Эпизоды

  • Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 29 Juni 2024

    Bacaan:

    "Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu." (Pengkhotbah 9:8)

    Renungan:

    Daud memenuhi hari-harinya dengan keterbukaan hati untuk diselidiki oleh Tuhan. Kerinduannya adalah menjauhkan dirinya dari segala perkara yang akan mencemarkan hati dan pikirannya. Hal inilah yang membuat Daud menjadi kekasih hati Tuhan. Bukan karena ia telah menjalani kehidupan yang tanpa noda, melainkan ia membuka diri sepenuhnya untuk dikoreksi oleh Tuhan. Ia memiliki keterbukaan hati untuk diarahkan oleh Tuhan, dengan berkata, "Apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal." Keterbukaan hati di hadapan Tuhan dan kerelaan hati untuk dipimpin oleh Tuhan adalah kunci utama di dalam menjaga kekudusan hidup. Dengan keterbukaan hati, kita membiarkan Tuhan menjelajahi kedalaman hati kita dan membiarkan-Nya membasuh setiap noda-noda yang ada.

    Bagaimanakah kita dapat memiliki keterbukaan hati di hadapan Tuhan? Dengan menyadari bahwa kita telanjang dan terbuka di hadapan Tuhan. Tidak ada satu noda pun yang dapat kita sembunyikan di hadapanNya. Adam dan Hawa berusaha menyembunyikan ketelanjangan mereka di balik dedaunan. Ananias dan Safira mengelabui Roh Kudus dengan menyembunyikan hasil penjualan tanah mereka. Yudas menyembunyikan pengkhianatannya di balik sebuah ciuman untuk Yesus. Demikian juga, kita pun dapat menyembunyikan segala noda dosa kita di belakang layar. Namun, Tuhan melihat kehidupan kita, bagai ikan yang berada di aquarium yang tidak dapat menyembunyikan diri mereka, sekalipun di sudut-sudut terpencil. Kita tidak dapat menyembunyikan kecemaran di belakang panggung sandiwara, karena kedalaman hati dan pikiran kita bagai secarik kertas putih, di mana noda sekecil apa pun akan dapat terlihat dengan jelas di hadapan Tuhan. Jika demikian, mengapakah kita masih berusaha mencoba mengelabui Tuhan? Jadilah seperti seorang anak kecil di hadapan Tuhan yang selalu berkata polos tentang perkara-perkara di kehidupan mereka.

    Ingatlah, Daud menjadi kekasih hati Tuhan bukan karena ia telah menjalani kehidupan yang sempurna sebagai orang percaya, tetapi karena ketulusan hatinya dan kerinduannya untuk mengalami pembenahan Tuhan di kedalaman hatinya. Ketulusan hati dalam menjaga kekudusan hidup adalah bagai permata yang Tuhan ingin temukan di dalam kehidupan kita sebagai anak-anak-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, tidak ada yang tersembunyi dari-Mu, maka selidikilah hatiku dan perbaikilah hidupku agar aku berkenan di hadapan-Mu. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 28 Juni 2024

    Bacaan:

    "Kemudian raja Rehabeam mengutus Adoram yang menjadi kepala rodi, tetapi seluruh Israel melontari dia dengan batu, sehingga mati, bahkan raja Rehabeam hampir-hampir tidak dapat menaiki keretanya untuk melarikan diri ke Yerusalem." (1 Raja-raja 12:18)

    Renungan:

    Ferdinand Magellan adalah seorang petualang atau penjelajah dari Portugis yang dikenang dengan baik karena ia adalah orang pertama yang berlayar mengarungi Samudra Pasifik, dan orang pertama yang memimpin ekspedisi mengelilingi dunia. Sejarawan terkemuka, Simon Sebag Montefiore mengatakan, "Penjelajah hebat seperti Columbus dan Marco Polo mungkin telah menemukan bagian-bagian dunia yang belum dikenal orang Eropa, namun Magellanlah yang menyatukan bagian-bagian itu."

    Rehabeam dalam Kitab Suci dikenang sebagai orang yang tidak baik karena perbuatannya. Rehabeam dikenang karena kepemimpinannya yang otoriter. Ia mengabaikan nasihat dari orang-orang yang berpengalaman. Banyak yang tidak suka dengan dia, buktinya ia hampir tidak dapat menaiki keretanya untuk melarikan diri ke Yerusalem karena banyak orang yang melemparinya dengan batu. Kerajaan Israel pecah di tangan Rehabeam.

    Bagaimana kita ingin dikenang jika kita sudah tiada? Bagaimana kita dikenang nanti, semuanya tergantung dari apa yang kita perbuat sekarang. Bila kita ingin dikenang dengan baik, maka kita harus melakukan sesuatu yang berarti di dalam hidup ini dari sekarang. Hidup manusia di muka bumi ini baru bisa dikatakan berarti jika di dalam hidupnya ia sudah memberikan sesuatu kepada sesamanya. Itulah arti dan keindahan hidup! Kita tidak bisa merasakan indahnya hidup, bila kita belum pernah berbagi kepada sesama. Lakukanlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita, karena kita tidak dapat mengingat diri kita sendiri, namun orang lain akan mengingat kita. Jika kita seorang penulis, sertakan beberapa buku yang benar-benar memberikan inspirasi bagi orang lain! Jika kita seorang karyawan, lakukan pekerjaan kita dengan kualitas terbaik! Jika kita seorang hamba Tuhan, layani umat-Nya sebaik mungkin! Jika kita seorang pejabat negara, layani rakyat kita dengan jujur! Apapun pekerjaan kita, lakukanlah dengan baik dan bertanggung jawab, maka kita akan dikenang dengan baik! Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk dapat melakukan tugas dan tanggung jawab yang sudah dipercayakan kepadaku dengan baik, sehingga aku tidak mengecewakan orang yang telah mempercayaiku. Amin. (Dod).

  • Пропущенные эпизоды?

    Нажмите здесь, чтобы обновить ленту.

  • Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 27 Juni 2024

    Bacaan:

    "Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan." (Amsal 22:4)

    Renungan:

    Saat Tuhan mendengar doa kita dan memberkati kita, itu artinya Dia memperbesar tanggung jawab kita. Tanggung jawab yang besar menuntut kapasitas diri yang diperbesar. Kapasitas diri itu adalah iman dan hati kita, kedua unsur ini harus terus diperbesar setiap hari supaya kita selalu berhasil dalam setiap proyek yang Tuhan percayakan untuk kita selesaikan. Ada satu cerita menarik mengenai seekor kuda yang selalu menang dalam perlombaan yang diikutinya. Kuda ini selalu membawa kemenangan secara spektakuler. Kalau kita ada dalam satu pertandingan pacuan kuda dan ingin melihat kuda mana yang akan menjadi pemenang. kita cukup melihat 2-3 ekor kuda yang berada di baris terdepan. Tetapi berbeda dengan kuda ini, di awal hingga menjelang akhir pertandingan ia berlari normal, tidak berada di barisan terdepan. Ketika pertandingan hampir berakhir, kuda ini tiba-tiba berlari sangat kencang melampaui lawan-lawannya dan akhirnya memenangkan pertandingan. Beberapa waktu kemudian kuda tangguh ini mati dan diautopsi. Hasilnya, ditemukan bahwa kuda ini memiliki jantung 3 kali lebih besar daripada kuda normal. Ternyata, jantung yang besarnya 3 kali dari kuda biasa itu telah menjadikannya kuda yang spektakuler.

