya, apakah salib hanya dipahami demikian? Apa perlunya salib itu sendiri jika hanya sekadar aksesori, dan identik dengan kekristenan? Firman Tuhan menyatakan bahwa penderitaan Kristus bukan hanya kemungkinan, tapi suatu keharusan. Sehingga salib bukan sekadar aksesori kekristenan, tapi mau menunjukkan bagian dari rencana keselamatan Allah. Ketika Yesus mengungkapkan bahwa Dia akan ditolak oleh para pemimpin agama, itu menyoroti konflik antara cara dunia memandang kekuasaan dan kepemimpinan rohani Kristus. Salib mengajarkan bahwa melalui kematian, Allah membawa hidup baru dan harapan kebangkitan bagi orang percaya. Keharusan Kristus untuk menderita di salib mengajarkan kita tentang pengorbanan-Nya, sehingga dengan penuh iman kita mengakui bahwa salib membawa pengampunan dan kehidupan kekal bagi orang yang percaya Kristus. Yang Petrus lakukan kepada Yesus menunjukkan ketidakpahaman manusia terhadap rencana Allah. Namun, Yesus menegaskan bahwa untuk mengikuti-Nya, seseorang harus memahami perlunya salib sebagai jalan keselamatan itu sendiri. Petrus maupun kita mungkin saja berusaha menghindari realitas salib, karena di dalamnya ada unsur penderitaan. Akan tetapi, berita kebangkitan-Nya pada hari ketiga memberikan harapan dan pencerahan dalam kegelapan salib. Kebangkitan-Nya adalah penegasan bahwa pada akhirnya salib membawa kepada hidup yang baru, kemenangan atas maut, dan harapan kekekalan. Karena itu, Markus 8:31-32 mengajak kita untuk menghayati tentang makna mendalam salib Kristus dalam kehidupan pribadi kita. Salib bukan hanya sekadar simbol, melainkan jalan yang membawa kita kepada Allah dan memberikan arti sejati bagi hidup kita. STUDI PRIBADI: Mengapa banyak orang tidak percaya kuasa salib Kristus? Bagaimanalah seharusnya orang Kristen memahami lebih dalam tentang perlunya salib Kristus? Pokok Doa: Berdoalah bagi mereka yang sering menghina salib Kristus atau tidak menerima kematian Yesus Kristus di kayu salib; Tuhan membukakan mata hatinya untuk mau mengenal dan percaya kepada Kristus dan Injil-Nya. PERSPEKTIF & LECTIO DIVINASumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloriaDapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudrahttps://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/ Google Podcast : https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw== Spotify :https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh Youtube :https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenABreaker :https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif Pocket Castshttps://pca.st/q6pcbzdj Radio Publichttps://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N Over casthttps://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso #Perspektif #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen#GKAGLORIASAMUDRA #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian#GKAGLORIA

  • Matius 16:13-20 - Pengakuan Petrus. “Maka jawab Simon Petrus: ‘Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!’” (Matius 16:16)

    Seorang suami berkata kepada istrinya, “Istriku, tahukah kamu kalau sampai hari ini aku makin mencintaimu?“ Istri lalu menjawab dengan senyum manis, “Tentu tahu sayang, buktinya sudah bertahun-tahun kita menikah dan kamu tetap betah mendengar ocehanku!” Percakapan ringan ini sebenarnya menunjukkan pengakuan suami terhadap istrinya. Pengakuan suami ini kemudian dipertegas oleh istrinya tentang alasan suami yang makin mencintainya. Kata pengakuan memiliki arti yaitu proses, cara, perbuatan mengaku atau mengakui. Seseorang yang mengakui tentu, di dalam hatinya dan juga pikirannya, ada keyakinan akan sesuatu yang dia akui. Itulah yang menjadi pengakuan murid Tuhan Yesus yang bernama Petrus. Di waktu yang singkat ketika Tuhan Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, “Tetapi menurut kalian sendiri, Aku ini siapa?” (ay. 15. BIMK). Maka jawab Simon Petrus: ”Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (ay. 16. TB). Jawaban Petrus ini mencerminkan ada pengakuan iman yang kuat terhadap Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan dan Dialah Anak Allah yang hidup. Pertanyaan Tuhan Yesus disampaikan dalam konteks mesianik. Tuhan Yesus ingin memastikan bahwa murid-murid-Nya bukan hanya memahami ajaran-Nya, tetapi juga identitas-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama. Ketika Petrus menjawabnya, menunjukkan bahwa Petrus mengakui bahwa Yesus bukan hanya Mesias yang dijanjikan, tetapi juga Anak Allah yang hidup, yang menunjukkan hakikat ilahi dan kekekalan-Nya. Anak Allah yang hidup itu memberi kontras dengan berhala-berhala yang mati, yang mau menunjukkan Tuhan Yesus setingkat/setara dengan Allah. Pada akhirnya, sangat penting memahami bahwa Yesus bukan hanya seorang guru atau nabi, tetapi Dialah Mesias yang dinanti-nantikan dan Anak Allah yang hidup. Pengakuan Petrus memberikan fondasi bagi pemahaman lebih lanjut tentang identitas dan misi Yesus sebagai Juruselamat. Untuk itu, pentingnya memiliki pengalaman iman pribadi dalam mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat di dalam kehidupan kita.

    STUDI PRIBADI: Jelaskan pengakuan Petrus tentang Tuhan Yesus bahwa “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Bagaimanakah mewujudkan iman yang benar di tengah tantangan zaman yang ada saat ini?

