Episoder
-
1 Oktober 2022 akan selalu diingat warga dunia sebagai tanggal dari terjadinya satu tragedi kemanusiaan berupa pembantaian kelompok pendukung Arema Malang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Ekspresi penonton turun ke lapangan selepas ditiupnya peluit panjang dimaknai sebagai suatu kejahatan oleh Kepolisian. Upaya sejumlah orang untuk menghampiri dan menyemangati pemain dan tim pelatih Arema direspons dengan upaya penyerangan. Pemukulan, pengeroyokan hingga penembakan gas air mata dikerahkan. Kekerasan juga tak hanya dilakukan Anggota Kepolisian, tapi juga oleh Anggota TNI dI lapangan. Parahnya, gas air mata juga diarahkan ke tribun penonton yang juga terjebak sebab sejumlah pintu keluar stadion terkunci. Gas air mata yang memiliki pengaruh buruk bagi kesiagaan dan kesehatan penghirupnya menghasilkan rasa panik sehingga para penonton berdesakan dan sekurang-kurangnya 125 orang meregang nyawa. Gas air mata dan kekerasan polisi yang tak sepatutnya ada di lapangan sepakbola menyebabkan duka yang mendalam bagi kita semua. Dari peristiwa ini, apa saja yang perlu kita catat, ingat & rawat?. Simak #MudahMudaHAM bersama Hussein Ahmad (Peneliti Imparsial) yang juga aktif dalam dunia penonton bola di Indonesia. Hidup Korban! Jangan Diam! LAWAN!!!
-
Tragedi Paniai (7 - 8 Desember 2014) yang merupakan satu dari belasan pelanggaran HAM berat di Indonesia kini sedang dalam persiapan proses pengadilan. Proses ini berjalan setelah adanya penyidikan oleh Kejaksaan Agung sejak Desember 2021. Penyidikan yang justru melahirkan sejumlah pertanyaan karena terdapat berbagai keganjilan di dalamnya. Apa saja hal yang perlu menjadi catatan? Simak obrolan terbaru #MudahMudaHAM yang membahas mengenai proses hukum Tragedi Paniai bersama Jane Rosalina (KontraS). Pantau terus perkembangan isu penuntasan pelanggaran HAM berat di #AksiKamisan. Hidup Korban! Jangan Diam! LAWAN!!!
-
Mangler du episoder?
-
Periode Presiden ditambah. Waktu Pemilu ditunda. Pelaksanaan janji-janji hanya omong kosong belaka. Semua kebohongan dan kemunduran dari janji penuntasan pelanggaran HAM berat oleh Presiden Joko Widodo akan kita catat. Menjadi contoh buruk dari kekuasaan yang tak berpihak terhadap rakyat.
Simak obrolan bersama Usep Hasan Sadikin (Program Officer Perludem -Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi- dan Mahasiswa STH Indonesia Jentera) yang menjelaskan anehnya argumen dari wacana 3 periode Presiden, penundaan pemilu sekaligus bertambahnya masa kekuasaan Presiden Jokowi hingga isu-isu kepemiluan serta politik yang harus bersama-sama kita jadikan bahan untuk bergerak.
Perludem bersama sejumlah organisasi masyarakat sipil menggagas Koalisi Tolak Penundaan Pemilu 2021 yang membuat petisi daring dan bisa diakses di https://www.change.org/tolakpenundaanpemilu2024- Untuk informasi seputar kepemiluan sila kunjungi https://perludem.org/ dan https://rumahpemilu.org/
Sampaikan pertanyaan, kritik, saran dan atensimu mengenai #MudahMudaHAM dan Aksi Kamisan ke Instagram dan Twitter di akun @aksikamisan.
Hidup Korban!
Jangan Diam!