    Bagaimana cara agar kita bisa memiliki iman dan hati yang bisa diperbesar? Pertama, latihlah diri menjadi pribadi yang percaya sepenuhnya kepada Allah. Percayalah kepada Allah dengan segenap hati karena sungguh diberkati orang yang mengandalkan Dia. Setiap hari membaca dan mengucapkan firman Allah, maka iman kita kepada-Nya akan terus bertumbuh semakin kuat, karena iman timbul dari mendengarkan firman Allah.

    Kedua, latihlah diri kita untuk murah hati dan tidak mudah kecewa.

    Orang yang beriman akan mengungkapkan imannya dengan perbuatan dan sikap yang nyata. Kemurahan hati dan sikap yang tidak mudah kecewa terhadap manusia ataupun terhadap Allah, akan membuat kita tangguh menghadapi kegagalan atau penolakan.

    Ketiga, latihlah diri menjadi pribadi yang rendah hati. Kerendahan hati memampukan kita terus belajar dan bertumbuh menjadi pribadi berjiwa besar. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, rencana-Mu atas hidupku adalah semakin naik dan tidak pernah turun. Tolong aku untuk memperbesar kapasitas iman dan hatiku. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 26 Juni 2024

    Bacaan:

    Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?" (Obaja 1:3)

    Renungan:

    Suatu ketika ada seorang penulis terkenal di Eropa. Tadinya ia adalah orang yang miskin, tapi karena ketekunan dan kerja kerasnya, ia berhasil menghasilkan tulisan-tulisan yang bermutu. Dalam sekejap, ia menjadi seorang penulis yang sangat terkenal. Tetapi seiring dengan perubahan tersebut, berubah pula sikapnya. Ia menjadi orang yang sangat sombong, selalu meninggikan diri dan memandang rendah orang lain. Suatu hari penulis terkenal itu didatangi oleh seorang wanita tua, yang membawa sebuah buku catatan lusuh. Sambil memohon wanita itu berkata, "Bisakah Bapak memberikan penilaian atas tulisan ini?" Katanya sambil menyodorkan buku catatan yang dibawanya. Tanpa memandang wajah wanita tua itu, si penulis melihat-lihat isi buku tersebut. "Ini tulisan anak Ibu?" "O, bukan," jawab si wanita. "Jadi, ini tulisan siapa?" "O... ini tulisan murid saya," jawab wanita itu sambil tersenyum. "Ah, tulisan ini sangat buruk, seperti cakar ayam dan tidak bisa dibaca. Saya berani menjamin bahwa anak ini tidak mungkin berhasil." Wanita itu tidak marah meskipun kata-kata sang penulis terkenal itu begitu memojokkan. Lalu dia berkata, "Sebenarnya, ini adalah buku catatanmu ketika masih anak-anak. Apakah kamu tidak mengenali saya lagi? Saya dulu pernah menjadi gurumu." Ia terdiam, lalu mengambil buku itu dan melihatnya dengan cermat. Akhirnya dia mengenali tulisan itu sebagai miliknya. Wajahnya memerah karena malu, tapi sejak saat itu dia tidak lagi sombong.

    Jika tidak menjaga hati, kita bisa terjebak dalam dosa kesombongan. Banyak orang yang suka meninggikan diri, merasa paling benar, paling tahu, paling pandai, dan meremehkan orang lain. Sebagian orang tidak menganggap sifat-sifat yang disebutkan di atas sebagai pelanggaran yang serius terhadap firman Tuhan, seperti halnya dosa yang lain, seperti mencuri. Padahal firman Tuhan secara terang-terangan menyebutkan bahwa Tuhan membenci orang yang sombong. Selanjutnya dikatakan bahwa orang yang sombong akan direndahkan Tuhan. "Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu." (Yes 2:11)

    Jika kita mulai menyombongkan diri karena kelebihan-kelebihan yang kita miliki, berhati- hatilah. Ada baiknya kita memegang prinsip berikut, bahwa di atas kita masih ada orang yang lebih dari kita. Lebih baik, lebih tahu, lebih bijaksana, lebih pintar, lebih cantik, lebih kaya. Lagi pula belum tentu kita sehebat apa yang kita kira, karena orang yang sombong seringkali menilai dirinya secara berlebihan. Mari kita meminta agar Tuhan memampukan kita menjadi orang yang rendah hati. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, aku selalu tergoda untuk sombong karena kelebihan yang aku miliki. Mampukanlah aku untuk bersikap rendah hati, agar Engkau lebih leluasa memakai aku sebagai alat-Mu. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 25 Juni 2024

    Bacaan:

    "Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah." (Roma 15:7)

    Renungan:

    Di dalam kehidupan sosial yang kita jalani, terkadang keberadaan orang-orang di sekitar kita membuat kita merasa terusik. Hal ini pernah dialami oleh bangsa Israel, di mana Tuhan ingin membentuk dan menguji bangsa ini menjadi suatu bangsa yang kuat, baik secara mental maupun secara rohani. Pada suatu masa di mana bangsa Israel belum menjadi kerajaan, yaitu pada zaman pendudukan Kanaan, Tuhan membiarkan bangsa tersebut dicobai. Tuhan ingin melatih bangsa itu menjadi bangsa yang kuat, mampu berperang, dan mengandalkan Tuhan. "Maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN." (Hak 3:2). Di samping itu, Tuhan juga ingin menguji hati bangsa Israel apakah mereka masih berpaut sepenuhnya kepada Tuhan walaupun situasi sulit datang menghimpit. Namun, sangat disayangkan karena dalam situasi seperti itu, tindakan umat Israel mengecewakan Tuhan. "Mereka mengambil anak-anak perempuan, orang-orang itu menjadi isteri mereka dan memberikan anak-anak perempuan mereka kepada anak-anak lelaki orang-orang itu, serta beribadah kepada allah orang-orang itu." (Hak 3:6)