    Pokok Doa: Berdoalah bagi umat Tuhan yang mengalami keraguan di dalam iman mereka, supaya mereka tetap memiliki kebenaran yang sejati di dalam Kristus Yesus.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • Matius 18:15-35 - Menasehati dan Menhampuni. “Yesus berkata kepadanya: ‘Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.’” (Matius 18:22)

    Kehidupan orang percaya tidaklah sempurna, namun setiap kita yang dibenarkan, akan terus-menerus dikuduskan oleh Tuhan Yesus. Kesalahan dan kejatuhan dalam dosa bisa terjadi kepada siapa saja, termasuk kita orang percaya. Namun ketika hal itu terjadi, tugas kita bukan mengabaikan tetapi menasihati. Dalam Matius 18:15-35, Tuhan Yesus mengarahkan bahwa menasihati atau menegur harus dilakukan secara bertahap. Awali dengan menegur di bawah empat mata atau secara pribadi. Jika orang tersebut tidak mendengarkan maka perlu menghadirkan saksi. Namun jika orang tersebut masih tidak juga mendengar maka pembuat kesalahan tersebut ditegur dalam pertemuan jemaat. Apabila dia masih saja tidak menerima teguran, maka jemaat harus memandang dia sebagai orang yang tidak mengenal Tuhan, karena mungkin saja dia belum menjadi anak Tuhan. Terlepas dari itu, semua perihal menasihati perlu dilandasi dengan sikap hati yang mau mengampuni. Dikatakan dalam ayat 22, “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Hal ini menegaskan bahwa mengampuni orang yang melakukan kesalahan dilakukan dengan tidak terhingga. Mengampuni tanpa batas, karena kita pun telah menerima pengampunan tanpa batas itu dari Tuhan Yesus sendiri, melalui pengorbanan-Nya yang mati di salib untuk kita. Seringkali yang terjadi ialah kita bisa menasihati orang yang bersalah, namun belum tentu kita mengampuninya, karena kadang kita menasihati tetapi dengan hati yang penuh kebencian sehingga berujung menjatuhkan orang itu. Dalam sekolah kehidupan, mata kuliah mengampuni bukan mata kuliah pilihan, tapi mata kuliah wajib yang harus kita ikuti di sepanjang hidup kita. Ketika merenungkan firman Tuhan ini, seharusnya kita mengevaluasi diri bahwa orang percaya yang dewasa rohani akan selalu menjaga satu dengan yang lainnya melalui tutur kata yang baik saat menasihati. Juga kita bersama-sama saling mengampuni, karena kita tahu bahwa anugerah serta kemurahan Tuhan yang besar telah mengampuni kita tanpa batas.

    STUDI PRIBADI: Bagaimana Anda merefleksikan Firman Tuhan ini, tentang menasihati dan mengampuni? Apa yang Tuhan ingatkan kepada Anda melalui firman Tuhan ini?

    Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat agar bisa mengampuni sama seperti Tuhan Yesus sudah terlebih dahulu memberikan pengampunan tanpa batas melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • Matius 11:25-30 - Undangan Juruselamat. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesuh dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28)

    Undangan bisa diartikan “memanggil atau mengajak supaya datang.” Sudah semestinya undangan menguntungkan bagi yang dipanggil atau yang diajak. Demikian juga dengan yang mengundang, pasti ada alasan tertentu. Konteks Matius 11:25-30 merujuk kepada orang Yahudi yang mengedepankan hukum Taurat. Orang-orang Yahudi hidup dalam hukum Taurat sehingga menghasilkan 613 aturan, yang semuanya harus dilakukan tanpa terkecuali. Situasi seperti ini tentunya sangat melelahkan, karena masalah yang terjadi adalah hukum Taurat telah menjadi kuk bagi orang Yahudi, dan ini sungguh suatu beban yang berat dan tidak mudah bagi mereka yang berusaha menaatinya. Yesus sangat tahu kondisi serta beban yang dipikul oleh orang Yahudi, sehingga Dia memberikan undangan kepada mereka yang tidak sanggup melakukan tuntutan hukum Taurat secara sempurna, kepada mereka yang letih lesu dan berbeban berat karena hukum Taurat (Matius 11:28). Tidak ada manusia yang bisa menggenapi tuntutan hukum Taurat dengan sempurna selain Yesus Kristus. Oleh karena itu, Dialah yang layak menjadi Juruselamat dan yang bisa memberikan kelegaan kepada semua manusia yang menerima undangan dari-Nya. Saat ini, kita memang tidak lagi berjuang melakukan tuntutan hukum Taurat, karena di dalam Kristus kita telah hidup di dalam hukum yang sudah memerdekakan kita. Tapi ada banyak hal di dalam kehidupan kita yang bisa saja menjadi kuk/beban, misalnya beban berupa dosa, tuntutan hidup yang berlebihan, penindasan dan penganiayaan. Hal-hal ini tentu membuat kita tertekan. Kita yang sudah diundang oleh Juruselamat yang menjanjikan kelegaan, mari kita menerima undangan-Nya dengan datang kepada-Nya. Yesus mengundang setiap orang yang percaya kepada-Nya bukan untuk menawarkan beban, tetapi menawarkan ketenangan bagi jiwa (ayat 29b) yang lelah dengan menyediakan bagi kita cara baru yang lebih ringan untuk hidup di dalam-Nya. Dia mampu dan sanggup memberikan kepada kita kelegaan yang sejati.

    STUDI PRIBADI: Sebagai murid Kristus yang diperkenan oleh-Nya, bagaimanakah Anda merefleksikan Firman Tuhan ini?

    Pokok Doa: Berdoa bagi jemaat yang lelah jiwa karena situasi dan tuntutan hidup yang dihadapi, membawa diri di hadapan Tuhan, menerima undangan Juruselamat yang memberikan kelegaan dalam hidup mereka.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • Markus 5:25-34 - Iman Seoarang Wanita. “Maka kata-Nya kepada perempuan itu: ‘Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!’” (Markus 5:34)

    Ketika masih kecil, kakek saya mengalami penyakit kronis dan dokter menyatakan beliau sulit disembuhkan. Saat itu, keluarga mulai mencari pengobatan alternatif, seperti ramuan herbal, kuasa gelap, dan lainnya. Suatu hari, seorang pendeta datang mendoakan jemaatnya yang terbaring di sebelah kakek saya. Saat itu, mama saya yang belum percaya memberanikan diri meminta pendeta tersebut mendoakan kakek saya. Dua minggu kemudian kakek saya berangsur pulih dan sejak itu mama saya mulai menaruh iman kepada Yesus. Tentu, hal ini tidak terjadi setiap kali seorang pendeta berdoa, namun yang ingin saya tekankan adalah mengenai iman kepada Yesus. Ketika dalam perjalanan menuju rumah kepala rumah ibadat, Yesus merasakan adanya tenaga yang keluar dari diri-Nya, sehingga Dia berpaling dan memandang sekeliling untuk mencari siapa yang menjamah jubah-Nya. Seorang perempuan dengan takut dan gemetar tampil dan tersungkur di hadapan-Nya lalu menceritakan segalanya kepada Yesus. Ia mengalami pendarahan selama 12 tahun dan telah menghabiskan seluruh miliknya untuk melakukan pengobatan yang tidak mendatangkan kesembuhan sama sekali. Ketika ia mendengar mengenai Yesus, ia beriman bahwa jika ia menjamah jubah Yesus, pasti ia akan sembuh. Ia pun mencoba untuk melakukannya dan seketika ia menjadi sembuh dari penyakitnya. Mendengar apa yang perempuan ini ceritakan, Yesus bukannya marah, tetapi ia berkata, “Hai anakKu, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu.” Melalui pernyataan Yesus, tentu kita tahu bahwa yang menyembuhkan perempuan ini bukan perkara jubah yang ia pegang, melainkan iman percayanya kepada Yesus yang berkuasa. Kisah perempuan ini dan pernyataan Yesus seharusnya menggugah hati kita dan membuat kita bertanya, “Apakah kita telah memiliki iman seperti perempuan ini?” Iman yang sungguh-sungguh menyerahkan keseluruhan diri untuk percaya kepada Yesus yang berkuasa atas segala hal, termasuk kematian. Yesus bahkan telah mengalahkan maut melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Apakah yang masih membuat kita ragu untuk sungguhsungguh menaruh iman percaya kita kepada-Nya?

