Episoder
-
Untuk menjadi anggota Kerajaan Allah, kita harus memiliki keadaan sebagai anak-anak Allah yang modelnya adalah Tuhan Yesus. Ini yang harus kita upayakan sungguh-sungguh. Dan mestinya orang yang betul-betul bertumbuh dengan benar—makin serupa dengan Yesus—pasti punya perasaan terbeban terhadap jiwa-jiwa yang terhilang, pasti memiliki belas kasihan. Seperti Yesus menyerahkan nyawa-Nya untuk kita, kita pun bisa menyerahkan... Continue reading →
-
Kesempatan untuk melayani Tuhan, bisa tidak akan pernah terulang. Kesempatan ini hanya sekali untuk kekekalan. Dibuka kesempatan, ada lowongan untuk iring Yesus, menjadi prajurit-prajurit Tuhan. Yesus, Tuhan kita, lebih dari seorang presiden. Lebih dari seorang raja, lebih dari seorang kaisar. Jangan lari, mari abdikan diri kita untuk Kerajaan Surga. Di Eropa, ada dua negara yang... Continue reading →
-
Mangler du episoder?
-
Kehidupan kita gagal kalau kita tidak serupa dengan Yesus. Menjadi seorang yang kaya atau miskin, cantik atau buruk rupa, menikah atau tidak menikah, punya anak atau tidak, semua itu bukan masalah wajib, bukan hal utama. Tapi yang utama adalah kehidupan yang tak bercacat tak bercela, serupa dengan Yesus. Ini yang sebenarnya Tuhan kehendaki. Masalahnya, untuk menjadi... Continue reading →
-
Musuh kita, selain kuasa kegelapan yang jelas kita kenali, tetapi juga yang tidak kita kenali adalah musuh yang ada di dalam diri kita atau boleh dikatakan, diri kita sendiri. Musuh itu adalah manusia lama kita, di mana terdapat kodrat dosa. Manusia lama di mana ada kodrat dosa merupakan musuh yang tidak disadari oleh banyak orang... Continue reading →
-
Dalam hidup ini, yang pertama, kita tidak tahu kapan hari kematian kita. Yang kedua, kita pasti menghadap takhta pengadilan Tuhan di mana kita harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita selama di bumi ini. Yang ketiga, ingat, bahwa kita itu diciptakan hanya untuk Tuhan. Kita ada karena Tuhan yang menghendaki kita ada. Tuhan yang menghendaki keberadaan kita.... Continue reading →
-
Kita harus serius menjaga kestabilan pengiringan kita kepada Tuhan atau menjaga kestabilan iman percaya kita kepada Elohim Yahweh, Bapa di surga. Memang waktu kita sedang berdoa dalam persekutuan doa atau pada waktu di gereja, kita memiliki fokus begitu kuat tertuju kepada Tuhan, kita yakin bahwa Tuhan itu hidup, Tuhan itu ada, Tuhan itu menyertai, kita... Continue reading →
-
Ketika Allah berkata, “Aku Penebus-Mu” di Perjanjian Lama, konteksnya adalah Elohim Yahweh yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, dan menuntun mereka ke tanah Kanaan yang dijanjikan kepada Abraham untuk didiami oleh keturunannya di bumi. Kalau di Perjanjian Lama, Allah menggunakan keperkasaan-Nya untuk menyelamatkan umat Israel, tetapi di Perjanjian Baru Allah menggunakan kuasa firman, moralitas... Continue reading →
-
Pernyataan iman “Jika Allah di pihak kita, siapa lawan kita?” (Rm. 8:31) tentunya disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat atau orang percaya di Roma. Kita membaca ayat Alkitab, secara khusus tulisan Paulus dalam kitab Roma di mana aniaya, penindasan, penderitaan, bahkan kehilangan nyawa mewarnai perjalanan kerohanian jemaat Roma. Tentu kita melihat kekaguman Paulus terhadap Allah... Continue reading →
-
Semua orang, termasuk kita, ingin memiliki hidup senikmat-nikmatnya, senyaman-nyamannya, seindah-indahnya, setenang-tenangnya. Karenanya, kita memilih tempat tinggal yang baik, membangun rumah dengan fasilitas sarana yang baik, melakukan berbagai usaha untuk memiliki hidup senyaman-nyamannya. Sejujurnya, pernahkah kita menemukan orang yang hidupnya nyaman sekali, sangat damai, sejahtera sekali, benar-benar ideal? Sehingga hidup orang itu bisa menjadi model atau prototipe... Continue reading →
-
Jangan merasa tidak berharga karena kita gagal studi, gagal berumah tangga, atau apa pun. Jangan meremehkan Tuhan dengan rencana besar-Nya atas diri kita ini. Sebaliknya, jangan kita merasa berharga karena cantik, ganteng, sesuai dengan keinginan, hasrat, dan cita-cita orang tua. Ingat, orang tua kita tidak pernah bisa melahirkan kita kalau Tuhan tidak menghendaki kita lahir.... Continue reading →
