Folgen
-
Media Partner - Ada yang spesial nih di Via Via Sanur dari tanggal 28 September sampai 31 Oktober 2024. Kenapa? Karena ada pameran “Meriung Meriang” karya Alam Taslim. Pameran ini menampilkan sang maskot, Igor, dalam berbagai bentuk dan media seperti lukisan, tekstil, merchandise, bantal, dan karya resin. Di podcast ini kami menelusuri perjalanan Alam di dunia seni, khususnya bagaimana prosesnya membesarkan “anak” semata wayangnya (Igor) hingga saat ini.
Yuk dengarkan obrolan kami disini!
-
Media partner. Stigma berlanjut dan kali ini dengan tema Equality, Diversity dan Humanity, mereka meluncur ke Jakarta dan menjadi bagian dari Festival 100% Manusia di Instituto Italiano di Cultura. Perupa yang berbagi cerita kali ini ada Skinner Ohrami, Papa Asmodeus, Christy Mawar, Yudha dan Sabdanaung yang kami temui di Bali setelah acaranya berlangsung. Seperti apa karya dan keseruan yang terjadi di Stigma 4.0? Yuk, didengerin!
-
Fehlende Folgen?
-
Media partner. Stigma berlanjut dan kali ini dengan tema Equality, Diversity dan Humanity, mereka meluncur ke Jakarta dan menjadi bagian dari Festival 100% Manusia di Instituto Italiano di Cultura. Perupa yang berbagi cerita kali ini ada Skinner Ohrami, Papa Asmodeus, Christy Mawar, Yudha dan Sabdanaung yang kami temui di Bali setelah acaranya berlangsung. Seperti apa karya dan keseruan yang terjadi di Stigma 4.0? Yuk, didengerin!
-
Kali ini kita berkunjung ke Florto Studio, salah satu studio graphic design di Bali yang sangat aktif tidak saja dalam proyek dengan klien-klien ternamanya, secara company dan individual, tetapi juga dalam berkomunitas-nya. Yang menarik juga adalah bagaimana setiap individu muda di studio ini memiliki gaya berkarya masing-masing dan perannya masing-masing juga. Dengan suasana yang cosy dan kekeluargaan, kita berbincang dengan Head of Florto Ode Baskara, bersama Gusde Sidhi dan Umah Yuma. Bagaimana menyatukan ide bersama dalam satu proyek? Apa yang paling shocking saat masuk dunia kerja? Penasaran? Yuk, didengerin!
-
Episode Media Partner - Stigma kembali untuk ketiga kalinya dan kali ini bertempat di Joshua District, Tabanan. Stigma 3.0 mengangkat tentang “Discrimination” atau diskriminasi. Penyelenggara Skinner Ohrami dan Geoffany Tambunan menyebutkan Open Call kali ini mempersilahkan perupa nya untuk meresponnya seluas mungkin. Dan ditemukan lah beragam cerita dari yang secara kenegaraan, agama, masyarakat, bahkan di ranah rumah sekalipun. Selain bersama Geo dan Skinner, kami juga sempat ngobrol dengan beberapa seniman yang ikut yaitu Dinda Dindddung, Jonathan Chanutomo, dan Papa Asmodeus. Kami juga ngobrol tentang karya instalasi dan karya puisi yang dibuat untuk pameran ini. Penasaran apa saja itu? Yuk, dengerin!
-
Ada yang menarik beberapa tahun terakhir ini dalam dunia seni budaya dan kebijakan-kebijakan negara yang ada, terutama dari Korea Selatan. Menariknya lagi, belum lama ini saat komedian Komeng menang untuk menjadi anggota DPD Jabar, ia pun menyebut ingin “menjajah” secara seni budaya seperti Korea Selatan. “Menjajah” bukanlah kata yang tepat sebenarnya, tetapi hal ini memang menarik untuk dibahas apalagi Bali dan Indonesia memang tidak kalah kaya produk seni dan budayanya. Maka dari itu, kami berbincang dengan Candra Dewi, kawan hukum yang mengikuti perkembangan seni dan budaya yang juga sempat melanjutkan pendidikan di Korea Selatan. Kita membahas tentang kemungkinan-kemungkinan kebijakan budaya ala Korsel di Indonesia. Tidak disengaja juga, perbincangan yang berujung membahas film ini ternyata dibahas di Hari Film Nasional Indonesia. Apa saja itu? Yuk, didengerin!