    STUDI PRIBADI: Apa yang dialami perempuan dalam kisah ini? Menurut Anda, apa yang membuat perempuan ini sembuh? Apakah Anda memiliki iman yang demikian kepada Yesus? Masihkah Anda menaruh percaya kepada kuasa-kuasa lain?

    Pokok Doa: Berdoa agar Roh Kudus meneguhkan iman percaya kita kepada Yesus. Jika Anda masih percaya pada kuasa-kuasa lain, kiranya Roh Kudus meneguhkan dan memampukan Anda untuk lepas dari hal-hal tersebut.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • “Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: ‘Talitakum,’ yang berarti: ‘Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!’” (Markus 5:41)

    Sebagian besar dari kita pernah menyaksikan sulap atau atraksi yang dilakukan sebuah pertunjukan. Acap kali pertunjukan itu mengundang decak kagum dan sorakan wow yang bergema karena kelihaian sang pemain yang mempertontonkan trik-trik yang mereka latih dan pelajari. Tapi, di antara sulap atau atraksi yang kita saksikan, pernahkah kita menyaksikan ada kuasa yang sanggup membangkitkan orang yang mati? Hal ini terjadi di tengah masa pelayanan Yesus. Berita mengenai mukjizat yang Yesus lakukan bergema dan mengundang perhatian banyak orang. Di tengah berita yang tersebar, ada seorang kepala rumah ibadat yang menaruh harapan agar Yesus menyembuhkan anaknya yang sedang sakit parah. Akan tetapi ketika dalam perjalanan, datanglah berita bahwa anak tersebut telah mati, sehingga keluarganya berpesan agar Yesus tidak perlu repot untuk datang. Namun Yesus berkata, “Percaya saja.” Sesampainya di sana, Yesus berkata bahwa anak tersebut tidak mati, tetapi sedang tidur. Tentu perkataan ini seperti lelucon bagi orang banyak yang menyaksikan kematian anak tersebut. Namun Yesus masuk, memegang tangan anak itu dan berkata, “Talitakum,” yang berarti, “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!” Saat itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan. Melihat apa yang terjadi, semua orang yang ada di sana menjadi takjub. Melalui peristiwa ini, Yesus bukan sedang unjuk gigi, namun sedang menunjukkan dan menyatakan ke-mahakuasaan-Nya bukan hanya atas penyakit dan roh jahat, tetapi juga atas kematian dan kehidupan. Di masa sekarang, mungkin kita tidak lagi menemukan peristiwa serupa. Namun, ketika kita melihat kembali apa yang disaksikan para penulis Alkitab, bahkan ketika melihat perjalanan hidup kita dan apa yang Yesus kerjakan di atas kayu salib, bukankah seharusnya semuanya itu menyadarkan kita akan kemahakuasaan-Nya? Jika pertunjukan sulap dan atraksi bisa mengundang decak kagum kita, dapatkah kita berdecak kagum atas kemahakuasaan Yesus yang telah kita saksikan dalam sejarah dan kehidupan kita? Apakah kita menaruh iman yang teguh kepada Yesus yang Mahakuasa itu?

    STUDI PRIBADI: Mengapa kepala rumah ibadat mendatangi Yesus? Apa yang terjadi atas anak perempuan dari kepala rumah ibadat? Apa yang terjadi ketika Yesus menjumpai anak tersebut? Apa yang ingin Yesus sampaikan melalui mujizat yang Ia lakukan?

    Pokok Doa: Berdoa agar Roh Kudus menuntun dan menguatkan kita untuk percaya dan berharap kepada Yesus yang berkuasa atas segala hal. Berdoa agar di tengah tantangan dan pergumulan, kita tetap setia kepada Yesus.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!’” (Markus 5:19) RABU

    Fanny Crosby (1820-1915) ialah seorang penulis yang produktif. “Blessed Assurance”, salah satu dari sedikit yang Crosby ingat proses penulisannya. Will Carleton, sahabatnya, menulis ulang kisah ini dari sudut pandang orang pertama (Fanny Crosby), Dia menulis, “Sahabatku terkasih, Mrs. Joseph F. Knapp, yang begitu terkenal sebagai penulis dan penyanyi yang paling indah, dialah yang menggubah lagu itu. Bagi saya, melodi ini adalah salah satu yang paling manis yang pernah saya dengar. Dia meminta saya untuk menuliskan syairnya, dan sambil menyatukan syair dan nada, melodi indah dan syair ini serasa diciptakan untuk saling melengkapi. Ratusan kali saya mendengarnya dinyanyikan, saya menjadi semakin yakin!” Sampai hari ini kita semua masih menyanyikannya, “Kami masyhurkan, kami puji, tentang Yesusku selamanya!”, seruan gairah sukacita karena anugerah keselamatan sorga yang kita terima! Sukacita yang sama dirasakan oleh orang yang kerasukan roh jahat dan dibebaskan oleh Tuhan Yesus di Gerasa. Orang ini sudah lama hidup penuh kesengsaraan karena kerasukan roh jahat. Diasingkan, dibuang, karena tidak ada yang cukup kuat untuk dapat menangkap, mengikat, dan menjinakkannya. Hidupnya yang dikuasai oleh si jahat Legion, diremukkan hingga sudah tidak seperti manusia, tetapi seperti binatang buas yang melukai dirinya sendiri. Perjumpaannya dengan Tuhan Yesus membebaskannya! Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi, membebaskannya dari cengkraman maut si jahat! Anehnya, orang lain yang menyaksikan malah salah fokus! Bukannya bersukacita, malah mengusir Yesus dari tempat mereka. Mereka gagal melihat jiwa yang diselamatkan, fokus pada harta dunia fana. Mereka gagal melihat sukacita karena gagal melihat karya Allah! Mereka akhirnya terbelenggu, sedangkan orang yang kerasukan bersukacita karena dibebaskan! Sukacita ini menggerakkannya mengikut Yesus. Tetapi alih-alih menerimanya, Yesus malah mengutusnya! Yesus mengutusnya untuk pulang ke rumah. Menceritakan kepada keluarga dan semua akan karya kebaikan dan betapa besar kasih Allah kepadanya. Sukacita yang sejati telah menjamahnya, dia dibebaskan untuk memberitakannya dengan penuh kesungguhan, sehingga orang kagum dan heran melihat kasih dan karya kebaikan Tuhan! Saya sebagai penulis berimajinasi, bahwa orang ini akan bernyanyi dengan sukacita, “Kami masyhurkan, kami puji, tentang Yesusku selamanya!”

