Episódios
-
Mengulik banyak hal terkait dengan dunia kerja dari sudut pandang seorang Ario Adimas, mulai dari memilih karier, manajemen organisasi, menjadi pemimpin,hingga pengaruhnya kepada pendidikan.
-
Aku berbicara tentang salah satu habits yang mengubah hidupku, yaitu "Homework for Life" atau "PR Seumur Hidup".
-
Estão a faltar episódios?
-
Affan (@affansyed321) talks about his hurdles and aspirations in fulfilling his dream of becoming a successful YouTuber. Despite facing many issues, technical and personal, Affan shared his story of how he managed to interview big name YouTubers such as Ali Abdaal. This episode of Joulid will give you an insight inside the mind of a small YouTuber with big plans.
-
Kita membahas perjalanan Kak Fauzan (@fauzanalrasyid) untuk menjadikan pendidikan bahasa Indonesia lebih 'accessible' dan 'understandable'. Melalui berbagai approach dan pelajaran berharga yang telah ia ambil selama usahanya membagikan ilmunya, kita bisa belajar banyak mengenai pentingnya menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Selain itu, Kak Fauzan Juga berbagi kisah hidup dan latar belakangnya di 'negeri beruang putih', Rusia.
-
Dengan mengesampingkan profit dan mengedepankan value, komunitas nirlaba AjakGerak (@ajakgerak) saat ini telah berhasil membawa dampak positif bagi ribuan siswa Indonesia. Dengarkan Joulid kali ini untuk mendengarkan bagaimana ketiga founders AjakGerak mengesampingkan materi demi mimpi, ambisi, dan resiliensi.
-
Mulai dari healing dengan cara bermain musik, memasak, hingga dengan membuat konten YouTube, semua dilakukan Xaviera (@xavieraaputri) meskipun terkadang ia dihadapkan dengan keraguan. Dengarkan Joulid kali ini untuk mengetahui lebih dalam mengenai aktivitas apa saja yang Xaviera lakukan selama waktunya belajar Sains di Korea Selatan.
-
Kak Zhafira (@zhafiraiha) membahas mengenai pengalamannya dalam berpakaian syar'i di Jepang hingga perjuangannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pendidikan seksual.
-
Pada episode kali ini, Rakean (@rakeanradya) menceritakan mengenai bagaimana masa kecilnya di Amerika membentuk persepsinya sekarang mengenai membaca buku. Melalui challengenya, 1 Minggu 1 Buku, ia berhasil membaca hingga 55 buku pada tahun 2020. Meskipun masih banyak persepsi negatif mengenai membaca buku di Indonesia, pada podcast kali ini, Rakean mengatakan bahwa ia tetap optimis tentang perkembangan self-development masyarakat Indonesia. Dengarkan TOTP episode 10 untuk mendengarkan cerita Rakean dan tips yang diberikannya untuk kamu yang sedang memulai perjalananmu dalam membaca lebih banyak buku.
-
Pada episode TOTP kali ini, Syafira (@tatjana.syafira) menjelaskan bagaimana ia menggunakan platform media sosial untuk membawa dampak positif secara online melalui pengalaman transformatifnya ketika ia melakukan student exchange ke Amerika Serikat. Bagaimana caranya agar apa yang kita lakukan di media sosial bisa dilirik orang? Dan, dampak positif apa yang bisa kita bawa dengan melakukan hal tersebut? Dengarkan episode The Other Twenty Percent Podcast ini untuk mendengarkan jawaban-jawaban dari Syafira.
-
Diawali dengan Si Unyil dan Handycam yang Mas Danang (@thesadewa) beli menggunakan uang saku yang didapatkannya ketika khitan, perjalanan panjang Mas Danang untuk mencapai posisinya yang sekarang sebagai seorang YouTuber sukses bukanlah hal mudah. Tapi, Mas Danang terus berusaha agar bisa memanfaatkan platformnya guna membawakan impacts untuk audience dan dirinya sendiri. Di The Other Twenty Percent Podcast episode 8 ini, kita akan mendengarkan kisah Mas Danang ketika ia 'tiba-tiba sukses di YouTube'.
-
Pada episode The Other Twenty Percent Podcast ini, Kak Galuh (@galuhwiddy) membicarakan usahanya dalam memberikan 'atomic impacts' kepada dunia. Inisiasinya dalam berbagai bidang kepemudaan, kesehatan, dan pendidikan, seperti @alir.air, menggambarkan usahanya untuk meningkatkan inklusivitas dan taraf hidup masyarakat Indonesia. Dengarkan episode ini untuk tahu lebih banyak mengenai Kak Galuh dan 'atomic impacts'-nya selama ini.
-
Pada episode kali ini, aku berbincang dengan Rafsi (@rafsi_azzam23, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada) mengenai caranya mencari dan menciptakan kesempatan — secara global ataupun lokal. Dengan pengakuan dari Harvard dan Yale, dan juga kepemimpinan nasional melalui @studentscatalyst dan @aspiratif.id, dengarkan podcast ini untuk mengetahui lebih banyak mengenai bagaimana Rafsi tetap berusaha mencari dan menciptakan kesempatan-kesempatan di tengah rintangan pandemi.
-
Episode ini menghadirkan Olivina Maskan (@peachy.liv), seorang content creator, aktivis, dan penulis yang sudah mulai merintis karirnya di media sosial sejak sekolah dasar.
-
Episode ini menghadirkan Andi Darell Alhakim (@andi.darell) dari University of Toronto dan Naufal Murtadza (@naufalmrtdz) dari Pennsylvania State University. Bang Darell menerima beasiswa Lester B. Pearson Scholarship dari University of Toronto, Kanada. Mas Naufal menerima beasiswa Exceptional Assistance Award dari Chevron Corporation. Keduanya merupakan beasiswa penuh.
-
Episode ini menghadirkan Odara Eka Aptari (@oda_aptari) dari Teknik Kimia ITB 2017. Kak Oda adalah founder dari organisasi nirlaba (non-profit) Say Yes to Books (@sytb.id).
Terima kasih kepada Raihan Aradhana sebagai editor dari episode ini. -
Episode ini menghadirkan Aby Lafkin (@lafkin10) dari Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung. Bang Aby merupakan Mahasiswa Berprestasi Tahap Persiapan Bersama FTMD ITB pada tahun 2018.
-
Episode ini menghadirkan Giava Zahrannisa (@giavaaa) dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Giava juga memiliki podcast yang berjudul "Genealogis".