LAWAN!!! -
Pada 12 Mei 2020, Maria Catarina Sumarsih (Ibunda Alm. Wawan Korban Tragedi Semanggi I) dan Ho Kim Ngo (Ibunda Alm. Yap Yun Hap Korban Tragedi Semanggi II) bersama para kuasa hukum melayangkan gugatan untuk Jaksa Agung ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta atas pernyataan kontroversialnya di 16 Januari 2020. Apa saja hal yang bisa kita ketahui soal gugatan ini? Simak obrolan bersama Shaleh Al Ghifari dari LBH Jakarta yang merupakan salah satu kuasa hukum dari gugatan ini. Jangan lupa bagikan episode ini dengan menyebut atau menandai @aksikamisan & menambahkan tagar #MudahMudaHAM di Instagram & Twitter kita semua. Hidup Korban! Jangan Diam! LAWAN!!!
-
Episode yang durasinya lebih dari 1 jam ini siap didengarkan oleh kamu yang mau paham lebih lanjut soal beberapa kebijakan pemerintah, teori konspirasi sampai kelakuan warga yang bikin masa karantina kita semakin pusing. Bersama Bhagavad Sambadha dan juga Puri Kencana Putri, Jali menanyakan perspektif mereka mengenai kengacoan dalam hidup kita beberapa waktu belakangan. Silahkan didengarkan dan dibagikan ya dengan mention/tag @aksikamisan dilengkapi tagar #MudahMudaHAM Sampai jumpa di episode selanjutnya!
Untuk pengalaman mendengar lebih baik sila gunakan headset sebab kualitas audio kurang prima karena obrolan tidak dilakukan secara langsung akibat wabah korona. Selamat mendengarkan! -
Ferdian Paleka menjadi sosok yg ramai diperbincangkan oleh publik Indonesia belakangan. Dirinya menjadu kontroversi sebab video prank tak manusiawi terhadap kelompok transpuan. Atas laporan korban dan desakan publik, Ferdian akhirnya ditangkap dan ditahan di Polres Bandung. Namun, tak berhenti di situ, Ferdian diketahui mendapatkan perundungan dan tindak kekerasan lewat sejumlah video dengan latar tahanan yang beredar di media sosial. Warganet kembali bereaksi, ada 2 arus besar dalam menyikapi hal tersebut. Sejumlah aktivis dan organisasi HAM justru "membela" Ferdian untuk konteks kekerasan yg ia alami. Salah satunya oleh Indonesia Justice Research Society (IJRS) yg menjadi teman ngobrol di #MudahMudaHAM episode ke-15 ini, diwakili oleh sang Direktur Eksekutif, Dio Ashar Wicaksana. Apa alasan Ferdian perlu dibela? Apa saja unsur keadilan dan HAM yg bisa kita pelajari dari kasus ini? Selengkapnya silahkan dengar di episode ini! Jangan lupa juga untuk share konten ini dengan tag @aksikamisan dan tagar #MudahMudaHAM. Hidup Korban! Jangan Diam! LAWAN!!!
-
8 Mei 1993 publik dikagetkan dengan kematian seseorang yg begitu tragis. Setelah hilang 3 hari, jasad korban ditemukan dengan data forensik yang menyeramkan. Diduga ada pengeroyokan hingga pemerkosaan kepada korban sebab ada kerusakan di area alat kelamin dan juga tulang panggul korban. Jasad itu atas nama Marsinah, seorang buruh perempuan yang pasang badan untuk memperjuangkan hak kelas pekerja akan penghidupan yang layak serta setara di mata pengusaha dan juga penguasa. Kini, setelah 27 tahun proses hukum hanya sanggup menyelenggarakan pengadilan tanpa akuntabilitas, yang terseret ke meja hijau hanya mereka yang dianggap sebagai kambing hitam. Pelaku sebenarnya yang diduga datang dari unsur aparat yang begitu kuat di masa Orde Baru tak pernah ada momen pertanggungjawabannya.
.