    STUDI PRIBADI: Hafalkan satu-dua ayat bagian ini menjadi bagian dalam keseharian Anda hari ini. Coba renungkan kaitan bagian firman ini dengan pergumulan hidup Anda saat ini.

    Pokok Doa: Berdoalah mohon agar Roh Kudus menolong kita menyadari dan menyaksikan karya kasih Allah dalam hidup kita!

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • Lukas 9:57-62 - Murid Sejati. “Tetapi Yesus berkata: Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” (Lukas 9:62)

    Frances Ridley Havergal (1836-1879) adalah penulis himne “Tuhan, Ambil Hidupku”. Kerinduan terdalam hatinya adalah hidupnya berdampak secara rohani. Dia menghabiskan sebagian besar hidupnya menulis prosa dan puisi, dan berdampak luar biasa secara rohani. Himne “Tuhan, Ambil Hidupku” menggambarkan gairah sukacitanya mengikut Tuhan dan melayani sesama. Lagu ini ditulis di tengah kunjungan lima hari ke suatu rumah. Ada sepuluh orang di dalamnya, beberapa belum bertobat, beberapa lain sudah bertobat, namun tawar hati. Tuhan membisikkan doa di dalam hatinya, “Berikan Aku seisi rumah ini!” Dan Tuhan menjawabnya! Semua orang bertobat dan mendapatkan berkat! Malam itu, Havergal tidak bisa tidur karena sangat bersukacita, saat itulah lagu ini dituliskan dan bergema di hatinya baris demi baris, diakhiri dengan, “diriku seutuhnya, milik-MU selamanya!” Dalam perikop hari ini, kita lihat bahwa tidak ada rabi biasa yang berani membuat tuntutan pada ‘calon’ muridnya seperti Yesus buat. Tetapi demikian otoritas-Nya, hingga Dia membuat tuntutan itu dan berharap untuk dipatuhi. Bahkan tanggung jawab keluarga yang paling mendasar pun dikalahkan oleh kewajiban untuk mengikut Tuhan dan mempermaklumkan kerajaan Allah! Ada dua hal yang kita pelajari dari perikop ini. Pertama, Yesus sebagai Tuhan sepenuhnya dan sepenuhnya juga manusia akan ditolak bahkan dibunuh pada akhirnya. Paradoks ini juga akan diterima oleh pengikut-Nya, dan mereka yang memilih untuk mengikut-Nya harus siap menghadapinya! Kedua, mengikut dan menjadi murid-Nya membutuhkan fokus dan komitmen penuh. Seperti petani membajak ladangnya, jika dilakukan dengan tidak fokus, maka garis bajak yang dibentuk tidak mungkin lurus dan rapi. Tidak ada yang boleh mengganggu fokus dan komitmen kita dalam mengikut Tuhan. Pengikut pertama sebenarnya bukan sedang berduka karena kematian ayahnya, karena apabila memang sedang dalam kedukaan, tidak mungkin saat itu ada dia bersama dengan Yesus! Ungkapannya di ayat 59 hanya menunjukkan ketidaksiapan hatinya untuk mengikut Yesus. Demikian pula jawaban Tuhan Yesus kepada pengikut kedua, hanya untuk mempertegas bahwa fokus dan komitmen penuh adalah harga yang harus dibayar untuk menjadi murid-Nya yang sejati.

    STUDI PRIBADI: Apa yang ingin Anda lakukan setelah merenungkan? Ambil komitmen dan lakukan firman Tuhan ini mulai hari ini dan jangan berpuas hati hanya memahami firman.

    Pokok Doa: Berdoalah mohon agar Roh Kudus menolong kita untuk dapat fokus mempersembahkan hidup kita menjadi murid-Nya!

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • Matius 8:5-13 - Iman Seorang Perwira. “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” (Matius 8:8)

    Menghargai dan menaati otoritas pimpinan adalah jiwa seorang prajurit. Seorang prajurit akan menunaikan tugas yang diberikan hingga tuntas. Spirit itulah yang terlihat di dalam bacaan hari ini. Sewaktu Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira Romawi kepada-Nya dan memohon supaya menyembuhkan hambanya yang sakit lumpuh dan menderita. Yesus berjanji segera mengunjunginya. Tetapi yang mengherankan, perwira itu tidak meminta Yesus datang ke rumahnya. Ia hanya memohon agar Yesus mengucapkan sepatah kata saja dan hambanya akan sembuh. Perwira itu menjelaskan peraturan dunia kemiliteran di mana seorang bawahan akan tunduk sepenuhnya pada perintah atasan. Menaati dan percaya pada otoritas atasan menjadi penting. Itulah iman yang membuatnya bisa mempercayai Yesus sepenuh hatinya dan yakin bahwa Yesus sanggup menolong dan menyembuhkan hambanya, meski Yesus tidak datang ke rumahnya. Matius mencatat keheranan Yesus akan iman yang dimiliki sang perwira itu dan Yesus pun menyembuhkan hambanya, tepat seperti yang perwira itu yakini. Yesus menghendaki orang-orang masa itu percaya bahwa Ia sungguh berdaulat dan Ia sanggup menolong dengan kuasa-Nya. Sayangnya, orang-orang Israel hari itu menolak untuk percaya. Justru, seorang perwira Romawi yang dianggap kafir malah menunjukkan iman yang besar kepadaNya. Iman yang didorong oleh kasih kepada hambanya yang menderita dan percaya sepenuhnya kepada kedaulatan kuasa Yesus. Inilah yang membuatnya tidak ragu memohon kepada Yesus. Inilah yang mendorong Yesus bertindak seperti yang diharapkannya. Maka, sudahkah kita percaya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus? Sungguhkah kita meyakini akan kedaulatan-Nya atas hidup kita? Iman sesungguhnya memiliki sisi ini: percaya sepenuh hati pada kedaulatan dan otoritas Allah. Kita mengenal Yesus bukan hanya Tuhan yang menyelamatkan kita dari dosa, tetapi juga Tuhan yang berdaulat atas hidup kita, dan mampu dengan kuasa-Nya menolong kita!