    Terkadang kita bertanya mengapa Tuhan membiarkan orang-orang yang menjengkelkan, iri hati, dan suka menindas, berada di sekitar kita. Ingatlah selalu bahwa Tuhan sering kali mengajari kita melalui kondisi sulit di sekitar kita. Kita tidak perlu mengeluh tentang keberadaan mereka. Saat bertemu dengan orang yang selalu menyakiti kita, sapalah mereka dengan senyuman. Bukankah melalui dia Tuhan menjadikan kita orang-orang yang sabar dan kuat? Saat kita bertemu seseorang yang telah mengkhianati kita, ada baiknya kita berbicara dengannya. Karena jika bukan karena dia, kita akan terlalu mudah mempercayai semua orang. Memang sulit untuk melakukan semua ini dengan kekuatan kita. Untuk itu mintalah kekuatan dan kemampuan dari Roh Kudus. Jika kita mampu melewati kondisi sulit dengan kemenangan, maka kita sudah maju selangkah secara rohani. Oleh karena itu, jika ada orang yang membuat kita kesal, pandanglah mereka sebagai alat Tuhan. Hanya dengan sikap menerima, bersyukur, dan mau belajar melalui kesulitan yang ada kita akan mengalami kemenangan. Petiklah manfaat dari setiap situasi yang kita alami! Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, aku bersyukur dengan keberadaan orang-orang yang ada di sekitarku. Berilah aku hati yang selalu bersyukur atas kehadiran mereka sehingga aku bisa menerima mereka apa adanya. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Senin, 24 Juni 2024

    Bacaan:

    Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. (Kejadian 1:14-15)

    Renungan:

    Jauh sebelum manusia diciptakan, Tuhan sudah terlebih dahulu merancangkan waktu untuk kehidupan manusia, yaitu yang nantinya dibatası dengan hari, minggu, bulan sampai tahun, serta agar dapat menentukan atau mengetahui musim-musim yang ada di bumi. Dalam penciptaan di hari keempat inilah Tuhan menentukan waktu-waktu bagi manusia, melalui terbentuknya matahari, bulan, dan bintang. Dalam ayat 14 dikatakan, "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun. "Sangat jelas, ayat ini menunjukkan bahwa benda-benda penerang yang diciptakan Tuhan, yaitu matahari, bulan, dan bintanglah yang dipakai Tuhan untuk memisahkan waktu-waktu tersebut. Ada beberapa tugas benda- benda penerang tersebut: Pertama, memisahkan siang dari malam. Itulah tugas khusus bagi matahari. Kedua, menunjukkan masa serta tahun-tahun. Istilah "masa" biasanya dipakai untuk menentukan waktu menanam dan menuai atau panen di ladang. Orang-orang pada zaman dahulu, ketika melihat benda-benda penerang tersebut di langit, akan mengetahui kapan masa menabur dan kapan mereka harus menuai. Ketiga, sebagai penerang bagi bumi. Tuhan menentukan bahwa yang lebih besar, yaitu matahari, akan menguasai siang. Artinya menjadi penerang di siang hari. Sedangkan yang lebih kecil, yaitu bulan, akan menguasai malam. Artinya menjadi penerang di malam hari. Kadang, oleh para nelayan, bintang-bintang dijadikan pertanda bagi mereka untuk melaut, khususnya untuk menentukan tempat di mana mereka menebarkan jalanya.

    Tuhan kita bukan hanya memiliki jiwa seni yang sangat tinggi, yang dapat kita perhatikan melalui karya-karyaNya, namun juga memiliki sifat yang sangat menyukai adanya keteraturan. Segala sesuatu yang ada di dunia ini harus memiliki keteraturan. Termasuk juga keteraturan dalam waktu. Ide Tuhan dalam menciptakan benda-benda penerang tersebut merupakan cara la untuk mempermudah mengatur berjalannya waktu di bumi, khususnya yang disediakan bagi manusia.

    Sudah seharusnya kita bersyukur kepada Tuhan karena Dia sudah menetapkan waktu bagi kita melalui penciptaan benda-benda penerang di langit. Itu memudahkan kita dalam menjalani kehidupan ini. Oleh sebab itu, jangan menyia-nyiakan waktu. Gunakan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat. Ingat, waktu yang telah berlalu tidak akan bisa diulang! Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk bisa mengatur waktu yang ada dengan bijak, agar apa yang aku kerjakan dapat berjalan sesuai dengan rencana-Mu. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 23 Juni 2024

    Bacaan:

    "Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." (Lukas 17:3-4)

    Renungan:

    Seorang penulis dalam bukunya menuliskan suatu kisah sedih yang dialami oleh seorang wanita. "Baru-baru ini saya mendengar cerita tentang seorang wanita di Florida yang diperkosa, ditembak di kepala, dianiaya di luar batas-batas perikemanusiaan dan ditinggal begitu saja supaya mati. Tetapi, ajaibnya wanita itu selamat sekalipun ia harus mengalami kecacatan. Luka-luka di kepalanya telah menyebabkan wanita itu menjadi buta seumur hidupnya. Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh sebuah stasiun televisi, pembawa acara menyimpulkan bahwa pasti hati wanita itu hancur oleh kebencian dan kepahitan yang luar biasa dan menderita luka batin yang tak terhapuskan seumur hidupnya. Namun, tanggapan yang diberikan wanita itu sangat mengejutkan, "Oh, tidak, tidak! Pria itu hanya dapat menghancurkan hidupku selama satu malam saja. Tidak lebih dari itu. Karena setelah itu aku tidak pernah mengizinkan diriku untuk memikirkannya lagi, walau barang sedetik pun."

    Kita tidak tahu pasti mengapa wanita itu dapat berkata seperti itu, namun apa pun alasannya kisah itu mengajarkan kepada kita bahwa peristiwa yang tidak menyenangkan di dalam hidup ini tidak boleh dibiarkan mengganggu jiwa kita selama-lamanya. Jika kita terus memikirkannya justru kita sendiri yang akan rugi. Pilihan untuk membuang jauh-jauh kenangan pahit dari peristiwa tragis itu ternyata baik bagi wanita tersebut. Sekalipun ia buta seumur hidup, tetapi ia tak suka hidupnya digerogoti oleh kepahitan yang hanya akan membuat batinnya terluka dan terus bertambah dalam lukanya. Ia sadar bahwa hidup itu harus terus berjalan. Yang penting baginya adalah menikmati sisa hidup ini bagaimana pun bentuknya.

