Bölümler
-
The creative industry is the soul of every country's economy, and ensuring the protection of intellectual property rights means keeping that soul grooving. Copyright, as a form of intellectual property, plays a crucial role in protecting original works of authorship, including literary, dramatic, musical, and artistic works such as poetry, novels, movies, songs, computer software, and architecture.In this episode of Talks and Thoughts, we are fortunate to host Candra Darusman, a legend in his own right. He’s a graduate of the Faculty of Economics at the University of Indonesia, who has abundant experience and knowledge about copyright. Candra Darusman will share his insights and perspectives on the significance of copyright and its impact on Indonesia's economy and the well-being of musicians.
-
Meningkatkan aliran dana untuk negara-negara berpendapatan rendah dan menengah (LMIC) dalam konteks pelestarian alam menjadi penting karena kendala fiskal yang mereka hadapi, diperburuk oleh penurunan sumber daya fiskal negara maju akibat COVID-19 dan perlambatan ekonomi. Negara-negara berkembang menanggung beban besar dalam melestarikan modal alam, meskipun manfaatnya bersifat global. Instrumen pendanaan konvensional tidak mencukupi, meninggalkan kesenjangan dalam pendanaan iklim. Kendala seperti tata kelola buruk, PDB per kapita rendah, dan mata uang tidak stabil memperburuk masalah ini. Untuk mengatasi tantangan ini, dibutuhkan instrumen keuangan inovatif yang mengaitkan pelestarian modal alam dengan pembiayaan berbiaya rendah. Pada episode Speakonomics kali ini, divisi Kajian KANOPI FEB UI berkesempatan untuk berdiskusi dengan Prof. Bambang Brodjonegoro, Ph.D. untuk membahas alternatif solusi dalam mengisi financing gap yang terjadi pada negara-negara berkembang, khususnya Indonesia.
-
Eksik bölüm mü var?
-
By definition, dualism is a state of being dual or consisting of two parts; it is reflected in the coexistence of two systems, such as in the core regions and periphery (small) regions. Dualism is closely linked to inequality, especially when discussing countries with large diversity among their regions. This is evident in Indonesia, with a diverse background of the country, it is clear that there is evidence of dualism in growth and MSME. It is important to understand endogenous forces, such as agglomeration, and the structure of economic relations between regions as part of prevailing institutions when addressing interregional inequality. Similarly, in the context of MSMEs, the focus is on their perceptions of social capital and various policies.
In the first episode of the Book Dialogue in 2024, KANOPI FEB UI had the opportunity to invite Prof. Iwan Jaya Azis, as Senior Economist and Professor at the University of Indonesia and Cornell University, to have a dialogue about the book "Periphery and Small Ones Matter: Interplay of Policy and Social Capital", which he wrote and published with Bank Indonesia. The results of this discussion will reveal that in policy making, especially to address deep-rooted problems such as inequality, there is often a gap between what institutions are trying to address with their policies and society's perspective.
-
The complexity of this world keeps on evolving, especially in the job market, where competition instensifies by the minute. So how can we effectively adjust to this dynamic environment? How can we leverage our Economics major? How can we maximize our time in campus?In this episode of Talks and Thoughts, we have the pleasure of hosting Kak Adho Adinegoro, a graduate who pursued Economics as his major in the class of 2018. Kak Adho will be sharing his insights and perspective on how he optimized the benefits of studying Economics.
-
Risiko fragmentasi geopolitik membuat dedolarisasi atau diversifikasi semakin terakselerasi. Sejumlah negara memilih untuk mulai meninggalkan dolar dalam transaksi bilateral. 10 negara anggota ASEAN baru-baru ini menyepakati untuk mengurangi transaksi menggunakan dollar AS, dengan menggunakan skema perjanjian local currency settlement (LCS) maupun dengan local currency transaction (LCT). Lalu, apakah strategi pemerintah dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS berpengaruh secara signifikan terhadap stabilitas nilai mata uang dan arus perdagangan ekspor-impor? Serta bagaimana masa depan dari skema ini?
Dalam episode ketujuh Speakonomics ini, Kanopi FEB UI berkesempatan mengundang Bapak Ibrahim Nugroho, Ekonom Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia, untuk berdialog mengenai tren diversifikasi yang sedang marak terjadi dalam transaksi perdagangan Indonesia dan negara lainnya, terutama Asia.