    STUDI PRIBADI: Apa yang membuat perwira Romawi berbeda dengan orang kebanyakan yang hidup di masa itu? Mengapa Tuhan Yesus memuji iman sang perwira?

    Pokok Doa: Berdoa agar jemaat Tuhan tunduk kepada otoritas Kristus serta percaya sepenuhnya bahwa Yesus berkuasa atas kehidupan mereka dan mampu menolong dengan kuasa-Nya.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • Matius 7:24-29 - Orang yang Bijaksana Di Hadapan Allah. “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.” (Matius 7:24)Apa beda orang pandai dengan orang bijaksana? Orang pandai adalah orang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, tapi mungkin sekali kurang berbuat sesuatu; tetapi orang bijaksana adalah orang yang cukup pandai dan mampu menerapkan kepandaiannya dengan cermat di dalam kehidupannya. Bagi Yesus, orang bijaksana adalah yang mendengar perkataan Yesus dan melakukannya. Jika dibahasakan di zaman sekarang, ini bukan hanya mendengar khotbah, mencatat atau memfoto, memposting di media sosial, tetapi tetap hidup dalam dosa. Tetapi dia akan mendengar perkataan Yesus dan menganggapnya sebagai yang paling berharga, sehingga dia akan menjadikan perkataan Yesus sebagai pembimbing hidupnya, lalu dia berkomitmen untuk melakukan perkataan-Nya (Leon Morris, The Gospel according to Matthew, 181). Mereka disebut sebagai orang bijaksana atau orang yang mampu menerapkan perkataan-Nya dengan cermat ke dalam seluruh aspek kehidupannya sehari-hari. Mereka disebut Yesus seperti orang yang membangun rumah di atas dasar batu. Craig L. Blomberg menjelaskan bahwa orang bijak yang tinggal di gurun Palestina akan mendirikan tempat tinggal di atas batu yang kokoh untuk melindungi rumahnya dari banjir bandang karena badai (Matthew, 134). Dengan kata lain, bagi Yesus, orang bijaksana yang mendengar dan melakukan firman Yesus adalah orang yang memiliki dasar hidup yang teguh dalam menghadapi berbagai pergumulan dan kesulitan hidup. Orang percaya dan tidak percaya sama-sama menghadapi kesulitan, tetapi orang percaya menghadapinya dengan mata tertuju pada Kristus dan firman-Nya; menganggap Kristus dan firman-Nya yang paling berharga dalam hidupnya, dan berkomitmen melakukan kehendak-Nya. Dia tahu risikonya, tetapi dia bersukacita di dalamnya. Mengapa? Karena Allah yang memampukannya. Siapkah kita berkomitmen menjadi orang bijaksana di hadapan-Nya, yaitu orang yang mengenal Yesus secara intim dan berkomitmen melakukan kehendak-Nya bagi kemuliaan-Nya karena anugerah-Nya? Amin. STUDI PRIBADI: Orang yang bijaksana di hadapan Allah adalah orang yang percaya kepada-Nya, mendengar firman-Nya, menganggapnya sebagai yang paling berharga, dan berkomitmen melakukan firman-Nya karena anugerah-Nya demi kemuliaan-Nya. Pokok Doa: Berdoalah agar Allah terus-menerus memampukan setiap umat Tuhan menjadi pendengar dan pelaku firman-Nya. PERSPEKTIF & LECTIO DIVINASumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloriaDapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudrahttps://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/ Google Podcast : https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw== Spotify :https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh Youtube :https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenABreaker :https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif Pocket Castshttps://pca.st/q6pcbzdj Radio Publichttps://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N Over casthttps://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso #Perspektif #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen#GKAGLORIASAMUDRA #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian#GKAGLORIA

  • “Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:23)J.I. Packer membedakan antara mengetahui (tentang) versus mengenal. Mengetahui (tentang) hanya berkaitan dengan informasi, sedangkan mengenal berkaitan dengan relasi (lebih dari sekadar informasi). Dalam Matius 7:21a-22, Yesus menjelaskan ada beberapa orang yang seolah-olah mengenal Yesus dengan memanggil-Nya, “Tuhan,” bernubuat, mengusir setan, dan mengadakan mukjizat demi nama-Nya, lalu menyangka bahwa mereka pasti masuk surga. Karakteristik orang yang seolah-olah mengenal Allah adalah secara tampak luar, mereka tampak “rohani.” Tetapi benarkah orang yang seolah-olah mengenal Yesus sungguh-sungguh mengenal dan dikenal-Nya? Dalam ayat 23, pada waktu penghakiman Tuhan Yesus di akhir zaman, Dia akan menjawab mereka: Pertama, Yesus tidak pernah mengenal mereka. Meskipun mereka mengaku mengenal-Nya, tetapi Dia tidak pernah mengakui mereka sebagai murid-Nya. Mengapa? Karena mereka tidak melakukan kehendak Bapa di sorga (ay. 21b), tetapi kehendak mereka demi tujuan mereka sendiri. Sederhananya, mereka bukanlah orang-orang yang dipilih Yesus (Yoh. 13:18; 15:16) (Donald A. Hagner, Matthew 1-13, 188). Kedua, Yesus mengusir mereka. Karena bukan termasuk orang-orang pilihan-Nya, maka Yesus berhak mengusir mereka untuk pergi atau menjauh dari-Nya. Ketiga, mereka adalah pembuat kejahatan. Artinya mereka terusmenerus (konsisten) melawan kehendak-Nya (Leon Morris, The Gospel according to Matthew, 181). Pembeda utama dari orang yang mengetahui tentang Allah versus orang yang mengenal Allah bukan hanya dilihat dari perkataan atau aktivitas (rohani)nya, tetapi hatinya. Orang yang sungguh-sungguh mengenal Allah akan berkata atau melakukan aktivitas rohani dengan hati yang berpusatkan kepada-Nya, sedangkan orang yang mengetahui tentang Allah berkata atau melakukan aktivitas rohani untuk menonjolkan diri sebagai orang “saleh” dan “senior” di hadapan orang lain dan Tuhan. Tanyakan kepada hati kita: apakah motivasi dan tujuan kita melakukan aktivitas rohani? Untuk Allah kah atau agar dipandang jemaat atau orang lain sebagai orang saleh dan “senior” di gereja? Amin. STUDI PRIBADI: Orang Kristen yang benar-benar mengenal Allah, dinilai oleh-Nya bukan dari yang tampak di depan mata, tapi apa yang ada di dalam hati yang terpancar keluar. Pokok Doa: Berdoalah agar Allah terus-menerus memurnikan setiap umat Tuhan untuk semakin mengenal Allah. PERSPEKTIF & LECTIO DIVINASumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloriaDapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudrahttps://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/ Google Podcast : https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw== Spotify :https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh Youtube :https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenABreaker :https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif Pocket Castshttps://pca.st/q6pcbzdj Radio Publichttps://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N Over casthttps://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso #Perspektif #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen#GKAGLORIASAMUDRA #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian#GKAGLORIA