    Di dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai pengikut Tuhan Yesus, pasti akan terus diserang oleh kepahitan-kepahitan yang ditimbulkan dari perkataan dan perbuatan sesama kita. Jangan biarkan kepahitan menguasai hidup kita, agar hati kita terhindar dari luka. Jika sesama menyakiti kita, ampunilah dia, karena pengampunan adalah anugerah Tuhan agar kita bisa mengatasi kepahitan dan terhindar dari luka batin yang merenggut kedamaian itu. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, kehidupan ini sangat sering membuat aku kecewa dan mengalami kepahitan. Biarlah Roh-Mu selalu membimbingku agar aku senantiasa rela mengampuni, sehingga akar kepahitan tidak akan menguasaiku. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 22 Juni 2024

    Bacaan:

    Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya." (2 Raja-raja 4:1)

    Renungan:

    Pada suatu hari ada seorang jenderal yang ingin menyeberangi

    sebuah sungai. Tapi ia ragu mengenai kedalaman sungai itu, apakah ia dan kudanya bisa menyeberang. Sang jenderal melihat sekelilingnya apakah ada orang yang bisa memberikan pendapat dan saran. Akhirnya ia melihat seorang anak laki-laki kecil dan jenderal pun meminta saran darinya. Setelah mengamati sang jenderal dan kudanya dengan saksama, dengan yakin anak itu berkata, "Tidak masalah, Anda bersama kuda Anda bisa menyeberang dengan selamat." Sesampai di tengah sungai, jenderal menyadari bahwa sungai itu sangat dalam dan ia pun meneriaki anak kecil tadi dengan marah. Anak itu sangat tersinggung dengan perlakuan sang jenderal, karena ia merasa sudah memberikan saran yang baik dan tidak berbohong. Saran itu didasarkan pada pengalamannya setiap hari. Maka tanpa merasa bersalah anak kecil tadi menjawab, "Setiap hari kawanan bebek saya menyeberangi sungai ini padahal kaki mereka lebih pendek daripada kaki kuda Tuan."

    Kita harus bijak memilih kepada siapa kita meminta saran, nasihat atau pertolongan. Janda nabi dalam dalam bacaan di atas sedang dalam masalah besar dan ia tidak tahu apa yang harus dia perbuat. Sebenarnya ia bisa saja meminta saran atau pertolongan dari tetangga maupun kenalannya. Tetapi ia melakukan tindakan yang tepat dengan datang kepada orang yang tepat, yaitu Elisa abdi Tuhan. Dari perkataan yang diucapkan wanita ini terlihat jelas betapa dia mengharapkan janji pertolongan Tuhan melalui hamba-Nya Elisa. Kalau dibicarakan secara bebas, mungkin kira-kira beginilah cara janda itu berkata, “Hambamu, suamiku, sangat mengasihi Tuhan hingga ia menyerahkan diri untuk mengabdi kepada-Nya dengan menjadi muridmu. dia sudah mati, dan sekarang kedua anakku juga akan diambil dariku karena hutang yang ditinggalkannya. Tolong minta kepada Tuhan untuk membantu kami.” Sebagai nabi Tuhan, Elisa yakin kuasa Tuhan tetap sama selamanya dan pasti akan mengungkapkan mukjizat-Nya kepada janda ini. Tuhan tidak pernah mau berhutang pada orang yang setia kepada-Nya. Dan memang benar, di akhir kisah janda ini, mukjizat Tuhan benar-benar terjadi.

    Ketika kita menghadapi kesulitan atau mulai meragukan penyertaan Tuhan, datanglah kepada orang yang tepat. Temui hamba Tuhan atau saudara seiman yang kita percaya bisa menguatkan iman kita untuk lebih mengenal Tuhan dan mengalami kuasa-Nya. Menemui orang yang tidak tepat bisa membuat kita mengambil keputusan yang salah. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, terangilah hati dan pikiranku dengan kuasa-Mu, agar ketika aku menghadapi situasi yang sulit aku pahami, aku masih percaya pada cinta dan kekuatan-Mu. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 21 Juni 2024

    Bacaan:

    Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya. Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air." (Keluaran 2:9-10)

    Renungan:

    Di dalam Alkitab, kita bisa membaca kisah tentang seseorang yang tidak pernah dicatat namanya, tetapi mempunyai peran besar dalam sejarah bangsa Israel. Orang tersebut adalah putri Firaun. Sebagai putri raja, tentu saja dia terkenal di negerinya pada zamannya. Bahkan mungkin terkenal di negara-negara sekitar Mesir. Namun, mengenai namanya, Alkitab tidak pernah mencatatnya. Orang memang tidak mengenal namanya, tetapi orang mengenal apa yang dilakukannya. Dialah yang menemukan bayi Musa. Dia tahu bahwa bayi itu adalah salah satu target pembunuhan ayahnya. Tetapi, karena hatinya baik, timbullah belas kasihan kepada bayi itu, bukan keinginan untuk membunuhnya dalam rangka memuaskan keinginan ayahnya. "Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani." (Kel 2:6). Tindakan ini sangat berisiko, sebab jika diketahui Firaun, bisa jadi dia yang akan dihukum. Namun, sepertinya dia tidak takut pada hal itu. Nyatanya, ketika anak itu telah besar, dia malah mengangkatnya menjadi anaknya. Sebenarnya, dari apa yang telah dilakukan putri Firaun, yang mendapat keuntungan justru bangsa Israel. Dengan menyelamatkan Musa, putri Firaun telah menyelamatkan seseorang yang akan memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Ini adalah kerugian besar bagi Firaun dan Mesir. Dengan mengangkat Musa menjadi anaknya, putri Firaun telah membuka kesempatan kepada Musa untuk menjadi orang terpandang di Mesir. Status ini berguna bagi bangsa Israel ketika mereka keluar dari Mesir, yaitu menjadi alat Tuhan untuk membuat orang Mesir semakin bermurah hati. Di samping itu, dengan mengangkat Musa menjadi anaknya, putri Firaun telah membuka kesempatan bagi Musa untuk mengenyam pendidikan yang cukup baik. Inilah peran besar putri Firaun bagi bangsa Israel sekalipun kita tidak tahu apakah akhirnya dia menjadi orang beriman atau tidak.

    Ingin dikenal itu wajar, tetapi lebih penting dari itu adalah menjadi berkat melalui tindakan nyata. Mari kita berlomba-lomba menghasilkan karya yang bisa dirasakan orang banyak, terutama yang membangun kehidupan rohani dan membuat Tuhan dimuliakan. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, mampukanlah aku untuk berkarya dan melakukan tindakan yang memberkati banyak orang tanpa harus memikirkan ketenaranku. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 20 Juni 2024

    Bacaan:

    "Selanjutnya Benaya bin Yoyada, anak seorang yang gagah perkasa, yang besar jasanya, yang berasal dari Kabzeel; ia menewaskan kedua pahlawan besar dari Moab. Juga pernah ia turun ke dalam lobang dan membunuh seekor singa pada suatu hari bersalju." (2 Samuel 23:20)

    Renungan:

    Di dalam Alkitab kita mengenal 2 pria gagah yang membunuh singa, yaitu Simson dan Daud. Ternyata ada satu pria pemberani lagi yang tercatat sebagai pembunuh singa, dia adalah si pemberani Benaya. Di dalam daftar nama pahlawan yang mengiringi Daud, terselip nama Benaya, yang membunuh musuh-musuh Israel, bahkan singa di musim salju. Benaya masuk ke lobang singa dan membunuh raja hutan itu. "Selanjutnya Benaya bin Yoyada, anak seorang yang gagah perkasa, yang besar jasanya, yang berasal dari Kabzeel; ia menewaskan kedua pahlawan besar dari Moab. Juga pernah ia turun ke dalam lobang dan membunuh seekor singa pada suatu hari bersalju." (2 Sam 23:20). Orang biasa akan ketakutan ketika bertemu singa, tetapi tidak demikian dengan pemenang seperti Simson, Daud, dan Benaya. Benaya bukanlah orang biasa, keberaniannya yang menonjol membuatnya begitu istimewa. "Pemburu singa" seperti Benaya tahu bahwa keberanian sangat dibutuhkan untuk menembus kemustahilan yang akan membuat hidupnya berbeda.