-
Mungkin dianggap hal yang sederhana, tetapi sebenarnya ini sangat prinsip, sangat fundamental, sangat dasariah bahwa kita ada karena memang sengaja diadakan. Pernahkah kita merenungkan bahwa di jagat raya ini, sejak manusia pertama sampai nanti manusia terakhir dilahirkan, tidak ada yang sama persis? Kemungkinan seseorang memiliki DNA yang sama itu benar-benar mustahil. Dan itu merupakan keajaiban... Continue reading →
-
Kita dikondisi untuk benar-benar serius dengan Tuhan dan puncak keseriusan kita dengan Tuhan adalah menjadikan Tuhan satu-satunya harta kita; yang sama dengan satu-satunya kebahagiaan kita. Dan hal itu tidak akan terwujud di dalam hidup kita jika kita tidak mengalami kematian; kematian dari manusia lama kita, kematian dari kedagingan kita. Memang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata,... Continue reading →
-
Makin hari ke depan, makin sedikit orang yang setia kepada Tuhan. Ada seleksi alam, yang natural yang terjadi dalam kehidupan orang percaya. Mereka yang kurang apalagi tidak bersungguh-sungguh di dalam Tuhan, maka satu per satu akan tumbang, akan tersingkir. Karena dunia makin kuat menarik orang untuk masuk dalam persekutuan dengan kuasa kegelapan. Pengaruh dunia makin... Continue reading →
-
Kita harus benar-benar tegas terhadap diri sendiri; mengambil posisi yang jelas, tidak mendua hati; apakah kita benar-benar mengikut Yesus dan bermaksud untuk bersama dengan Tuhan Yesus di kekekalan atau tidak? Dulu kita pernah menjadi orang yang tidak tegas, tidak memilih posisi dengan jelas, gamang, bias. Masuk neraka tentu tidak mau, namun masuk surga pun tidak... Continue reading →
-
Kalau nanti kita menutup mata dan memasuki kekekalan, apa yang akan paling kita sesali? Bisa karena ada sesuatu yang mestinya kita kerjakan, tidak kita kerjakan, belum kita kerjakan atau tidak selesai kita kerjakan. Lebih celaka lagi kalau seseorang sampai terusir dari hadirat Allah selama-lamanya. Pasti besar penyesalannya dan tak terbayangkan, karena apa yang harus dia... Continue reading →
-
Kalau kita menyadari bahwa kita adalah musafir yang sedang melakukan perjalanan menuju Kerajaan Surga, maka kita pasti bersedia kehilangan apa pun dan siapa pun. Ini bukan berarti lalu kita mau memisahkan diri dengan orang-orang yang kita kasihi, tetapi maksudnya adalah kita tidak terikat oleh manusia dan harta. Dan selanjutnya, kita mau hidup sebersih-bersihnya sebab kita... Continue reading →
-
Musafir adalah orang yang melakukan perjalanan menuju satu tempat. Jadi, seorang musafir adalah seorang yang tidak akan menetap di satu tempat dalam waktu lama. Dia akan terus berjalan sampai ke tempat tujuan. Kita adalah musafir-musafir, perantau, atau yang dikatakan dalam firman Tuhan, kita adalah pendatang, atau bisa dikatakan, kita adalah orang-orang yang menumpang di bumi... Continue reading →
-
Kita nanti akan mengerti betapa asyiknya menikmati kematian diri. Karena ketika kita menikmati kematian diri, kita menikmati Tuhan. Firman Tuhan mengatakan, “Kamu tak dapat mengabdi kepada dua tuan.” Orang yang masih mengabdi kepada tuan lain, dia masih hidup; dia belum mati. Kalau dia mati, dia pasti hanya punya Tuhan. Jadi “mati” di sini maksudnya sama... Continue reading →
-
Mengapa orang tidak mengalami perjumpaan dengan Tuhan? Perjumpaan dengan ilmu tentang Tuhan mudah sekali diperoleh. Ironis, orang yang memiliki pengetahuan tentang Tuhan, merasa sudah berjumpa dengan Tuhan. Ada satu syarat untuk bisa mengalami Tuhan, yaitu harus rendah hati. Kalau tidak rendah hati, nanti penuh perbantahan, rejection; menolak. Tuhan mengingatkan kita, “Awasi dirimu dan awasi pengajaranmu.”... Continue reading →
-
Yang membuat hidup seseorang itu dinamis bergerak dan bergairah adalah tujuan yang hendak dicapai, atau harapan yang hendak dicapai. Kalau orang tidak memiliki tujuan yang menjadi pengharapan untuk dicapai, maka hidup orang tersebut pasti tidak bergairah, pasti tidak bersemangat. Seperti zombie, bergerak tapi tidak memiliki nyawa. Ironis, banyak manusia seperti ini di sekitar kita. Jangan-jangan... Continue reading →