-
Biang kerok kemiskinan Indonesia dibintangi oleh komoditas primadona di Indonesia, yaitu rokok. Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 melaporkan bahwa rokok adalah komoditas yang turut ambil andil dalam garis kemiskinan di Indonesia. Di tengah berbagai dampak kesehatan yang mungkin timbul, rata-rata rumah tangga miskin rela mengonsumsi 11 bungkus rokok setiap bulan. Tingginya konsumsi rokok ini menjadi penghambat dalam memutus rantai kemiskinan. Persoalan ini kemudian mendorong pemerintah untuk turun tangan dalam pengendalian rokok dengan wacana penerapan FCTC atau Framework Convention on Tobacco Control, kerangka yang mengatur beberapa hal krusial seperti iklan promosi dan sponsor, kemasan dan pelabelan, serta harga dan cukai rokok. Walaupun FCTC telah gencar diterapkan oleh negara-negara Asia, perkembangan kebijakan ini mengalami stagnasi di Indonesia – menjadi sebuah kerangka yang tak kunjung ditandatangani atau diratifikasi. Beberapa pihak terutama dari penggiat industri rokok beranggapan bahwa pengimplementasian FCTC di Indonesia dapat memberikan dampak buruk bagi perekonomian Indonesia. Pertanyaannya adalah apakah benar pengesahan FCTC dapat berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia? Dalam episode pertama Paper Dialogue di tahun 2023, KANOPI FEB UI berkesempatan mengundang Bapak Abdillah Ahsan, selaku kepala Lembaga Demografi FEB UI, untuk berdialog mengenai paper “FCTC Ratification, Smoking Prevalence, and GDP per capita: lessons for Indonesia and the rest of the world,” yang beliau tulis bersama dengan beberapa peneliti lainnya. Hasil diskusi ini akan mengungkapkan bahwa persepsi terkait rokok yang selama ini beredar tidak sepenuhnya akurat.
-
In a world where pursuing our passion and achieving financial success often seem at odds, it's time to explore the delicate art of finding the balance. The question lies, how do you harmonize your career aspirations with your personal dreams?
Pada Talks and Thoughts kali ini, kami ditemani oleh Kak Aji Putera Tanumihardja yaitu mahasiswa Ilmu Ekonomi 2016. Podcast kali ini, Kak Aji akan membahas, berbagi pengalaman, serta strategi untuk merangkai masa depan yang menyeimbangkan antara passion dan profit.
-
Belakangan ini sedang hangat-hangatnya berita mengenai tuntutan kenaikan upah dan isu mengenai biaya hidup yang semakin mahal. Dua kasus diatas menggaris bawahi dua hal yang sangat penting di dalam isu perekonomian Indonesia sekarang, yaitu komponen biaya hidup dan tingkat pendapatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa kenaikan biaya hidup, seperti biaya pendidikan, kesehatan, dan kepemilikan aset mengikuti tren yang melampaui kenaikan gaji masyarakat pada umumnya. Maka, apa saja program pemerintah yang dapat dibenahi untuk membantu perekonomian jangka panjang masyarakat? Selain itu, bagaimana masyarakat harus mempersiapkan financial management dan masa depan perekonomian mereka?
Dalam episode keenam Speakonomics ini, Kanopi FEB UI berkesempatan mengundang Bapak Irman Faiz, Assistant Vice President dan Macroeconomist di Bank Danamon, untuk berdialog mengenai tren kenaikan biaya hidup dari perspektif makroekonomi dan persiapan yang harus dibuat oleh masyarakat.
-
Youth entrepreneurship is a type of entrepreneurship that is mainly practiced by the youth, which helps young people drive job generation and acquire “economic independence”. Thus, a greater rate of job generation and economic independence obtained through youth entrepreneurship can reduce youth unemployment in Indonesia. Despite the significant benefits of youth entrepreneurship, its current state in Indonesia has not reached its full potential. The main challenges that are present in the environment of youth entrepreneurship in Indonesia are -- among other things -- its access to finance and incentives, human capital and entrepreneurship culture, business development support and infrastructure, policy and regulatory framework, and innovation and technology. This episode of the Paper Dialogue will focus on the state of Indonesia’s Youth Entrepreneurship, its challenges, and its potential improvements.
-
Implementing universal health insurance has its fair share of challenges. Indonesia operates one of the world’s largest universal health insurance schemes, but only one-third of its informal workers are receiving government subsidies for insurance premiums, due to barriers to enrollment, weak administrative state capacity, and inaccuracies in the state’s civil registries. This situation incites several questions: How does Indonesia’s current economic condition affect its national health insurance program? What are the methods to increase its enrollment?