    Seorang bijak berkata, "Orang yang enggan mengambil risiko perubahan, akan gagal bertumbuh!" Pribadi yang ingin berkembang harus bersedia mengambil risiko atau membayar harga atas perubahan yang diinginkannya. Tanpa pengorbanan tidak akan ada kemuliaan. Tuhan Yesus yang kudus, berani mengambil risiko menanggung dosa manusia yang najis hingga terpisah sementara dari Bapa-Nya. Harga yang Ia ambil sangatlah mahal, karena sejak kekekalan Ia tidak pernah terpisah dari Bapa. Namun pengorbanan-Nya yang besar telah menghasilkan perubahan yang mulia, yaitu kita berhak mendapatkan keselamatan kekal! Tuhan membutuhkan lebih banyak “pemburu singa” yang bersedia membayar harga demi kerajaan-Nya. Apakah kita adalah "pemburu singa" itu? Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, berilah aku keberanian untuk membayar harga demi perubahan hidupku yang lebih baik, seperti keberanian yang Engkau miliki ketika menebus aku dari belenggu dosa. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 19 Juni 2024

    Bacaan:

    "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13)

    Renungan:

    Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan relasi dengan orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu, kita harus menjalin hubungan yang baik dengan mereka dalam ikatan persaudaraan, pertemanan, atau persahabatan. Tentunya, kita akan menemukan kawan yang baik bagi kita. Istilah kerennya sekarang "bestie". Kawan atau sahabat yang baik pasti tidak akan "menusuk dari belakang" atau berkhianat. la akan menjadi sahabat yang baik sampai mereka tua nanti dan akhir hayat mereka. Namun, dalam perjalanan kehidupan ini, banyak sahabat-sahabat kita yang meninggalkan persahabatan karena berbagai macam alasan.

    Melalui bacaan di atas, setiap pengikut Yesus diteguhkan oleh kasih Yesus. Dia rela memberikan nyawa-Nya bagi kita. Tidak ada kasih yang melebihi kasih-Nya. Jika persahabatan kita bisa hancur karena sesuatu hal, Yesus Kristus adalah Sahabat sejati karena kerelaan-Nya memberikan diri-Nya dan nyawa-Nya bagi kita. Ini adalah suatu hal yang sangat luar biasa berharga. Tidak ada kasih yang lebih besar dari sahabat sejati yang demikian seperti yang Yesus lakukan bagi kita.

    Rasul Paulus memberikan peneguhan dan penghiburan, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibr. 13:5,) Ketika kita mengalami kesulitan, persoalan dan pergumulan kehidupan apa pun itu, banyak sahabat kita yang mungkin menjauh bahkan meninggalkan kita tetapi Yesus adalah sumber kekuatan kita. Dia selalu ada bagi kita. Dia berjanji bahwa Dia akan menjadi sahabat sejati kita yang tidak akan pernah sekali pun membiarkan dan meninggalkan kita. Mari kita miliki Sahabat sejati ini, maka kita akan dipenuhi dengan kasih, sukacita dan damai sejahtera. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu ada untukku. Ajarilah aku juga untuk tetap setia pada-Mu di setiap musim hidupku. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 18 Juni 2024

    Bacaan:

    "Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya. Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar." (Kejadian 9:21-22)

    Renungan:

    Jika kita mencermati kisah Nuh, kita akan segera mengerti bahwa Nuh memang manusia biasa. la sama sekali bukan orang sakti melainkan orang biasa yang tetap memiliki kelemahan dan keterbatasan. Buktinya, tidak lama setelah keluar dari bahtera, Nuh yang membuat kebun anggur, keasyikan minum sehingga menjadi mabuk. Dalam kondisi mabuk, tanpa sadar ia telanjang sehingga kelihatan auratnya. la pun lepas kendali, ketika sadar dari mabuknya karena mengetahui bahwa Ham berbuat sesuatu yang tidak berkenan di hatinya (ay.24-25). Jadi, apa yang bisa kita teladani dari kehidupan Nuh? Kesediaannya untuk taat kepada perintah Allah, sekalipun sebenarnya sangat sukar untuk dipenuhi. Dampak dari ketaatannya, istri, ketiga anaknya, dan ketiga menantunya pun diselamatkan.

    Sepanjang sejarah kehidupan manusia, sering kali Allah tidak mencari orang yang hebat di hadapan manusia untuk menjadi pelaksana firman- Nya. la justru sering memakai orang-orang biasa yang dianggap bodoh, tidak terpandang, atau yang dianggap hina tetapi bergantung sepenuhnya kepada Allah dan bersedia melakukan kehendak-Nya. Kuncinya adalah ketaatan untuk melakukan kehendak-Nya. Pertanyaannya, apakah kita adalah orang yang Dia cari? Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu bergantung hanya pada-Mu dan taat pada perintah-Mu. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Senin, 17 Juni 2024

    Bacaan:

    "Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatanmu ini telah sangat menista Tuhan, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati." (2 Samuel 12:14)

    Renungan:

    Suatu ketika seorang anak kecil ketahuan sedang mencuri uang ayahnya. Sebagai hukuman, sang ayah memukul tangan anaknya itu dengan rotan. Anak itu berteriak kesakitan tetapi sang ayah tetap memukul. "Ayah kejam," katanya. Baru setelah dewasa, ia sadar maksud ayahnya. Pukulan rotan adalah bentuk didikan dari sang ayah. Sejak sang ayah memukulnya, anak itu tidak berani mencuri lagi.

    Ketika Daud berbuat kesalahan, Nabi Natan datang ke istananya. Tujuannya jelas, dia ingin menegur Daud, sang raja. Daud baru saja melakukan serangkaian dosa keji! Dia berzina dengan Batsyeba, istri Uria. Ketika mengetahui Batsyeba hamil, Daud segera merencanakan pembunuhan terhadap Uria. Natan menceritakan secara detail hukuman apa yang diberikan Tuhan kepada Daud, termasuk anak hasil perzinaannya akan meninggal. Daud mengakui dosanya, merendahkan diri dengan berpuasa dan berbaring di tanah. Daud berharap Tuhan akan menjauhkan penghukuman-Nya. Namun, Tuhan tetap pada keputusan-Nya. Hukuman masih berlaku dan anak tersebut juga meninggal pada hari ketujuh.

