Episoder
-
Indonesia menargetkan pembangunan pembangkit energi terbarukan sebanyak 75 GW hingga 15 tahun ke depan atau 2040. Target yang cukup ambisius mengingat data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, per semester I-2024, kapasitas terpasang energi terbarukan kumulatif di Indonesia baru mencapai 13,7 GW.
Masalahnya, pembangkit energi terbarukan sejauh ini masih tergolong mahal dibandingkan dengan energi fosil seperti batu bara. Di sisi lain, pemerintah punya angan-angan mencapai pertumbuhan ekonomi 8% secepat mungkin.
Seberapa realistis target energi bersih yang dicanangkan pemerintah? Apa saja tantangan yang harus dijawab agar energi terbarukan yang dibangun bisa menyediakan harga murah?
Dengarkan jawabannya dalam episode terbaru Podcast Tolak Miskin: Seberapa Realistis Target Energi Bersih Prabowo? bersama Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro.
-
Presiden Prabowo Subianto membentuk kabinet baru yang sangat gemuk dengan 49 menteri dan 105 total anggota. Ekonom senior Hendri Saparini membahas tantangan kabinet besar ini.
-
Mangler du episoder?
-
Kondisi ekonomi saat ini yang sedang tidak baik-baik saja memaksa banyak orang mengencangkan ikat pinggang. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan rumus fisika. Apa itu? Dengarkan obrolannya bareng Chief Digital Officer Investasiku, Firman Marihot.
-
Harga emas dalam beberapa waktu terakhir berkali-kali mencetak rekor. Dalam kurun 4 tahun terakhir saja, rentang pergerakan harganya tercatat Rp 778.000-1,49 juta per gram. Sifatnya yang melawan inflasi membuat emas menjadi instrumen yang kerap dijadikan pengaman nilai aset. Bagaimana sebagai investasi? Simak obrolan hitung-hitungan berinvestasi emas bersama Chief Digital Officer (CDO) Investasiku, Firman Marihot, berikut.
-
Deflasi yang terjadi pada Indonesia dalam lima bulan berturut-turut jadi sinyal buruk buat ekonomi Indonesia. Deflasi sering kali merupakan tanda bahwa permintaan konsumen menurun. Ketika harga barang dan jasa turun, itu bisa berarti bahwa masyarakat tidak banyak melakukan pembelian karena mereka lebih memilih menabung atau menunda konsumsi. Benarkah daya beli masyarakat sudah melemah? Masyarakat mana yang paling merasakan? Dengarkan obrolannya bareng ekonom senior Indef, Tauhid Ahmad.
-
Susu ikan menjadi wacana alternatif susu sapi dalam program makan bergizi gratis. Tak dinyana, susu ikan ternyata menyimpan potensi ekonomi luar biasa. Untuk mengisi 1% kebutuhan susu dalam program makan bergizi gratis saja, industri ini bisa menggerakkan lebih dari enam ribu pabrik dengan serapan tenaga kerja mencapai 195 ribu orang. Dengarkan obrolannya bersama Dirjen PDSPKP, Budi Sulistyo.
-
Kelas menengah tengah mengalami goncangan. BPS mencatat jumlah kelas menengah Indonesia berkurang hingga 17,4%. Bukan karena naik kelas, malahan turun kelas. Daya beli yang makin tergerus bikin mereka akhirnya 'turun kasta'. Gimana cara kelas menengah bisa bangkit? Simak obrolannya bareng Chief Digital Officer Investasiku, Firman Marihot berikut.
-
Lowongan kerja di Indonesia yang kerap mensyaratkan batasan usia dan foto pelamar dianggap diskriminatif. Simak obrolan tentang isu ini bareng sama Pengamat ketenagakerjaan asal Universitas Gadjah Mada (UGM), Tadjudin Nur Efendidan dan praktisi HR, Audi Lumbantoruan.
-
Ada jebakan-jebakan betmen dalam mengarungi dunia investasi, di antaranya manipulasi dari bandar di pasar modal. Bagaimana cara mendeteksinya? Dengarkan obrolan bersama Chief Digital Officer Investasiku, Firman Marihot.
-
Dalam RAPBN 2025, pemerintah dan DPR menyepakati sejumlah asumsi dasar makro mulai dari target inflasi 2,5% hingga pertumbuhan ekonomi di level 5,2%. Ekonom Indef, Esther Sri Astuti berbagi pandangannya mengenai postur APBN yang baru tersebut, termasuk bagaimana kabinet baru nanti menjalankannya. Formasi kabinet Prabowo yang cukup gemuk dengan banyaknya tambahan jabatan baru juga jadi sorotan.