Marsinah menjadi salah satu sosok penting bagi perjuangan keadilan bagi masyarakat Indonesia. Bersama Munir dan Wiji Thukul, dirinya kerap menjadi simbol dan masih jadi alat penyambung jalannya perjuangan. Hidup kelas pekerja hari ini begitu dipengaruhi oleh keteladanan akan dirinya. Salah satunya mempengaruhi diri seorang Jumisih. Seorang buruh yang kemudian menjadi aktivis isu ketenagakerjaan dan kini tengah belajar di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera dengan Beasiswa Munir Said Thalib untuk membantu upaya advokasi diri bersama kawan-kawannya di serikat dan para pekerja Indonesia secara keseluruhan.
.
Simak penuturan sejarah dan hikmah dari tragedi yang merenggut kehidupan seorang Marsinah. Simak juga ungkapan berbagai problema isu ketenagakerjaan kekinian sebab adanya pandemi korona dan juga permasalahan di seputar buruh perempuan soal identitas dan juga maternitas.
.
Di akhir ada penampilan Renie Aryandanie yang menyanyikan lagu Marsinah karya Marjinal. -
Memasuki dasawarsa baru yakni 2020, dunia dihebohkan dengan penyebaran wabah mematikan bernama Covid-19 atau lebih dikenal dengan Korona. Tapi tidak dengan Indonesia, sikap abai bahkan cenderung menyepelekan ditunjukkan dengan ragam pertanyaan hingga kebijakan yang ditempuh oleh beberapa pejabat Negara. Alhasil, Indonesia gagap dan gagal dalam menanggulangi pandemi ini, bahkan Indonesia memiliki tingkat kematian yang tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
Pada pertengahan Maret 2020 lah akhirnya Indonesia melaporkan kasus pertama dan akhirnya membuat kehidupan kita semua banyak berubah. Akhirnya kini Negara meminta kita untuk beraktivitas dari rumah saja guna mengurangi penyebaran virus yang begitu meresahkan ini. Namun sejumlah kebijakan mengenai penanggulangan isu ini juga masih terus menjadi kontroversi.Bagaimana virus korona bisa begitu berbahaya dan harus kita cegah penyebarannya? Apa kaitan isu Korona ini dengan isu hak asasi manusia? Apa saja yang bisa kita cermati dari situasi ini? Bagaimana kita sebagai warga bisa saling bahu-membahu menyelesaikan persoalan ini? Serta apa desakan kita bagi Negara untuk segera ditindaklanjuti?
Simak dan dengarkan obrolan di episode ke-13 (yang direkam melalui telpon daring) #MudahMudaHAM bersama Irma Hidayana, Doktor Ilmu Kesehatan dan Perilaku Univeritas Columbia yang juga merupakan personil dari Efek Rumah Kaca dan bagian dari Kios Ojo Keos. Mba Irma banyak membahas Negara dan komunikasi resiko kesehatan publik yang sayangnya tidak dianggap serius dan ditempuh oleh Negara dalam menanggulangi wabah korona ini.
Silahkan follow @nggirma, @sebelahmata_erk & @kiosojokeos untuk bisa berkomunikasi lebih lanjut dengan Mba Irma dkk.
Jangan lupa dishare ya episode dan podcast ini ke kanal medsos kita semua.
Hidup Korban! Jangan Diam! LAWAN!!! -
Rara Sekar, sebagaimana yang telah kita tahu merupakan seorang musisi yang karya-karyanya sempat melejit bersama duo kesayangan penuh kenangan bagi kita semua, Banda Neira. Ekspresi dan partisipasi mengenai kemanusiaan menjadi salah satu identitas lain yang melekat bagi diri Rara. Di episode ini, kita akan mendengarkan alasan dan hal-hal seru di balik pilihan-pilihan hidupnya, seperti keteribatannya di SINDIKASI, Arkademy Project, #RaraBenHomeGarden dan pengalamannya selama di Selandia Baru beberapa tahun lalu.