  • “Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” (Matius 7:20)

    “Dont judge book by its cover” adalah peribahasa yang kita kenal. Kita tidak dapat menilai sesuatu hanya dari tampilan luarnya, dari sampul bukunya saja. Mengapa? Karena apa yang terlihat dari luar terkadang bisa berbeda dan mengelabui saja. Itu dilakukan untuk menarik minat orang lain demi kepentingan sendiri. Hal itu bisa kita lihat terjadi dalam dunia marketing modern dalam memoles dan memasarkan produk mereka. Tuhan Yesus mendorong murid-murid-Nya untuk mewaspadai adanya nabi-nabi palsu yang sengaja mendatangi mereka dengan menyamar menjadi seperti domba, padahal mereka sesungguhnya adalah serigala buas, yang siap memangsa domba-domba yang tidak waspada. Mereka datang dengan ajaran-ajaran palsu yang seringkali memikat hati. Sebagai orang percaya, apakah kita telah waspada terhadap nabi-nabi palsu yang menyamar, bak serigala berbulu domba di tengah-tengah gereja Tuhan? Biasanya dengan gampang kita tertarik pada khotbah-khotbah atau ajaran yang hanya memuaskan hati dan keinginan kita saja. Kita lebih memilih mendengar khotbah-khotbah yang menguatkan dan menghibur kita atas kelemahan kita dan menjauhi khotbah yang menegur keras keberdosaan atau kerohanian kita yang suam-suam saja. Membedakan ajaran yang palsu dengan yang benar memang tidaklah mudah. Kita mudah tertipu dengan pengkhotbah dan pengajar yang pandai merangkai kata-kata dan memakai ayat-ayat tertentu serta menafsirkannya berdasarkan keinginan sendiri. Akan tetapi, Tuhan Yesus memberikan kita satu pedoman: “Dari buahnya kamu akan mengenal mereka.” Perhatikan kehidupan, karakter dan integritas pengajarnya. Dari sanalah bisa kita kenali mana nabi yang benar dan yang tidak. Kita pun perlu memiliki kerinduan dan tekad yang kuat, untuk bersedia belajar kebenaran melalui pembacaan Firman Tuhan secara teratur, membaca buku-buku teologia yang baik dan mengikuti kelas-kelas pendalaman Alkitab, serta terlibat aktif dalam komunitas pemuridan. Dengan demikian kita akan bertumbuh dan tidak disesatkan oleh ajaran-ajaran yang merusak iman kita.

    STUDI PRIBADI: Mengapa kita mudah tertipu oleh nabi palsu dengan ajaran-ajarannya yang menyesatkan? Bagaimana kita bisa menangkal ajaran sesat?

    Pokok Doa: Berdoa agar jemaat Tuhan dapat sungguh-sungguh mengenal dan bertumbuh di dalam pengajaran yang sehat dan benar, sehingga iman mereka terpelihara dan bertuumbuh dengan baik.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • Matius 7:12-14 - Golden Rule. “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab pada nabi.” (Matius 7:12)

    “Jangan lakukan kepada orang lain apa yang engkau tidak ingin mereka lakukan kepadamu.” Ini adalah ajaran Konfusius dan sebagian besar ajaran agama dunia yang mirip seperti yang Yesus ajarkan. Ajaran ini bersifat negatif dan pasif, yang menekankan supaya kita tidak berbuat jahat kepada orang lain. Ajaran yang bersifat larangan, tidak cukup karena hanya menekankan tidak melakukan sesuatu dan tidak berbuat jahat. Sedangkan ajaran Tuhan Yesus yang dikenal dengan Golden Rule ini mengajarkan secara positif dan pro-aktif untuk mengasihi orang lain. Apa yang Tuhan Yesus ajarkan ini bukanlah didasarkan pada prinsip timbal balik. Saya melakukan kebaikan kepada orang lain supaya dia juga baik kepada saya. Saya mau memaafkan orang yang bersalah supaya ia juga mau memaafkan saya. Kalau ini yang terjadi, maka bukanlah kebaikan dan kasih, tapi transaksi. Tuhan Yesus mengajarkan untuk kita melakukan yang terbaik bagi orang lain. Kita pasti ingin orang lain bersikap dan berbuat baik kepada kita. Itulah yang harusnya menjadi dasar kita memperlakukan orang lain. Kita pasti berharap orang lain memperhatikan kita, memaafkan kita, mengasihi kita, menolong kita, maka itulah yang seharusnya kita lakukan kepada orang lain. Tuhan Yesus tidak mengkhususkan perintah ini dilakukan untuk orang-orang tertentu, tapi kepada semua orang. Memang kenyataanya bukanlah hal yang mudah, karena kita cenderung egois dan berpusat pada diri sendiri. Kita cenderung lebih mudah menuntut orang lain dan memakai standar timbal balik. Oleh sebab itu, kita perlu memiliki kasih Allah terlebih dahulu. Kasih Allah yang tidak egois, kasih yang memberi, bahkan yang rela berkorban bagi kita yang memberontak kepada-Nya. Dengan kasih Allah inilah kita dimampukan untuk dapat memperlakukan orang lain dengan kasih, tanpa mengharapkan pamrih dan tanpa memilih. Ajaran Yesus mengenai Golden Rule (aturan emas) sangatlah bernilai luhur dan mulia, lebih tinggi dari ajaran manapun. Dengan melakukannya maka hidup kita justru akan merasa damai sejahtera. Maukah kita belajar menerapkannya?

