Bölümler
-
Melalui puisi Putra-putra Ibu Pertiwi, Mereka ingin menyampaikan bahwa tidak semua putra-putra Ibu Pertiwi lahir sebagai pahlawan dan pejuang, sebagian lagi terlahir menjadi bajingan-bajingan. Itu merupakan realitas yang ada pada bangsa Indonesia dan akan selalu ada. Para bajingan itu menjadi hama bagi para patriot dan pejuang.
-
Melalui Macapat Asmaradhana, Nofika ingin menyampaikan kalau mencari pasangan hidup, tidak sekadar melihat dari fisik ataupun harta, sebab kebahagiaan hidup tidak semata fisik dan harta. Kebahagiaan hidup diukur dari sifat seseorang bukan rupa ataupun harta. Untuk itu, penting mencari orang yang saling menghargai dan saling mempercayai.
-
Eksik bölüm mü var?
-
Melalui puisi Aurelia Alisa Putri Larasati berjudul Senja, Ignes ingin menyampaikan bahwa senja yang selalu datang di iantara terangnya siang menuju gelap malam hadir membawa keseimbangan alam. Meskipun kehadirannya hanya sebentar saja, tapi senja mau mengalah menggantikan siang dan digantikan malam dalam sekejap. Karena ia tahu, bahwa dirinya tetap indah.
-
Melalui cerpennya, Hana ingin menyampaikan kepada semuanya bahwa tidak semua hal bisa dipandang benar dan salah. Semuanya perlu memahami tujuan, alasan, dan konteks. Rumit? Tentu.
-
Melalui puisi Aan Mansyur berjudul Menyebrang Jembatan, CM ingin menyampaikan kepada semuanya bahwa kita dan ibu selalu memiliki utang kisah yang tidak pernah tersampaikan dan bahasa tidak memiliki kata-kata yang tepat dan ibu selalu paham dan mengingat dan kecupannya selalu hangat.
-
Melalui puisinya berjudul Bangsa Mbalelo, Anjan ingin menyampaikan kepada semuanya atas keresahan akan fenomena terhadap bangsanya yang krisis jati diri dan terbawa arus budaya populer. Dari puisinya banyak menyajikan gambaran mengenai kesenjangan dan realita yang terjadi saat ini. Anjan juga menyampaikan untuk menjadi pribadi yang teguh terhadap pendiriannya.
-
Melalui puisi Helvy Tiana Rossa berjudul “Bagaimana Cara Mengucapkan Terima Kasih, Tata ingin menyampaikan bahwa di setiap perjalanan kita, selalu ada Tuhan yang menyertai. Tuhan selalu memberikan kita amunisi lewat beragam cara dan perantara, bahkan dengan yang tidak kita duga. Lalu bagaimana kita berterimakasih kepada Tuhan dengan segala kasih sayangNya?
-
Mukadimah atau pembukaan, mungkin lebih tepatnya pengantar dalam memulai sesi “Ramadan membaca karya sastra bersama teman-teman Ujang”. Mukadimah ini berisi mengenai awal mula saluran podcast “Seputar Sastra” dan latar belakang sesi “Ramadan membaca teman-teman Ujang.” Di mukadimah ini, Ujang juga membacakan puisi berjudul Puasa Dipertanyakan karya Y.S. Sunaryo secara spontan, tanpa membaca sebelumnya. Pada penutup mukadimah, Ujang menyampaikan harapan dari adanya sesi ini.
-
Puisi W. S. Rendra berjudul Pesan Pencopet Kepada Pacarnya
-
Puisi Emha Ainun Nadjib dan Puisi Aan Mansyur
-
Puisi Pablo Neruda - Kata
(Dibacakan spontanitas) -
Mata yang enak dipandang, sebuah cerpen Ahmad Tohari yang diterbitkan Kompas, 29 Desember 1991.
Mirta seorang buta dan Tarsa si penuntunnya. Di stasiun mereka mencari kehidupan, kehidupan yang sekadar memenuhi kebutuhan perutnya, sekadar itu. Dan, sesulit itu. -
Cerpen Indra Trenggono
-
Cerpen ini ditulis oleh Remy Sylado dan dimuat di Kompas hari Minggu 30 Maret 2014
-
Cerpen Pohon Kapuk Tepi Jalan. 1 Juli 2021 12.37 WIB. Teuku Hendra Keumala, lahir di Nagan Raya, 20 Maret 1986, aktif menulis cerpen dan artikel, serta bekerja sebagai jurnalis di salah satu media lokal di Aceh.
- Daha fazla göster