Episodes
-
Di hadapan takdir yang pahit dan selalu mengalami pengulangan abadi, kita perlu berkata "iya" yang tegas dan menerimanya dengan cinta. Amor fati.
-
Ketika buku Menjerat Gus Dur baru terbit, ada desas-desus mengenai HMI Connection yang turut bertanggung jawab menggulingkan presiden Gus Dur.
-
Episodes manquant?
-
Sejak 70 ribu tahun lalu, tiba spesies baru yang menguasai planet kita. Konon makhluk ini disebut bijaksana. Tapi benarkah demikian? Berkat immajinasi kolektifnya, sapiens bahkan bisa saja membangkitkan Yesus atau Muhammad dengan rekonstruksi genetika di kemudian hari.
-
Agama dan ideologi kerap bekerja sama dalam babak-babak sejarah. Di tangan Hanafi, kedua itu digunakan merekonstruksi banyak hal. Teologi misalnya, menjelma sebagai antropologi.
-
Seribu kebohongan berasal dari satu kebohongan sederhana. Dampaknya, bisa jauh lebih merusak daripada yang kita duga. Sam Haris mahfum betul hal tersebut. Ia menguraikannya panjang lebar dalam buku “Dusta”.
-
Menjadi penyandang disabilitas bukan berarti meilliki tubuh yang rusak atau cacat, melainkan tubuh minoritas, tubuh yang berbeda bentuk dengan tubuh sebagian besar orang. Dan hampir sepanjang waktu, tubuh itu didefinisikan oleh non-penyandang disabilitas dengan pelbagai predikat yang tidak adil.
-
Banyak yang menghibur diri dengan membandingkan diri dengan orang yang lebih susah, dengan memanfaatkan schadenfreude, banyak yanghendak memulihkan keminderannya dengan merayakan orang lain yang nasibnya tidak lebih baik dari kita. Inilah kenapa gosip bisa begitu menyenangkan, sebab kita memanfaatkan kesialan orang lain buat membantu kita lupa sama kesialan pribadi.
-
Gagasan-gagasan Gus Dur jugapenting demi melerai gelombang Arabisasi terhadap umat muslim Indonesia. GusDur melakukan kontra hegemoni, ia melakukan pribmuisasi agar kita tidak tercerabut dari akar kultural.
Gus Dur mengawal proses pribumisasi ini dengan kaidah fiqh al-‘adah muhakkamah (adat istiadat bisa menjadi hukum) dan al-muhafazatu bi qadimis ash-shaih wal-ahdzubil jaded al-ashlah (memelihara hal lama yang baik dan mengambil hal baruyang lebih baik lagi).
-
Seorang tua berkata kepada cucunya:“Ada pertempuran bergulir dalam darahku. Pertempuran sengit antara dua ekorserigala. Satu jahat: murka, tamak, dengki, pongah, dan pengecut. Satu lagibaik: damai, mencintai, santun, murah hati, jujur, dan bisa dipercaya. Kedua serigala itu bertempur dalamdirimu dan dalam diri semua orang lain juga.”
Sesudah sejenak, cucunya bertanya,“Serigala mana yang akan menang?”
Si orang tua tersenyum. “Yang kamuberi makan.”
-
Poin menarik lain dari Demotivasi jilid 2 ini adalah menjadi istimewa dengan biasa-biasa saja. Syarif Maulana menguak fakta yang secara menyedihkan sering sekali kita hindari, bahwa kompetisi terbengis dalam kehidupan adalah bersaing nama baik siapa yang layak dikenang sejarah. Tengoklah piramida dan Sphinx yang dibangun dengan jutaan nama-nama anonim yang mati mengangkut berat dan banyaknya batu bata, yang hanya meninggalkan nama Firaun sebagai satu-satunya nama yang dikenang sejarha.