    Apakah Tuhan bertindak kejam? Tidak! Jika kita mau berpikir jernih, semua itu Tuhan lakukan demi kebaikan Daud! Keputusan hukuman yang tidak berubah dimaksudkan Tuhan supaya kelak Daud tidak lagi berani sengaja berbuat dosa.

    Pemberian konsekuensi bukan tanda ketiadaan kasih. Hukuman diberikan tujuannya agar kita tidak jatuh dalam kesalahan yang sama. Tidak perlu tawar hati jika hari ini kita diizinkan Tuhan menanggung konsekuensi dari kesalahan yang kita perbuat. Apalagi kita menuduh Dia kejam. Sebaliknya, bulatkan tekad dalam hati kita untuk tidak lagi bermain dengan dosa! Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, ampunilah aku karena aku sering menganggap Engkau jahat ketika sesuatu terjadi tidak seperti yang aku kehendaki. Kini aku mengerti bahwa selalu ada pembelajaran di saat hidupku berjalan tidak seperti yang aku kehendaki. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 16 Juni 2024

    Bacaan:

    "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23)

    Renungan:

    Apakah yang harus kita lakukan agar tubuh kita bersih? Dengan mandi setiap hari! Apakah yang harus kita lakukan agar pakaian kita bersih? Dengan mencucinya setiap habis dipakai! Apakah yang harus kita lakukan agar ruangan rumah kita bersih? Dengan menyapu dan mengepel lantai secara berkala. Apa yang harus kita lakukan agar hati kita bersih? Menjaganya dengan segala kewaspadaan!

    Begitulah cara kita menjaga hati menurut Salomo. Pada mulanya Salomo hidup dalam takut akan Tuhan. Ia menyembah Tuhan, berdoa kepada Tuhan dan mempersembahkan banyak korban bakaran kepada Tuhan. Bahkan, dia membangun Bait Suci untuk Tuhan. Namun kemudian Salomo menyembah Asytoret, Milkom, Kamos dan Molokh yang merupakan dewa dewi orang Sidon, Moab dan Amon. Mengapa Salomo berubah drastis? Jawabannya karena Salomo lalai menjaga hatinya. Dia membiarkan hatinya condong pada banyak perempuan asing dan menjadikan mereka semua sebagai istrinya. Padahal Tuhan telah memperingatkan untuk tidak bergaul dengan mereka! Lebih jauh lagi, para perempuan tersebut “menajiskan” hati Salomo dengan mengajaknya berpaling dari Tuhan dan menyembah dewa-dewi mereka. Itulah sebabnya Tuhan mengoyakkan kerajaan Israel dari tangannya.

    Ketika kita lengah dan tidak menjaga hati, pada akhirnya, hati kita terkontaminasi oleh hal-hal jahat dari dunia ini. Jadi mulai sekarang ini, jangan lengah untuk senantiasa mem-bodyguard hati! Caranya? Sederhana, yaitu dengan berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari. Doa serta firman Tuhan ibarat "bahan pembersih" yang akan menyingkirkan "debu-debu" dosa dari dalam hati kita. Selama kita menjaga hati, kita tidak akan mudah tergoda untuk jatuh ke "kubangan" dosa. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, arahkanlah hati dan pikiranku hanya pada-Mu, agar aku dapat menjaga hatiku dari kecemaran duniawi. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 15 Juni 2024

    Bacaan:

    Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. (1 Petrus 4:7)

    Renungan:

    Seseorang pernah berkata, "Kalau aku bekerja dan mendapatkan uang yang banyak, maka hidupku akan lebih bahagia." Tetapi, benarkah banyaknya uang dapat menjamin kebahagiaan seseorang? Tidak jarang orang menyalahkan uang, uang itu jahat, uang itu menggoda manusia untuk berbuat salah, uang itu bahkan merampas kebahagiaan manusia. Tetapi benarkah demikian? Bukankah sebaliknya, uang bisa menjadi sarana bagi kita untuk mencapai kebahagiaan? Sebenarnya masalahnya terletak pada cara kita mengelola uang dan menguasai diri untuk tidak selalu memenuhi semua keinginan kita karena manusia cenderung untuk selalu menaikkan standar hidupnya di saat pendapatannya naik. Kalau dulu kita sudah merasa puas dengan mengenakan baju seharga dua ratus ribu, sekarang kita baru merasa puas kalau mengenakan baju seharga lima ratus ribu. Kalau dulu kita hanya memakai barang2 kosmetik yang murah, sekarang harus yang mahal dan bermerek. Inilah kenyataan yang ada, manusia selalu ingin mengikuti perkembangan yang ada. Akibatnya, kita tidak akan pernah merasa cukup sebanyak apa pun uang yang kita dapatkan. Banyak orang yang justru menjadi tertekan ketika mendapatkan uang yang banyak karena mereka akan terus berbelanja, berbelanja dan berbelanja sampai melebihi jumlah pendapatan mereka. Memang, mendapatkan uang seringkali lebih mudah daripada menyimpannya. Makin banyak yang kita dapatkan, makin banyak yang kita keluarkan.

    Kita harus belajar menguasai diri dan mengekang keinginan-keinginan kita agar hidup kita menjadi lebih tenang. "Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa." (1 Petrus 4:7). Bukan berarti kita tidak boleh memiliki barang-barang yang bagus atau tidak boleh menikmati kehidupan yang lebih baik. Tetapi ingatlah jangan sampai upaya untuk menikmati hidup yang lebih baik justru akan mengorbankan kebahagiaan rumah tangga kita. Bukankah banyaknya keinginan seringkali mendatangkan ketidaktenteraman? Ketika kita mulai memaksakan diri untuk memenuhi keinginan-keinginan itu, saat itulah kita mulai kehilangan ketenteraman hidup. Sangatlah penting untuk menguasai diri karena jika kita terus mengendalikan hasrat-hasrat kita dan hidup dalam porsi yang sesuai, maka di situlah kita akan menemukan ketenangan batin. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, seringkali aku mempunyai banyak keinginan yang memaksaku untuk memenuhinya. Berilah aku penguasaan diri khususnya di dalam mengelola uang yang Tuhan percayakan kepadaku. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 14 Juni 2024

    Bacaan:

    "Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (2 Tesalonika 3:10)

    Renungan:

