Bölümler
-
Hai ...
udah lama banget yaa setelah jarang upload tahun lalu, hehehe
Selamat mendengarkan :)
Guitar Gentle by PeriTune | https://peritune.com/
Music promoted by https://www.chosic.com/free-music/all/
Creative Commons CC BY 4.0 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
-
Ada empat dimensi yang dijelaskan Bung Fiersa dibuku ini diantaranya DImensi Tentangmu, Dimensi Setelah Kedatanganmu, Dimensi Setelah Kepergianmu, dan Dimensi Setelah Mengikhlaskanmu.
-
Eksik bölüm mü var?
-
Tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka. Suatu saat kita akan tiba di titik menertawakan rasa yang dulu sakit atau menangisi rasa yang dulu indah. - Fiersa Besari
-
Dilara Niranjana: “Iya. Aku ngajakin kamu nikah.”
Erlangga Tunggadewa: “Biarpun kamu mau aja aku suruh kayang di atas Monas, aku nggak akan mau nikah sama kamu.”
Keduanya memutuskan menikah karena sebuah kesepakatan. Anggap saja ini kesepakatan kerja.
Dilara akan mendapatkan suami, demi menyenangkan eyang putrinya yang sudah sakit-sakitan. Ditambah, ini bisa mengalihkan perhatian media dari kasus yang sedang diderita Stilettale, perusahan mode miliknya.
Sedangkan Erlangga, sebagai pemilik Tunggadewa Grup, dia menginginkan tanah milik Dilara untuk proyek perumahan elite-nya.
Namun kehidupan ‘kesepakatan kerja’ mereka tak berjalan semulus itu -
salah satu buku yang menarik, yang harus kalian baca
-
Seberapa banyak pun harta yang kamu punya, Kamu tidak akan bisa membeli ketenangan batin dan kedamaian jiwa
- Robi Afrizan Saputra
-
Kanvas masih putih
Tak perlu membandingkan dengan rekor masa lalu
Tak ada yang berekspektasi
Tak ada yang menyaksikan
It's just us and our own story
- Alvi Syahrin dalam buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa
-
Tentang impian, selalu ada jarak di antara 'siapa diri kita sekarang' dan 'siapa diri kita nanti'.
Sebagian menangisi jarak itu untuk kemudian merasa kalah dan menyerah.
Sebagian lain tetap tersenyum untuk mengalahkan jarak dengan sikap pantang menyerah.
Jarak itu bernama tantangan
- Fahd Pahdepie
-
Kesempatan yang berada dalam tunggu tidak akan lama mengantre. Satu demi satu langkah menuju maju dan kemudian kesempatan itu pergi pada gerbong-gerbong yang siap membuka dan membawanya pergi ke tujuan yang lebih baik. Kesempatan ialah makhluk yang juga ingin diperlakukan dengan baik.
Diperlakukan layaknya bidadari yang siap dipinang oleh pangeran yang segera datang menyunting dan memasukkan cincin pada jari masni tangan kanannya. Bukan diperlakukan layaknya bola yang dipermainkan lalu seenaknya saja ditendang.
Maka jika perlakuan itu yang dihadirkan, sungguh kita adalah tempat persinggahan yang tak nyaman
-Aji Pram
-
Kita terlalu sok tahu tentang hidup kita.
Mengira satu kondisi akan menyelesaikan masalah hidup
Dan, lihatlah
Tercapai satu kondisi. Rentetan masalah berdatangan.
Sekarang kita ingin cepat mati,
tetapi tak pernah mempersiapkan apa-apa.
Oh, betapa kita terlalu sok tahu tentang hidup kita - Alvi Syahrin
-
Akan ada suatu hari dimana aku tidak akan memikirkanmu lagi. Tidak peduli apa yang sedang kau lakukan dan sedang bersama siapa kau sekarang. Kau tidak lagi menjadi yang utama dalam pikiranku. Dan yang terpenting, aku tidak merindukanmu lagi - Brian Khrisna