“The Challenges of Universal Health Insurance in Developing Countries: A Case of Indonesia’s National Health Insurance”, an academic paper published in the American Economic Review strives to answer these questions. In this very first Paper dialogue, we invite Benjamin Olken, the Jane Berkowitz Calrton and Dennis WIlliam Carlton Professor of Microeconomics in the Massachusetts Institute of Technology and one of the contributors of this paper.
-
A significant portion of a college student's years in campus is spent on non academic activities. Thus finding one that is positive and contributes to their self-potential is crucial. Pada Talks and Thoughts kali ini, kami ditemani oleh Kak Jazeed Parama Abidin yaitu mahasiswa Ilmu Ekonomi 2016. Di dalam podcast ini, Kak Jazeed berbagi wawasan tentang apa yang diperlukan untuk mengembangkan hobi yang positif di masa kuliah.
-
Fenomena kenaikan harga komoditas dan energi yang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, telah memicu naiknya harga bahan baku di level domestik yang menurunkan daya beli masyarakat. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menjamin tersedianya pasokan energi dan komoditas pada level domestik serta mengambil langkah preventif agar tidak membebani APBN. Tentunya, peran pemerintah sebagai pembuat kebijakan tidak dapat dipungkiri. Lantas, seperti apa strategi yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi ‘negative spillover effect’ akibat krisis pangan dan energi saat ini, serta persiapan apa yang dibutuhkan demi menyongsong masa depan ketangguhan Indonesia? Dalam episode kelima Speakonomics ini, Kanopi FEB UI berkesempatan mengundang Profesor Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, untuk berdialog mengenai fenomena kenaikan harga komoditas dan energi secara global, dampak yang ditimbulkan di level domestik, dan bagaimana peran pemerintah mengatasinya.
-
With all the hype going on, everyone would love to jump into investment and become financially proactive. But what should we prepare for investing? Do we understand all the basic concepts to be financially independent?
Pada Talks and Thoughts kali ini, kami menghadirkan Farhan Noor dan Daffa Ihsan, Mahasiswa Ilmu Ekonomi 2018. Melalui Podcast ini Kak Farhan dan Kak Daffa berbagi insight mengenai cara mengelola uang dan berinvestasi.
Disclaimer: The information provided on Talks & Thoughts Podcast is based on personal experience and may not apply to all audiences. Please make good use of it, and may it provide further information and interests to those who listen to it.
-
Awal tahun 2021 merupakan awal yang penuh optimisme bagi perekonomian Indonesia yang masih berupaya pulih dari pandemi Covid-19. Kinerja perekonomian Indonesia di awal tahun 2021 telah menunjukkan performa yang cukup menjanjikan, dengan beberapa indikator utama pemulihan ekonomi nasional sudah mulai menunjukkan tren positif. Namun, pemulihan ekonomi yang dijalankan bukan berarti tanpa rintangan. Berbagai peristiwa telah kita hadapi selama tahun 2021, mulai dari ancaman Taper Tantrum, munculnya virus Covid-19 varian Delta, perubahan dalam rantai ekonomi global, hingga digitalisasi yang begitu pesat. Lantas, bagaimana dampak peristiwa-peristiwa tersebut terhadap perekonomian Indonesia selama tahun 2021 silam dan tahun 2022 mendatang?
Dalam episode terakhir Speakonomics ini, Kanopi FEB UI berkolaborasi dengan Indonesia Economic Outlook 2022 mengundang Bapak Muhamad Chatib Basri selaku Menteri Keuangan Indonesia 2013-2014 untuk mengulas sepak terjang perekonomian Indonesia selama tahun 2021 serta proyeksi untuk tahun 2022 yang akan datang.
-
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan komponen yang integral bagi perekonomian Indonesia. Salah satu sektor penting yang dikuasai oleh BUMN adalah sektor energi, yang kerap menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Publik dan dunia internasional semakin menyadari bahaya dari pemanasan global akibat emisi karbon dari penggunaan bahan bakar fosil. Di tengah meningkatnya berbagai tuntutan untuk bertransisi ke energi terbarukan, Indonesia masih menjadi salah satu negara penyumbang polusi. Tentunya, peran penting BUMN di sektor energi tidak dapat dipungkiri. Lantas, seperti apa rencana strategis yang dibutuhkan BUMN demi menyongsong masa depan energi Indonesia?
