Episoder
-
semakin dewasa, fisik bukan lagi patokan utama. melainkan sikap, sifat, dan karakter yang ada di dalamnya.
-
siapa yang egois? aku, kamu atau kita?
-
Mangler du episoder?
-
terima kasih sudah menerimaku dan menjadikanku duniamu. kuharap kita adalah 2 manusia yang saling menjaga sampai waktu itu tiba. semoga kita tetap bersama, dan tidak pernah berubah <3
-
jika memang sudah tidak tahan dengan segala lika-likunya, coba pikirkan lagi, di fase mana kita pernah merasakan kebahagiaan?
-
padahal ini bukan kompetisi, dan setiap orang punya jalurnya sendiri. tapi sering kali diri ini membanding-bandingkan dengan diri orang lain, akhirnya berakhir dengan kekecewaan. ternyata ada banyak hal yang harus di-gapapa-in, hehe.
-
ternyata memang benar, pada siapa aku pulang kalau bukan pada diri sendiri. inilah rumah, inilah pulang, inilah tenang, dan inilah aku--diriku sendiri.
-
Oh, mungkin kenapa aku masih sendiri, atau karena orang lain itu bukan kamu ternyata, haha. gak ada orang yang benar-benar ingin sendiri. karena kalau bisa berdua, kenapa harus sendiri? sendiri emang gak baik, tapi sendirian jadi jalan terbaik untuk saat ini 🙃
-
sewindu tanpa pertemuan, membuat kita menjadi sedikit asing dan canggung. karena sang waktu enggan mempertemukan dalam waktu yang dekat, maka hanya sedikit perbincangan, lalu hening. sesekali saling tatap, namun tetap bungkam. mungkin isi kepala kita sedang beradu dengan seribu pertanyaan yang mengudara.
-
Jeda yang bukan sesungguhnya jeda. diberi jeda agar lebih menghargai makna untuk nanti datang kembali menyapa. Tuan, perihal menyayangimu rasaku tak pernah mengenal jeda, yang ada hanya makna.
-
mungkin ini yang dinamakan setiap pertemuan ada perpisahan, setiap yang deket bisa hilang dan sekarang kita hanya sebatas cerita yang sudah jauh.
-
bagaimana pun caranya, perpisahan selalu menyisakan kehampaan. akankah ada seseorang di sana yang aku inginkan dan menginginkanku. yang aku hargai dan menghargaiku. yang aku terima kelemahannya dan bersedia memaafkan ketidaksempurnaanku? entahlah. 🙂
-
selamat bertambah usia, Ayu. tetaplah berdiri tegak, rendah hati, dan selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki.
-
teruntuk tubuh yang dulu terbaring, kesendirian yang sudah tidak terasa asing, dan luka yang perlahan mengering, pemulihan memang selalu butuh waktu. tenang, kamu akan jatuh cinta lagi.
-
Ada yang tiba-tiba datang menawarkan cerita dan perasaan baru. Tapi sebuah kegagalan selalu membuat resah dan takut yang berlebihan, padahal hal tersebut belum tentu terjadi. Dikira mati rasa, padahal bukan. Aku hanya sedang berhati-hati dalam menyikapi hati. Ketakutanku membuat hariku mulai kelabu, kita usang--usai tanpa pernah memulai.
-
Kenapa 'Suatu Waktu' karena... dengan seiring berjalannya waktu, akan ada masanya 'tiba-tiba seseorang hadir, namun bisa jadi, ia akan tiba-tiba pergi' yang perlu kamu garis bawahi, 'seseorang yang sungguh-sungguh denganmu, tidak akan melangkah pergi' beda halnya dengan yang tidak sungguh, karena yang ingin pergi akan tetap pergi.
-
Lorong-lorong itu bergema, suaranya mengembalikan ingatan-ingatan yang pernah kupadamkan.
-
teruntuk tuan yang sedang berada jauh di timur sana.
-
Sebuah penutup di akhir tahun. Mari kita menuai hari baru, merayakan hidup yang baru
untuk luka yang telah berlalu. -
mungkin tidak hilang, hanya pulang dan setidaknya aku pernah menjadi semestanya ☀️
-
Kenapa ya, cerita singkat selalu mempunyai keistimewaan tersendiri. Bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk mengenalnya lebih dekat. Tapi kenapa hanya dengan waktu yang sangat singkat?
- Se mer