    Tubuh kita terbentuk dari zat-zat yang merupakan karya teragung dari Pencipta kita. Kemampuan kerjanya melebihi segala macam mobil mewah paling otomatis sekalipun. Dengan segala yang kita miliki sebagai manusia, kita bisa menggunakan hidup ini untuk kebaikan atau kejahatan. Kita bisa menggunakannya untuk hidup seperti binatang atau untuk mencapai sukses tertinggi. Tuhan telah membekali kita dengan kekuatan dan kemampuan yang luar biasa. Namun sangat disayangkan bahwa masih banyak manusia yang tak menggunakan berkat Tuhan itu dengan berjuang atau berusaha agar tetap hidup bahkan mencapai hasil yang lebih baik. Bahkan tragisnya, tidak sedikit yang hidupnya tidak mempunyai inisiatif positif. Banyak orang yang hanya menunggu uluran tangan orang lain, padahal ada kemampuan dan kesempatan. Mencari-cari bantuan untuk mempermudah perjalanan hidup dan berfoya-foya tentu tidak layak bagi manusia yang normal karena hidup itu diciptakan Tuhan untuk berusaha. Pada kenyataannya, banyak orang yang kesejahteraannya bisa meningkat karena mereka menggunakan kemampuan dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada mereka. Kesejahteraan manusia sesungguhnya dapat diperbaiki jika ia memiliki inisiatif pribadi dan mulai menggunakan tangan serta otak sendiri untuk berusaha.

    James Garfield seorang mantan Presiden Amerika Serikat dengan bijak mengatakan, "Di dunia ini benda-benda tidak berubah, kecuali kalau ada yang mengubahnya." Perkataan Garfield di atas tentu sangat benar dan itu telah dibuktikannya dalam kehidupannya. Dalam kehidupannya Garfield tak pernah menunggu kesempatan tapi senantiasa berinisiatif menciptakan kesempatan untuk melakukan yang terbaik di dalam hidupnya.

    Tuhan telah menetapkan manusia untuk mendapatkan rezekinya melalui bekerja dan berpeluh. Hukum itu sampai saat ini masih berlaku karena itu manusia harus berinisiatif untuk bekerja dan berdoa agar ia mendapatkan bagiannya. Zaman semakin susah namun hidup itu harus tetap diperjuangkan karena jika tidak, maka kita akan menderita. Lapangan pekerjaan makin sempit namun bagi orang yang mau berinisiatif, jalan akan dibukakan. Berinisiatiflah selalu di dalam memperjuangkan hidup, pastilah Tuhan akan menolong. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, jauhkan dariku kemalasan untuk bekerja dan berusaha serta hanya menggantungkan hidupku pada orang lain. Berikan aku kemauan untuk bekerja dan berkatilah apa saja pekerjaan yang akan aku lakukan. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 13 Juni 2024

    Bacaan:

    Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN." (1 Samuel 1:20)

    Renungan:

    Ada seseorang yang memiliki teman kerja yang setia di dalam merencanakan dan melakukan berbagai jenis kejahatan, namanya Mike. Suatu hari Mike menelepon dan mengajaknya berenang di kolam renang besar yang ada di kompleks tempat mereka tinggal. Kemudian mereka membuat sebuah rencana untuk mencuri pada hari Minggu di lokasi kolam renang tersebut. Pertama-tama mereka menentukan daerah yang luas sebagai sasaran, di mana para pengunjung menaruh handuk, tas dan dompet mereka. Kemudian mereka akan berjalan dengan santai sambil memilih handuk yang di atasnya ada dompet atau tas yang diletakkan begitu saja oleh pemiliknya. Pada waktu pemiliknya meluncur ke air, maka dengan sengaja mereka akan meletakkan handuk mereka di atas handuk dan dompet tersebut. Kemudian mereka akan main lempar-lemparan bola sebentar. lalu berjalan mengambil handuk mereka beserta dompet atau tas yang ada di bawahnya. Setelah itu mereka pergi dari tempat itu.

    Pada hari Minggu ketika Mike meneleponnya untuk melaksanakan rencana jahat itu, ia tidak menyadari sesungguhnya ada perubahan besar di hatinya. Ketika Mike menelepon, maka dengan tegas ia berkata "tidak" padanya, bahkan ia menegaskan bahwa ia tidak akan pernah melakukan hal-hal yang jahat seperti itu lagi.

    Mike tetap melaksanakan rencana jahat itu walau harus sendirian. Sewaktu Mike melaksanakan rencana itu, tanpa diketahuinya ada seorang pria yang mengawasi gerak-geriknya dari tempat yang lebih tinggi. Pria itu memergoki perbuatan jahat Mike dan membawa Mike ke kantor polisi, kemudian Mike dijebloskan ke dalam penjara. Hari itu ia belum tahu apa yang dialami oleh Mike, tetapi ia ingat bahwa hari itu ia memutuskan untuk pergi beribadah ke gereja. Tuhan menjawab doa-doa ibunya dan di kemudian hari ia baru menyadari bahwa doa-doa ibunya telah menjadi pagar yang melindunginya dari segala kecelakaan.

    Seseorang berkata, "Ketika kita berdiri di hadapan Tuhan, kita akan menemukan bahwa setiap jiwa yang mengenal Kristus ada hubungannya dengan doa yang dilakukan oleh orang lain." Kuasa Tuhan nyata melalui doa. Jika kita memutuskan untuk tetap tekun berdoa bagi pertobatan suami, anak, orang tua atau sahabat kita, maka keputusan itu 100% benar. Teruslah berdoa, karena tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Tuhan mau melihat apakah kita beriman dan tetap tekun berdoa kepada-Nya. Jika kita beriman dan tetap bertekun di dalam doa, percayalah bahwa Tuhan pasti menjawab pergumulan kita. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, aku bersyukur karena ada Papa, Mama dan orang-orang yang mengasihiku yang selalu meluangkan waktu untuk mendoakanku. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 12 Juni 2024

    Bacaan:

    "Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus." (1 Yohanes 1:3)

    Renungan:

    Henri Nouwen mempunyai kerinduan yang sangat dalam supaya orang-orang bisa mengenal Yesus. Di mana pun berada, dia berusaha menyampaikan kabar baik kepada orang yang dilihatnya supaya mereka bersedia menerima kabar baik tersebut. Suatu kali, di sela-sela konferensi yang membahas tentang seni dan kehidupan rohani, Nouwen menemui seorang wanita yang berkata bahwa dia seringkali berselisih dengan pejabat gerejanya karenakebijakan-kebijakan yang mereka ambil. Nouwen berkata kepada wanita tersebut, "Semua itu adalah selingan. Saya tidak bermaksud meremehkan komplainmu. Tetapi, itu bukan poin yang utama. Hal yang terpenting adalah persoalan hubunganmu dengan Yesus. Meskipun Dia tidak kelihatan dan tangan kita tidak bisa menyentuh-Nya, itu tidak berarti Dia nun jauh di sana. Sebagai gambarannya adalah listrik. Listrik tidak kelihatan, tetapi itu adalah sumber dari tenaga yang luar biasa. Demikian juga dengan Yesus. Kita dapat memelihara hubungan kita dengan Dia di dalam doa, membaca firman-Nya dan dalam bimbingan Roh Kudus." Nouwen menantang wanita tersebut dengan sebuah nasihat, "Sediakan waktu lima menit setiap hari selama dua minggu dalam sebuah saat teduh dan katakan bahwa engkau rindu akan kehadiran-Nya. Dan kemudian datang dan katakan kepada saya hasilnya."