Dalam episode ketiga Speakonomics ini, Kanopi FEB UI merasa terhormat dapat mengundang Bapak Arcandra Tahar, Komisaris Utama PGN serta mantan Menteri ESDM, untuk mengupas tuntas mengenai filosofi BUMN serta perannya dalam sektor energi Indonesia.
-
It is unavoidable for a student to step into their adulthood, live their own way, and leave home, specially when it comes to education. Pada Talks and Thoughts kali ini, kami menghadirkan Athira Putri dan Jennifer Qiu, Mahasiswa Ilmu Ekonomi 2018. Melalui podcast ini, Kak Athira dan Kak Jennifer berbagi pengalaman mengenai kehidupan kuliah yang mengharuskan mereka untuk merantau dari rumah, menghadapi berbagai challenge, memasuki lingkungan baru, dan masih banyak lagi.
-
The merger of Gojek and Tokopedia into the GoTo group marks a new era for startups in Southeast Asia and Indonesia, which is home to an increasingly growing startup culture. In a region with nearly 700 million people in population, most of these startups have transformed into super-apps that have been downloaded more than 100m times, each aiming to be used to provide all sorts of purchases and services. However, in recent days, the startup business model itself has been criticized many times for its alleged unsustainability and inability to gain profit. New and emerging startups are also more susceptible to the increasing competitiveness of the scheme as well as vulnerabilities and uncertainties. But beyond this merger, one might ask: what’s next for Southeast Asia’s startups?
In this second episode of Speakonomics, we are accompanied by Ms. Fransiska Herline to discuss about the startup culture and environment in Southeast Asia, and what its future looks like.
-
Campus life is a very unique and a one time experience, you meet with many types of people and might eventually end up with.
Pada Talks and Thoughts kali ini, kami menghadirkan Nadiv Arvy dan Melfiana Goldiena, Mahasiswa Ilmu Ekonomi 2018. Melalui podcast ini, Kak Nadiv dan Kak Melfi membagikan berbagai perspektif menarik tentang kehidupan perkuliahan serta dinamika yang ada di dalam nya saat kita memiliki pasangan selagi menjalankan kesibukan akademik maupun kegiatan lainnya selama kuliah. Selain itu, dibahas juga mengenai lingkungan pertemanan serta kepanitiaan di FEB UI.
-
Indonesia sedang menghadapi sebuah krisis kesehatan dan ekonomi yang belum pernah ditemui dalam sejarah. Pandemi COVID-19 telah menghambat mobilitas masyarakat sehingga mengakibatkan kontraksi ekonomi sebesar 2,07%. Pemerintah pusat terpaksa memperlebar defisit anggaran hingga 6,09% demi menunjang fasilitas kesehatan dan jaminan sosial. Namun, pemerintah di daerah menghadapi tantangan yang lebih besar dengan berkurangnya sumber pemasukan serta transfer dari pemerintah pusat. Lantas, bagaimana sebenarnya COVID-19 mempengaruhi perekonomian daerah? Respons fiskal seperti apakah yang tepat untuk memitigasi dampak ekonomi di jangka panjang?
Pada Speakonomics episode pertama ini, Kanopi FEB UI berkolaborasi dengan LPEM FEB UI untuk membahas dampak COVID-19 terhadap perekonomian daerah bersama Fachry Abdul Razak Afifi, Research Assistant di LPEM FEB UI yang meneliti mengenai isu ini.
-
Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia telah berdampak signifikan terhadap berbagai aspek dari kehidupan ratusan juta penduduk Indonesia, salah satunya adalah aspek ketahanan pangan. Indonesia menghadapi berbagai masalah struktural dalam ketahanan pangan, seperti kurangnya diversifikasi pasokan pangan, rantai suplai yang lamban, serta persebaran bahan pangan yang tidak merata. Lantas, apa yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah ketahanan pangan ini? Hal apa yang harus memandu pembuat kebijakan untuk mengarahkan sektor pangan Indonesia di masa depan?
Bab “COVID-19, Food Security and Trade: The Case of Indonesia” dalam buku “Economic Dimensions of COVID-19 in Indonesia: Responding to The Crisis” yang ditulis oleh Indonesia Project berusaha untuk menjawab masalah-masalah tersebut. Pada Book Dialogue kali ini, kami berbincang dengan Arianto Patunru, mantan kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) FEB UI, seorang ekonom senior Australian National University (ANU), dan kontributor pada buku tersebut.
- Daha fazla göster