-
Presiden Jokowi mengganti sejumlah posisi menteri dua bulan menuju akhir masa kepemimpinannya. Di wilayah ekonomi, setidaknya ada dua posisi menteri yang diganti, yakni Menteri Investasi dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Ekonom menganggap keputusan Jokowi mereshuffle kabinetnya di jelang berakhirnya kepemimpinan lebih banyak dipengaruhi kepentingan politik. Namun bagaimanapun keputusan politik juga bisa berimbas kepada ekonomi.
Lantas, bagaimana kebijakan ini pengaruhnya terhadap dunia usaha? Seperti apa ekonom melihat perubahan kabinet yang dilakukan jokowi pada masa akhir periodenya?
Dengarkan diskusinya bersama ekonom senior, Tauhid Ahmad.
-
Gelaran upacara kemerdekaan 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN) tinggal menghitung hari. Sejauh mana persiapan menunjang pelaksanaannya di kota baru ini? Bagaimana pula rencana IKN sebagai kota pusat pemerintahan tahun ini? Dengarkan obrolannya bersama Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga.
-
Tembakau sejatinya telah lama menjadi salah satu penyumbang penerimaan negara lewat produk rokok. Ketika pengetatan penjualan rokok dilakukan, bagaimana dampaknya ke penerimaan negara?
Lalu bagaimana dampak aturan ini kepada industri rokok? Bagaimana bayang-bayang PHK yang membayangi industri ini saat pengetatan demi pengetatan penjualan rokok terus dilakukan?
Dengarkan obrolannya bersama ekonom Celios, Nailul Huda.
-
Sepeda listrik semakin diminati. Namun disiplin penggunanya dalam berlalu lintas justru bikin resah. Sepeda listrik sendiri tak bisa digunakan di sembarang tempat. Penyebarannya yang melampaui literasi minim penggunanya soal aturan berkendara malah bikin runyam.
Apa saja aturan penggunaan sepeda listrik yang perlu diketahui? Perlukah ada aturan baru mengontrol penggunaannya di lapangan? Dengarkan obrolannya bersama Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno.
-
Generasi milenial dan Z berjibaku mensiasati tekanan dalam pendapatan yang tak kunjung mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Salah satu jalannya adalah dengan menjadi pengusaha. Tapi menjadi pengusaha juga bukan buat semua orang, ada banyak halangan dan rintangan yang menanti. Kapan bisa menentukan bahwa ini waktunya jadi pengusaha? Dengerin obrolannya bareng pengusaha muda dari Yogyakarta yang merupakan CEO dari Cera Production, Rizal Kasim.
-
Punya uang miliaran rupiah tak lantas menjamin seseorang bijaksana menempatkan dananya di tempat yang aman. Terbukti ada puluhan masyarakat yang masih mempercayakan pengelolaan uangnya ke influencer yang tak punya legalitas. Kok bisa? Dengarkan obrolannya bareng Ketua Sekretariat Satgas Pasti, Hudiyanto.
-
Industri tekstil sedang tidak baik-baik saja. Dari hulu sampai hilir, gelombang PHK dan penurunan utilitas produksi di pabrik terus bertambah.
Usut punya usut, industri tekstil disebut tengah dibombardir oleh serangan produk impor legal maupun ilegal. Sejumlah oknum dipercaya melanggengkan praktik ini hingga bisa terang-terangan menjamur di masyarakat.
Seberapa parah kondisi industri tekstil saat ini? Masih mungkinkah industri ini bangkit lagi?
Dengarkan obrolannya bersama Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta.
-
Di episode kali ini, kita akan bahas betapa susahnya menjadi orang kaya di Indonesia ini. Apa iya, dan kenapa? Untuk menjawab itu semua, kita ajak ngobrol Teguh Hidayat, seorang investor, praktisi pasar modal, sekaligus netizen yang kerap bikin twit nyinyir dan akhirnya jadi bulan-bulanan warganet. Di X, Teguh yang menamakan dirinya investor gabut tersebut berbagi tips gimana caranya bisa keluar dari lingkaran kemiskinan.
-
Dolar AS semakin ke sini semakin menyala. Data RTI mencatat, sejak awal tahun rupiah terhadap dolar AS sudah terdepresiasi 6,7% atau bergerak di rentang 15.394-16.486. Bahkan dalam 5 tahun, apresiasi dolar terhadap rupiah mencapai 16% lebih. Dibandingkan dengan kenaikan gaji kalian dalam 5 tahun ini, mana yang lebih tinggi dengan kenaikan dolar AS? Simak obrolannya dengan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi.
-
Bagaimana caranya agar kelas menengah yang saat ini mendominasi jumlah penduduk Indonesia bisa naik kelas atau tetap aman dari segala goncangan? Mungkinkah orang yang pendapatannya pas-pasan masih bisa berinvestasi? Dengarkan obrolannya bareng Chief Digital Officer Investasiku, Firman Marihot.
- Se mer