Bölümler
-
Supaya tidak bosan, kami bereksperimen dengan sebuah metode yaitu saling melempar tema. Tema bebas yang acak tapi jadi menarik begitu dikulik. Di masa yang penuh cobaan ini, kami tetap merayakan percobaan alias eksperimen.
-
Episode ini kami mencoba hal baru. Alih-alih memilih satu tema, kami memilih tema yang mengingatkan pada sifat masing-masing anggota PERPUS. Ibarat ujian, kami menguji pertemanan kami melalui puisi. Seperti apa jadinya? Selamat merayakan "Ujian"
-
Eksik bölüm mü var?
-
Selamat merayakan malam!
-
Manusia dianugerahi akal pikiran, juga diuji oleh keinginan dan harapan, dijaga dengan rasa takut dan kemampuan beradaptasi. Semua itu manusiawi. Mari merayakan manusia dan kemanusiaan.
-
Mungkin belum banyak yang menyadari bahwa dunia sastra Indonesia memiliki banyak penyair perempuan yang hebat. Melalui tangan-tangan mereka, telah lahir beragam puisi dan sajak yang mampu memberikan kekayaan batin yang baru untuk kita. Mari merayakan penyair perempuan!
-
Jarak menjadi suatu hal yang bisa menyelamatkan kita di tengah bencana wabah seperti sekarang. Menjaga jarak dengan orang lain juga bisa menjadi kesempatan untuk mengenali diri lebih jauh dan lebih dalam. Memungkinkan kita menyadari nikmat kemerdekaan dan nikmat memiliki pilihan. Lebih baik menjaga jarak sekarang demi kebersamaan di masa depan. Saat ini bukan kita yang menjaga jarak, tetapi jarak lah yang menjaga kita. Mari merayakan jarak dan kebersamaan yang tertunda!
-
Anak-anak, tema yang juga dekat dengan kita karena kita semua pasti pernah mengalami masa itu. Rasa ingin tahu yang besar, kepolosan, kenakalan, kecintaan pada tokoh kartun, bahkan perundungan menjadi sebuah fase yang harus dilewati. Kemudian ada yang hilang dan ada yang bertumbuh seiring berjalannya usia. Lalu, jika kita bisa menyampaikan sesuatu pada diri kita sendiri di masa itu, apa yang akan kita katakan? Mari merayakan masa kanak-kanak!
-
Membaca Widji Thukul berarti membaca suara-suara yang dibungkam. Kita mengenal Widji Thukul sebagai seorang sastrawan dan aktivis kemanusiaan yang berjuang di masa orde baru. Tak heran jika kita mendengar banyak sekali nada protes dan kemarahan yang berapi-api dalam sajak perjuangannya. Tapi yang menarik ternyata ia memiliki sisi lembut yang juga diekspresikan lewat sajak cintanya. Cinta yang merdeka. Mari merayakan sajak-sajak Widji Thukul!
-
Setelah 12 episode membacakan puisi-puisi penyair dalam negeri, kini kami mencoba membaca karya-karya penyair luar Indonesia. Apakah bedanya rasa kata Bahasa Indonesia dan bahasa asing? Dengarkan di episode ini dan mari merayakan puisi.
-
Selamat Tahun Baru !!!
Tahun baru biasanya dimaknai sebagai awal yang baru dengan semangat baru. Episode ini penuh dengan doa dan harapan, ada yang terucap, juga ada yang dirapal diam-diam. Mari merayakan harapan baru!
-
Ada apa dengan Aan Mansyur? Banyak yang mengenalnya dari puisi-puisi Rangga untuk Cinta. Tapi selain itu ia juga banyak menulis tentang keluhan dan kritik sehari-hari dengan lirik yang sederhana yang entah bagaimana bisa 'nyampe' ke pembacanya. Mari merayakan Cinta, selamat membaca Aan Mansyur!
-
Tuhan atau kekuatan yang lebih besar dari segala sesuatu di dunia ini kerap menjadi tumpuan harapan atau tempat berpaling ketika harapan tak ada lagi. Membaca Tuhan rasanya ngeri-ngeri sedap, ada takut sekaligus syukur sambil mencoba mencari makna dari semuanya. Mari merayakan Yang Maha Kuasa!
-
Membaca GM sama seperti membaca masa. Membaca kegelisahan yang terekam dari setiap rentang waktu. Kegelisahan yang sebenarnya sama saja dari dulu sampai sekarang dan mungkin hingga nanti. Selamat merayakan puisi-puisi GM!
-
Bicara tentang hidup kadang sama juga dengan bicara tentang passion - gairah hidup. Ada yang sedang mencari, ada juga yang sedang melihat kembali. Episode kali ini, kami ditemani Muhammad Khan, seorang aktor yang telah menemukan gairah hidupnya dan menjalani sepenuh hati. Mari merayakan gairah!
-
Jatuh cinta berjuta rasanya. Bukan senang melulu, ada juga sedih, takut, marah, kecewa, dan lain sebagainya. Kita juga tidak bisa memilih dengan siapa, kapan, dan bagaimana kita jatuh cinta. Tapi kita bisa menentukan apa langkah selanjutnya. Selamat merayakan jatuh cinta!
-
Membaca puisi Chairil seperti membaca perjalanan hidupnya. Chairil lebih dari sekadar “Si Binatang Jalang” yang selama ini kita kenal. Bersama Sita Nursanti yang pernah berperan sebagai Ibu Hapsah (istri Chairil Anwar) kami membaca Chairil dan kisah cintanya.
-
Hidup adalah serangkaian perjalanan mengarungi ruang dan waktu, dengan atau tanpa tujuan. Ke mana pun perjalanan ini membawa kita, selamat merayakan perjalanan!
Puisi yang dibacakan:
Latihan Pergi-Weslly Johannes Bekas Sebuah Sungai-Mario F.Lawi Buku Harian- Avianty Arman Riwayat-Wiji Thukul -
Menunaikan ibadah puisi bersama Jokpin rasanya seperti bermain-main dengan kata dan Bahasa Indonesia, seru dan baru. Selamat merayakan Jokpin!
Puisi yang dibacakan:
Kamus Kecil Langkah-langkah Menulis Puisi Mei Punggungmu -
Kehilangan mengisi banyak episode dalam hidup kita. Bahkan kita bisa merasa kehilangan tanpa pernah menemukan atau memiliki. Selamat merayakan kehilangan!
Puisi yang dibacakan:
Di Kastil Terakhir (Cerita untuk Dulcinea)-Goenawan Mohamad Ingatan-Iswadi Pratama Asmara-Iswadi Pratama Asmaradhana-Goenawan Mohamad -
Aku ingin membaca Sapardi dengan sederhana...
Episode ini kami persembahkan sebagai apresiasi terhadap karya-karya Sapardi Djoko Damono. Selamat merayakan Sapardi!
Puisi yang dibacakan:
Kami Bertiga Sihir Hujan Dongeng Marsinah Yang Paling Luar Biasa - Daha fazla göster