-
Kata kunci penting mengenai penolakan adalah desensitisasi. Ketika seseorang semakin terpapar dengan penolakan, seperti SPG, sales, atau punya otot emosi kuat untuk segera bangkit dari luka penolakan, maka semakin ia tangguh ketika ditolak dunia. “Apa yang tak bisa membunuhmu akan membuatmu jauh lebih tangguh,” ujar Nietszche, sebuah penjelasan heroik untuk istilah desensitisasi.
-
Secara metode, ada perbedaan yang sangat mencolok dalam bundir kedua gender ini. Laki-laki cenderung keras seperti menembak pistol, gantung diri, dan loncat dari lantai tinggi. Sedangkan perempuan bisa berupa menenggelamkan diri atau sekadar minum racun seperti yang Romeo kira dilakukan oleh Juliet. Di titik ini, aku penasaran, kalau Lucinta Luna bunuh diri, metode apa yang akan dipakai? Mungkin loncat dari Burj Kalifa sambil menegak arsenic.
Selain itu data juga menunjukkan kalau orang jomlo punya risiko bunuh diri dua kali lipat ketimbang orang yang sudah menikah. Sedangkan seorang duda atua janda punya risiko bunuh diri empat sampai lima kali lipat bundir ketimbang yang masih menikah. Ini artinya kalau mau selamat dari diri sendiri, menikahlah, kalau mau lebih selamat lagi, usahakan jangan cerai. Lebih baik dibunuh istri sendiri ketimbang bunuh diri.
-
Tahun 1931, Gandhi saat itu diundang di Barat, lalu diperkenalkan sebagai representasi dari peradaban Hindu, India. Saat itu Gandhi dengan tegas menolak reduksionisme tersebut. Ia bicara dengan lantang, “ India atas nama ‘jutaan rakyat yang tidak terdidik, yang telah bekerja keras, namun perutnya masih lapar’….” Dan golongan yang ia sebut tersebut mewakili 85% rakyat India.
-
Salah satu hama mental adalah asumsi bahwa hampir segala hal penting, segalanya harus dilakukan sekarang, dan tunduk pada hal-hal populer. Esensialisme memberi jalan keluar dari masalah itu, dengan membuka pintu menuju pola pikir baru: hampir segala hal tidak penting untuk kamu.
-
“Kalau ada sesuatu yang berguna untuk diriku tapi merugikan keluargaku, aku akan menolaknya. Kalau ada yang berguna untuk keluargaku tapi merugikan tanah air, aku akan melupakannya. Kalau ada yang berguna untuk tanah air tapi merugikan umat manusia, akan aku anggap itu sebagai kejahatan!”
-
Awal mula kesenjangan adalah surplus pada era revolusi agrikultur.
-
Buku ini punya storytelling yang bagus, dan lebih menarik lagi, Simon Senek pakai pendekatan neurosains yang bagus ketika menjelaskan kepemimpinan. Semuanya akan kita bahas sampai tuntas.
Oh ia, kalau kata seniorku pemimpin adalah keteladanan, Simon Senek punya definisi lebih lengkap: “Jika tindakan Anda mengilhami orang lain untuk lebih banyak bermimpi, lebih banyak belajar, dan lebih banyak berbuat, maka Anda adalah pemimpin.”
-
Tubuh manusia adalah diskursus yang teralienasi dalam sejarah filsafat. Sokrates mengatakan tubuh adalah penjara jiwa. Plato mengatakan tubuh tidak lebih utama daripada jiwa. Filsafat Islam dan filsafat Kristen zaman pertengahan pun mengasosiasikan tubuh dengan dosa. Era renaisans, Descartes menempatkan tubuh hanya sebagai mesin. Seolah-olah akal budi atau jiwa adalah yang hegemonial dan tubuh marginal; akal budi adalah yang utama dan primer, sedangkan tubuh adalah yang sekunder; akal budi adalah superior sedangkan tubuh inferior.
Merleu Ponty datang untuk mematahkan status quo. Bagi filusf Perancis ini, tubuh jauh lebih utama ketimbang akal budi.
-
Dalam waktu 5 detik, banyak hal bisa berubah.
- Montre plus