Podcast ini merupakan cuplikan dari Diskusi dan Peluncuran Program Kursun Online HAM (KOLAM) oleh Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera yang bekerjasama dengan Aksi Kamisan di Tjikini Lima, Jakarta Pusat pada 30 Januari 2020.
Terima kasih bagi kamu yang sudah mau berkunjung dan mendengarkan. Jika berkenan, kamu bisa juga menyebarkan podcast ini ke berbagai media sosial yang kamu gunakan dengan menandai @aksikamisan dilengkapi tagar #MudaMudaHAMSilahkan ikuti @rarasekar dan dengarkan juga podcastnya bersama Ben di #BenangMerahPodcast
Silahkan ikuti juga media sosial Kampusnya para Pembaru Hukum STHI Jentera, @jenteralawschool di Instagram dan @jentera di Twitter atau kunjungi situsnya di http://jentera.ac.id untuk informasi rekrutmen mahasiswa, terdapat jalur masuk beasiswa lho bagi kamu yang aktif dalam aktivisme di Indonesia.
Mulai episode ini juga, #MudahMudaHAM memakai logo baru hasil karya seniman grafis @docallisme (silahkan ikuti juga di Instagram)Stay safe dari wabah Korona!
Hidup Korban! Jangan Diam! LAWAN!!! -
Jaksa Agung, ST Burhanudin mengeluarkan pernyataan kontroversial tepat di aksi peringatan #13TahunKamisan. Ia menyatakan bahwa berdasarkan rapat paripurna DPR RI di tahun 2001 bahwa Tragedi Semanggi 1 dan 2 bukanlah kasus HAM berat. Apa latar belakang dirinya berani menyampaikan hal itu? Masihkah ada asa di balik sikap sang jaksa?
Jali dan Dimas Bagus Arya (KontraS) membahas itu semua. Silahkan dengarkan dan bagikan obrolan ini ya. Hidup Korban! Jangan Diam! LAWAN!#MudahMudaHAM diproduksi oleh @aksikamisan dan @sorgemagz
-
Siapa Wawan?
Pesan apa yang ingin ia sampaikan?
Mari luangkan waktu sejenak untuk mendengarkan apa yang Wawan suarakan!
ps: pesan suara Wawan ini bersifat imajiner dalam rangka menyebarluaskan pengetahuan akan Tragedi Semanggi 1 13 November 1998#MudahMudaHAM diproduksi oleh @aksikamisan dan @sorgemagz
-
Setiap 26 Juni, masyarakat internasional memperingati Hari Anti Narkoba. Sesuatu yg dianggap masih meresahkan banyak kalangan.
Kontroversi di isu narkoba sangatlah banyak dan perlu dicermati bersama-sama bukan hanya dengan langkah kriminalisasi yg dianggap bisa menyelesaikan persoalan.
Penggunaan pribadi apalagi untuk kepentingan medis hingga urusan publik seperti untuk kepentingan penelitian menghadapi banyak tantangan dalam penerapannya di Indonesia. Sebuah mental block lain yg dibangun untuk perkembangan kita sebagai bangsa. Seolah penjara di lapas tak cukup, jeratan kurungan bagi publik untuk sekadar riset pun dihadirkan. Kondisi yg berlaku atas alibi kemanusiaan pun tak jarang justru memberlakukan kebijakan tak manusiawi.
#MudahMudaHAM mengajak Dhira Narayana (Lingkar Ganja Nusantara) & Yohan Misero (LBH Masyarakat) untuk membahas hal ini.
Diskusi soal narkoba juga akan hadir di NGASO MALAM KAMIS pada Rabu 26 Juni 2019 mulai jam 7 malam di Kios Ojo Keos, Jakarta Selatan.
Episode ini hasil kolaborasi Aksi Kamisan X Sorge Magazine X LBH Masyarakat
Diproduksi oleh: @jolayjali & @repencerbastian -
Titik didih perpolitikan Indonesia akhirnya terlampaui pasca pengumuman hasil PEMILU 2019. Respons dari pihak yg kalah membuncah hingga berujung aksi huru-hara yg setidaknya menewaskan 8 nyawa.