    STUDI PRIBADI: Apakah yang Anda ingin orang lain perbuat kepada Anda? Sulitkah Anda melakukannya kepada orang lain meskipun orang lain tidak melakukannya untuk Anda?

    Pokok Doa: Berdoa untuk setiap anak Tuhan agar dapat melakukan apa yang terbaik bagi orang lain tanpa pamrih.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • Matius 7:7-11 - Allah yang Mendengar. “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Matius 7:7)“Tuhan tidak mendengar doaku dan tidak menjawab doaku! Bukankah Yesus berjanji: mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu?” Mungkin kita pernah mendengar atau bahkan mengucapkan kalimat ini ketika frustasi, kecewa, marah karena doa kita tidak Tuhan kabulkan. Benarkah Tuhan tidak mendengar dan tidak menjawab doa kita? Matius 7:7 memang sering dipakai sebagai alat untuk mengklaim bahwa asalkan kita meminta dengan sungguh-sungguh, dengan iman, dengan tak henti-hentinya, maka Allah akan memberikan apa yang kita doakan. Tentu kita tidak bisa mengartikan ayat tersebut secara demikian. Jika Allah memberikan semua yang kita minta, tidakkah itu berbahaya bagi kita? Karena kita lebih mudah dikendalikan oleh keinginan kita yang tak terbatas, bahkan bisa salah. Allah berdaulat atas hidup kita dan tidak bisa kita kendalikan dengan keinginan kita. Namun satu hal yang pasti, Allah mendengar dan menjawab doa kita serta memberi apa yang baik (ay. 9-11). Tuhan Yesus memberikan gambaran, orang tua yang adalah manusia berdosa saja akan memberikan yang baik kepada anaknya, apalagi Bapa di sorga. Ia akan memberi yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya! “Roti dan Ikan” yang diminta seorang anak (ay.910) adalah makanan pokok orang Yahudi, terutama yang tinggal di Galilea dan sekitar. Jadi, itu adalah sebuah kebutuhan, bukan keinginan atau kesenangan semata. Sekarang, yang kita minta kepada Allah, kebutuhan atau keinginan kita? Jika itu adalah kebutuhan, maka sesuaikah dengan waktu, rancangan dan kehendak Allah yang terbaik bagi kita? Tiga kata kerja present imperatif (mintalah, carilah, ketuklah) menyatakan bahwa ini adalah perintah untuk terus menerus berdoa. Ketika sadar bahwa segala sesuatu dalam hidup bergantung penuh kepada Allah, maka kita akan senantiasa berdoa. Berdoa untuk menjalin relasi dengan Allah, berdoa untuk mempercayakan apa yang menjadi kebutuhan kita kepada Allah yang Maha Tahu dan Maha Kasih. Allah pasti mendengar dan menjawab doa kita dengan memberikan yang terbaik bagi kita. Yakinlah dan terimalah jawaban Allah dengan hati yang tunduk dan penuh rasa syukur. STUDI PRIBADI: Bagaimana kita bisa tahu bahwa yang kita doakan adalah kebutuhan dan bukan keinginan kita? Pokok Doa: Berdoa agar setiap anak Tuhan memiliki pemahaman doa yang benar dan kehidupan doa yang menjadi gaya hidupnya. PERSPEKTIF & LECTIO DIVINASumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloriaDapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudrahttps://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/ Google Podcast : https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw== Spotify :https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh Youtube :https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenABreaker :https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif Pocket Castshttps://pca.st/q6pcbzdj Radio Publichttps://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N Over casthttps://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso #Perspektif #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen#GKAGLORIASAMUDRA #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian#GKAGLORIA

  • Matius 7:1-5 - Jangan menghakimi ? “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” (Matius 7:3)

    Pernahkah kita memiliki pengalaman dihakimi? Baik itu dihakimi secara terang-terangan atau diomongin di belakang? Ada bermacam-macam respons orang ketika dihakimi. Pertama, mereka menerima omongan penghakiman orang bahkan ketika tidak adil dan tidak benar adanya. Kedua, ada yang tidak peduli dengan perkataan penghakiman atau koreksian orang lain terhadap dirinya karena merasa hanya Tuhan yang berhak menilai dia. Setelah jatuh dalam dosa, sikap yang sering dilakukan oleh manusia adalah membenarkan dirinya sendiri dan menyalahkan orang lain, bahkan juga menyalahkan Tuhan. Ini dilakukan untuk membenarkan diri mereka di tengah kesalahan yang seharusnya diungkapkan atau diakui. Sikap lainnya adalah selalu mempunyai pikiran yang negatif terhadap orang lain, sehingga semua tingkah laku dan perbuatan orang lain selalu dianggap tidak baik. Kata “menghakimi” (krinō) dalam Alkitab berarti menilai, membedakan, menghukum, atau menghakimi. Arti kata ini bergantung pada konteksnya. Yesus berkata: “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” Ini adalah gaya bahasa hiperbola. Selumbar adalah serpihan kayu, sedangkan balok yang dimaksudkan ini adalah potongan kayu besar. Perbedaan keduanya sangat mencolok. Bagi Yesus, balok dan selumbar menunjukkan perbandingan antara dosa yang mencolok dengan kesalahan yang kecil. Yesus menegur setiap orang yang memberikan penilaian dan berusaha memperbaiki orang lain sementara dia sendiri memiliki masalah pribadi yang parah. Penghakiman terhadap orang lain hanya dapat dilakukan ketika seseorang telah lebih dulu menghakimi dirinya sendiri. Betapa mudahnya kita melihat kesalahan orang lain, tapi jangan lupa kita bisa juga menyimpan dosa yang tidak kalah besarnya. Yesus tidak melarang orang percaya untuk menyingkirkan selumbar dari mata saudaranya, tetapi ia lebih dulu haruslah menyingkirkan balok dari matanya sendiri. Artinya, harus ada evaluasi diri sendiri terlebih dahulu sebelum menegur, mengkritik, memberi masukan kepada orang lain.