    Yohanes pun rindu agar bukan hanya dia yang memiliki hubungan dengan Yesus, tetapi orang lain juga. "Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak Nya, Yesus Kristus." Sebagai pengikut Yesus, kita perlu menyadari bahwa hubungan dengan Yesus adalah sebuah panggilan dari Allah, seperti kata Paulus, "Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia."(1 Kor 1:9). Dengan demikian kita akan menghargai hubungan tersebut dan akan berusaha untuk memeliharanya. Mungkin kita sibuk dengan urusan pekerjaan, bisnis atau urusan hubungan kemasyarakatan, bahkan sibuk untuk mengurusi keluarga dan pelayanan. Tetapi, itu tidak dapat menjadi alasan bagi kita untuk tidak memelihara hubungan dengan Yesus. Mari kita mengambil waktu sejenak setiap hari untuk bersama-sama dengan Yesus. Bacalah firman-Nya dan pujilah Dia. Rasakan kehadiran-Nya dan nikmati kehangatan kasih-Nya, niscaya kita akan menjadi orang percaya yang teguh, penuh sukacita serta siap membangun hubungan dengan sesama. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah memanggilku untuk memiliki hubungan dengan-Mu. Berilah aku kekuatan agar aku bisa tetap memeliharanya. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 11 Juni 2024

    Bacaan:

    "Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita." (Mazmur 20:7)

    Renungan:

    Menurut seorang peneliti, lupa adalah hal yang kelihatannya sederhana, tetapi mendominasi kehidupan manusia. Ketika ia mengadakan penelitian, dia menemukan 83% responden menyatakan sering lupa dengan nama seseorang, 60% responden sering lupa tentang di mana sesuatu itu berada, 57% responden sering lupa nomor telepon, 53% responden sering lupa kata-kata, 49% responden sering lupa tentang perkataan yang telah diucapkan, 42% responden sering lupa wajah seseorang. Jika kita tidak dapat mengingat apakah kita sudah melakukan sesuatu atau belum, kita tergabung dalam 38% kelompok orang yang memiliki kelemahan yang sama dengan kita.

    Sebagai seorang pengikut Yesus yang sedang mengalami masalah, kita juga sering menjadi seorang pelupa. Di dalam tekanan yang begitu berat atau di dalam hidup keseharian pun, kita bisa lupa Allah. Kita lupa bahwa kita adalah anak-anak Allah. Kita gagal mengingat kembali apakah Allah berjanji akan melakukan sesuatu untuk kita atau tidak. Kita tidak dapat mengingat kuasa-Nya yang begitu dahsyat dan kasih setia-Nya yang baru setiap pagi. Lalu, kita mencoba mengatasi masalah dan pencobaan dengan kekuatan sendiri. Atau, kita berusaha mengatası perkara- perkara yang sulit dengan hikmat dunia. Tetapi, Daud berkata, "Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita." (Mzm 20:8). Dengan tidak lupa akan nama TUHAN, maka Daud mengalami kemenangan demi kemenangan,

    Pencobaan bisa menyerang kita, tapi ingatlah kuasa Tuhan yang dahsyat selalu menyertai kita untuk menghalau serangan itu. Masalah boleh saja menimpa kita, namun jangan lupa bahwa kekuatan Tuhan selalu menyertai kita untuk bertahan dan menghancurkannya. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, ampuni aku jika aku sering melupakan kasih dan kuasa-Mu sehingga aku memilih menggunakan kekuatan dan kebijaksanaanku sendiri. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Senin, 10 Juni 2024

    Bacaan:

    "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut." (Amsal 14:12)

    Renungan:

    Di suatu hari yang cerah dan matahari bersinar terang, ada seorang anak laki-laki dan anjingnya pergi mencari rusa. Mereka meninggalkan rumah dan mulai menjelajahi hutan yang tidak jauh dari rumahnya. Anak laki-laki dan anjingnya mengikuti jalan kecil yang menurutnya adalah jalan yang baru saja diambil seekor rusa. Si anjing mempercepat langkahnya, sementara si anak mengikutinya dari belakang. Setelah mengendus permukaan tanah di jalan kecil itu, si anjing langsung bersemangat. la berputar- putar dan mengambil jalan ke arah kanan. "Sungguh anjing yang hebat," pikir si anak. Anak itu semakin yakin bahwa mereka akan menemukan seekor rusa. Setelah melewati sebuah pohon dengan cabang-cabang yang rimbun dan semak belukar, mata si anak terbelalak dan kegembiraannya seketika berubah menjadi ketakutan. Betapa tidak, yang ada di depan mereka bukanlah seekor rusa, melainkan seekor beruang yang langsung menyerang mereka.

    Pesan moral dari cerita ini adalah: selalu berhati-hati dalam segala hal, baik dalam setiap perencanaan, keputusan dan tindakan. Dalam kehidupan ini, sering kali kita menerima banyak tawaran yang menuntut kita untuk memilih jalan ini dan itu, atau nasihat yang menganjurkan untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Terkadang kita terlalu bersemangat dan berpikir bahwa jalan yang kita pilih adalah jalan yang benar. Dalam hal ini kita memerlukan hikmat dari Tuhan dan juga firman-Nya. Jadikanlah firman Tuhan sebagai pedoman hidup kita. Selidiki setiap “jalan” yang kita pilih, apakah jalan itu akan membawa kita pada kebenaran dan kehidupan yang penuh berkat, atau malah membawa kita pada kehancuran. Amsal 14:12 mengatakan, “Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”

    Saat ini, selidiki kembali hidup kita dan jalan yang sedang kita lalui. Jangan mengikuti keinginan hati sendiri, tetapi carilah kehendak Tuhan untuk apa pun yang kita rencanakan dan lakukan. Jika kita merasa sudah jelas berada di jalan yang salah, segeralah berbalik arah, tinggalkan jalan itu sebelum hidup kita hancur. Allah baik dan setia, la selalu menyediakan jalan belokan sehingga setiap kali kita menyadari kekeliruan yang kita lakukan, kita bisa segera berbalik arah, kembali kepada Tuhan dan mengikuti jalan yang benar. Kebahagiaan selalu tersedia bagi yang mengikuti jalan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, biarlah hatiku selalu tertuju pada firman-Mu, agar aku tidak tersesat. Amin. (Dod).