Tapi ada banyak yg perlu kita pertanyakan dari peristiwa ini. Tentang siapa yg ada di balik kerusuhan?. Tentang apa motif dibaliknya?. Tentang siapa yg memiliki dan menarik pelatuk senjata api berisi peluru yg merenggut nyawa?
Pantaskah kepolisian bertindak brutal meski berhadapan dengan situasi dan kondisi massa yg juga menunjukkan tindak kekerasan?
Bagi kita yg ingin mencari narasi utuh soal kemanusiaan dari fenomena ini sungguh seperti sebuah tim peserta Liga 1 Indonesia menghadapi tiki-taka a la Barcelona di bawah kendali Guardiola.
Simak obrolan berisi analisis awal tentang peristiwa ini antara Jali dan Rivanlee (KontraS). Dengar sampai habis, dan bagikan ke kawan-kawan agar kita semua bisa senantiasa kritis ya.
#MudahMudaHAM oleh: Aksi Kamisan & Sorge Magazine -
Tragedi Mei 98 yang menjadi momen betapa rendahnya nilai kemanusiaan di Indonesia dengan berbagai kasus HAM baerat yang terjadi sudah selayaknya menjadi memori kolektif yang harus terus kita rawat agar kengerian serupa tidak berulang.
Kasus berupa terbunuhnya ribuan orang secara mengenaskan sering mendapat predikat people power sebagai respons dari apa yang terjadi di kehidupan sebagian besar warga di hari itu.
Kejadian beupa pengrusakan fasilitas ekonomi dan publik lainnya serta pemerkosaan massal benarkah sebuah kondisi yang spontan?, atau merupakan modus yang dipakai sebagian kalangan untuk mencapai tujuan tertentu?
Simak obrolan antara Jali dan Dhyta Caturani (Purple Code) mengenai sejarah kelam bangsa kita ini di episode ke-7 dari MudahMudaHAM.
#MudahMudaHAM diproduksi oleh: Aksi Kamisan & Sorge Magazine
-
1998 akan selalu menjadi tahun yang bersejarah bagi Indonesia. Sebab bagi sebagian besar orang, di tahun ini perubahan besar-besaran peradaban kehidupan kita telah tercipta. Perubahan yang mengorbankan banyak tragedi HAM berat, salah satunya Tragedi Trisakti. Tragedi yang diisi kisah penembakan aparat keamanan Negara terhadap 4 mahasiswa kampus swasta di ibukota ini.
Apa yg Negara sudah lakukan selain mengubah nama halte Transjakarta di Grogol menjadi "Halte Grogol 12 Mei"?
Sebenarnya, berhasilkan reformasi mengubah Negara menjadi seperti yang kita mau?Simak obrolan Jali dan Haris Azhar (alumni dan dosen Universitas Trisakti serta aktivis HAM) soal kasus yg diperingati saban 12 Mei ini.
Untuk almarhum Elang Mulya Lesmana, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie, dan Heri Hartanto.#MudahMudaHAM diproduksi oleh:
Aksi Kamisan dan Sorge MagazineHidup Korban!, Jangan Diam!, Lawan!!!
-
Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei harusnya menjadi momentum besar bagi begitu banyak orang.
Lewat momen inilah kita bisa melihat lagi apakah apa yang kita lakukan untuk dan dapatkan dari bekerja (sebagai cara bertahan dan berkembang dalam kehidupan) sudah berjalan sebagaimana mestinya.
Apa saja yang menjadi keluh yang berpeluh, yang masih keruh hingga peluang-peluang yang akan membuat kita senantiasa bertaruh?