    STUDI PRIBADI: Terkadang kita menemukan ada orang yang sangat mudah menghakimi orang lain, tetapi menurut bacaan hari ini, apa yang seharusnya kita lakukan?

    Pokok Doa: Berdoa agar Tuhan memberikan kita hikmat dan kebijakan ketika kita ingin menegur sesama kita, dan berdoa agar diberikan kerendahan hati ketika kita menegur sesama.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • Matius 6:25-34 - Bapa Surgawi Memelihara. “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)

    Rasanya kita tidak asing dengan lagu KPPK 423 yang berjudul Bapa Sorgawi Memeliharaku. Meskipun liriknya pendek tetapi dikemas dengan kalimat yang indah dan penuh penguatan. Salah satu lirik lagunya yang adalah kalimat komitmen: walau di laut yang menderu, aku tak gentar, dan Dia tidak ingkar, maka itu aku percaya kepada-Nya. Matius 6:33 dimulai dengan panggilan Yesus untuk “mencari dahulu Kerajaan Allah.” Ini bukan sekadar tugas tambahan dalam hidup kita, tetapi sebuah prioritas mutlak. Pertanyaan mendasar yang muncul: Apa artinya mencari Kerajaan Allah? Hal ini mengacu pada kerinduan untuk mengenal Allah lebih dalam, hidup sesuai kehendak-Nya, serta menjadi pembawa terang dalam dunia ini. Yesus tidak hanya mengajak kita mencari Kerajaan Allah, tetapi juga kebenaran-Nya. Kebenaran di sini mencakup karakter Allah, sifat-Nya yang benar dan mulia. Kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan standar-Nya, meresapi dan memancarkan kebenaran-Nya dalam segala aspek hidup kita. Bapa Surgawi adalah sumber segala kebenaran. Dalam pencarian akan kebenaran-Nya, kita menemukan arti hidup sejati. Keputusan-keputusan kita, tindakan-tindakan kita, dan nilai-nilai kita harus selalu didasarkan pada kebenaran-Nya yang abadi. Matius 6:33 menawarkan janji yang penuh kehangatan dan kelembutan. “Maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Janji ini mencerminkan kasih sayang dan perhatian Bapa Surgawi terhadap anakanak-Nya. Dalam pencarian Kerajaan Allah, kita menemukan bahwa Bapa Surgawi tidak hanya menawarkan surga sebagai tujuan akhir, tetapi juga memberikan perhatian-Nya di setiap langkah perjalanan kita. Janji pemeliharaan Bapa Surgawi bukan sesuatu yang eksklusif untuk orang-orang tertentu, tapi berlaku bagi setiap orang yang tulus mencari dan mengasihi-Nya. Pencarian terhadap Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya membawa kita ke dalam kesejahteraan yang mendalam bersama Bapa Surgawi kita. Mari kita hidup dengan keyakinan bahwa dalam pencarianNya, Bapa Surgawi akan memelihara kita dalam segala aspek kehidupan.

    STUDI PRIBADI: Sudahkah hidup kita sepenuhnya memprioritaskan Bapa yang memelihara kita? Apakah selama ini kita sudah memprioritaskan hidup kita mencari Kerajaan Allah?

    Pokok Doa: Berdoa agar Tuhan memurnikan kembali tujuan hidup kita, dan berdoa untuk kembali bergumul akan apa panggilan Tuhan dalam hidup kita.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA

  • Matius 7:7-11 - Gambar dan Rupa Allah. “Jadi, jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Matius 7:11 PB TB2)

    “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya,” merupakan sebuah peribahasa yang menggambarkan kemiripan sifat dan kebiaasan seseorang dengan orang tuanya. Sifat, tingkah laku, dan kebiasaan orang tua pasti akan diikuti oleh anaknya. Anak tidak lain dan tidak bukan adalah hasil dari didikan orang tua itu. Segala karakter yang dimiliki oleh orang tua diturunkan kepada anaknya. Tuhan Yesus dalam bagian ini mengingatkan kepada murid-murid-Nya siapa yang menjadi Bapa mereka. Setelah berbicara mengenai jangan khawatir, Ia mengingatkan bahwa Bapa di surga jauh lebih baik daripada bapa-bapa di dunia (ay. 11). Ia menjelaskan bahwa Allah adalah Allah yang mendengar dan merespons permintaan mereka serta memberikan yang terbaik. Ini bukan berarti bahwa ayat ini sedang melegalkan semua permintaan kita, sebab tidak semua permintaan kita itu baik. Jauh dari itu, ayat ini justru menjelaskan dengan sangat indah mengenai hubungan manusia dengan Tuhan seperti seorang bapa dengan anak-anaknya. Mereka dapat mencurahkan isi hati mereka pada-Nya. Selain itu, Bapa juga akan memenuhi permintaan mereka sesuai dengan waktu dan kehendakNya. Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya bahwa mereka dapat memercayakan kehidupannya kepada Allah melalui doa. Allah adalah Bapa yang penuh kasih dan siap memberikan yang terbaik kepada anakanak-Nya. Ini merupakan ajakan untuk berdoa dengan kepercayaan bahwa Allah akan mendengar dan merespons sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya. Segala yang terbaik dari Allah akan diturunkan kepada murid-murid-Nya. Jika demikian, apalagi yang menghalangi kita untuk berdoa kepadaNya dengan segala pergumulan kita? Tentu tidak ada. Ia adalah Allah yang menjadi Bapa kita, yang mengasihi dan peduli kepada setiap kita. Mari kita datang kepada-Nya setiap waktu dan setiap saat! Biarlah kita terus menjadi anak-anak-Nya yang senantiasa dekat dengan Tuhan melalui doa, sehingga karakter Allah melalui Yesus Kristus menjadi karakter kita pula.

    STUDI PRIBADI: Ia adalah Allah yang menjadi Bapa kita, yang mengasihi dan peduli kepada setiap kita. Apakah kita telah datang kepada-Nya setiap waktu dan setiap saat?

    Pokok Doa: Berdoa agar setiap kita terus dekat hidup dengan Tuhan dan dapat mencurahkan semua isi hati kita melalui doa kita.

    PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
    Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
    Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
    https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

    Google Podcast :
    https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

    Spotify :
    https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

    Youtube :
    https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA


    Breaker :
    https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

    Pocket Casts
    https://pca.st/q6pcbzdj

    Radio Public
    https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

    Over cast
    https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

    #Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
    #GKAGLORIASAMUDRA
    #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
    #GKAGLORIA