Simak obrolan antara Jali dan Ellena Ekarahendy yang mewakili SINDIKASI alias Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi yang berlangsung saat NGASO MALAM KAMIS edisi 17 di Kios Ojo Keos, 1 Mei 2019.
#MudahMudaHAM diproduksi oleh: @aksikamisan, @sorgemagz & @jolayjali
-
Kekerasan masih jadi sejenis hantu bagi kehidupan kita semua, khususnya perempuan. Bahkan lebih terasa riil dari teror hantu yang ghaib, setidaknya ada lebih dari 400 ribu kasus di tahun 2019 menurut Komisi Nasional Perempuan. GILA!!!
Kondisi seperti ini jelas merupakan ancaman terhadap kehidupan kita semua. Budaya patriarki yang masih begitu dominan membuat ketimpangan bukan hanya di urusan kesetaraan gender. Kebijakan-kebijakan yang tidak ramah terhadap perempuan juga membuat banyak sektor kehidupan jadi berantakan.
Di 3 tahun terakhir telah berlangsung inisiatif yang bernama Womens March (gerakan global yg juga berlangsung di Indonesia). Suatu upaya untuk membuat masyarakat dan Negara sadar betepa pentingnya perspektif kesetaraan dipakai dalam keseharian. Tahun ini mereka akan melaksanakan pawai di 26 kota, sebagian besar berlangsung di Sabtu, 27 April 2019.Apakah #WomensMarch hanya berisi tuntutan akan persoalan para perempuan?, benarkah gerakan feminisme sangat egois hanya berdiri untuk posisi para perempuan?, simak obrolan Jali dan Vivi soal ini semua.
#MudahMudaHAM diproduksi oleh #AksiKamisan dan Sorge Magazine.
-
Berhasil mengganti Presiden Soeharto yg identik dengan kekerasan atas nama Negara yg selanjutnya disebut dengan pelanggaran HAM berat tidak membuat kita berhasil menyelesaikan beban sejarah yg berpotensi terjadi kembali kemudian.
Setidaknya ada sekitar 9 kasus pelanggaran HAM berat yg belum jelas bagaimana penyelesaiannya. Kekhawatiran akan berulangnya kembali kasus serupa terjadi di era reformasi seperti yg menewaskan Munir Said Thalib & mencelakai Novel Baswedan.
Bagaimana seharusnya para politisi baik di eksekutif maupun legislatif bisa menyelesaikan hal ini sebagai pertanda mampu melindungi kita semua selaku warga Negara?
Simak obrolan #MudahMudaHAM ini bersama Jali & Ninies.
Jangan lupa kirim kritik & saran ke akun media sosial @aksikamisan ya :)#MudahMudaHAM diproduksi oleh: @sorgemagz & @aksikamisan
-
11 April 2019 genap dua tahun kejadian teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, penyidik senior KPK. Kejadian yg menyebabkan kesehatan Novel menurun drastis (penglihatan di mata sebelah kiri) ini mengganggu kinerja pemberantasan korupsi di Indonesia.
Hingga hari ini kita belum tahu siapa dan ada apa dibalik teror ini sebab Negara lewat Kepolisian belum banyak mengungkap kasus ini. Simak obrolan kita bersama Lalola Easter tentang #DuaTahunNovel dan juga kondisi antikorupsi serta penegakan hukum di Negara kita ini.
Jangan lupa follow media sosial @aksikamisan ya :)
-
Pilpres 2019 menghadirkan pilihan yang kembali tak menguntungkan bagi para pegiat isu HAM di Indonesia. Gerakan memilih untuk tidak memilih calon yang ada kembali marak. Apa alasan bagi Lini yang belakangan ramai diperbincangkan di dunia maya atas pengumuman dirinya untuk menjadi GolPut alias Golongan Putih?, Temukan jawabannya di obrolan #MudahMudaHAM edisi perdana ini :)
Pemandu: @jolayjali
Teman Ngobrol: @lini_zq
Produksi: @sorgemagz & @aksikamisan