-
Episode ini merupakan media partner pameran Special Project #2 “Evolve” di Dinatah Art House, Gianyar. Disini kami berbincang dengan pemiliknya, Didin Jirot, dan para penulis pameran “Evolve” yakni Penawati dan Vincent Chandra. Jadi, apa dibalik cerita “Evolve” ini? Apa yang berevolusi di Special Project kali ini? Dan, kejutan-kejutan lainnya?!? Yuk, didengerin!
-
Pameran tunggal di Galeri Nonfrasa yang bertajuk “Liku, Laku: Cosmic Pavement of Nyoman Darmawan” menampilkan karya-karya Nyoman yang sekilas pandang dapat dipersepsikan sebagai lukisan erotis dan vulgar. Namun, apa benar sebatas itu? Bincang-bincang kali ini, kami menggali bagaimana proses berkesenian Nyoman Darmawan dan apa sebenarnya intensi sang seniman di balik ikon visualnya. Pemaparan perspektif menarik serta informatif dari Made Susanta dan Savitri Sastrawan selaku kurator pameran ini juga tentunya menambah keseruan podcast kali ini. Yuk dengarkan, jangan sampai ketinggalan!
-
Seri Cerita Turun Temurun kembali dengan perbincangan bersama Bu Mangku Muriati. Siapa yang tidak mengenal Pemangku yang juga perempuan perupa yang makin dikenal karya gaya lukisan Wayang Kamasan-nya beberapa tahun terakhir ini. Kami ingin berbincang bersama beliau selaku tokoh masyarakat perempuan dalam bidang spiritual dan kesenian - mencari cerita turun temurun apalagi yang ada untuk dipelajari bersama.
Di Part 3, Bu Mangku berbagi cerita tentang pengembangan-pengembangan cerita yang beliau pakai sebagai sumber melukis Wayang Kamasan. Uniknya oleh Bu Mangku, beliau tidak selalu melukis tentang cerita wayang yang biasa kita kenal seperti Ramayana dan Mahabarata. Bahkan saat Pandemi Covid 19 ia malah mendokumentasikan kejadian itu dalam bentuk Wayang Kamasan. Seperti apa karya itu? Yuk, didengerin! -
Seri Cerita Turun Temurun kembali dengan perbincangan bersama Bu Mangku Muriati. Siapa yang tidak mengenal Pemangku yang juga perempuan perupa yang makin dikenal karya gaya lukisan Wayang Kamasan-nya beberapa tahun terakhir ini. Kami ingin berbincang bersama beliau selaku tokoh masyarakat perempuan dalam bidang spiritual dan kesenian - mencari cerita turun temurun apalagi yang ada untuk dipelajari bersama.
Di Part 2, kami sempat bertanya-tanya tentang asal usul upacara spiritual maupun keagamaan yang dilaksanakan oleh masyarakat Hindu Bali. Selain itu kita juga berbincang tentang kehadiran lukisan Kamasan serta perkembangannya sampai sekarang. Apa saja penjelasan Bu Mangku? Yuk, didengerin! -
Seri Cerita Turun Temurun kembali dengan perbincangan bersama Bu Mangku Muriati. Siapa yang tidak mengenal Pemangku yang juga perempuan perupa yang makin dikenal karya gaya lukisan Wayang Kamasan-nya beberapa tahun terakhir ini. Kami ingin berbincang bersama beliau selaku tokoh masyarakat perempuan dalam bidang spiritual dan kesenian - mencari cerita turun temurun apalagi yang ada untuk dipelajari bersama.
Di Part 1 kita sempat berbincang dan mendengarkan cerita beliau yang diminta ayahnya, Mangku Mura, untuk melanjutkan perannya sebagai Pemangku dan perupa, bukan saudaranya yang lain. Selain itu juga kejadian-kejadian yang sempat menimpanya sebagai pemangku perempuan muda, namun tidak menghentikan kegigihannya melanjutkan jejak-jejak ayahnya. Seperti apa ya ceritanya? Yuk, didengerin! -
Episode ini merupakan media partner pameran Special Project "Side Eyes" di Dinatah Art House, Gianyar. Disini kami berbincang bersama pemiliknya, Didin Jirot, akan terbentuknya Dinatah Art House dan kenapa pamerannya dinamakan "Special Project" daripada "Pameran Side Eyes" saja? Lalu, apalagi yang mendorong Didin untuk membuat Special Project ini? Yuk, didengerin!
-
PKBI dan Gurat Institut bekerja sama dalam pameran bertajuk Manusia untuk kedua kalinya. Setelah sebelumnya mengusung topik bullying, di pameran ini mereka memvisualkan hasil riset mengenai kehamilan yang tidak diinginkan di kalangan remaja. Pameran ini dikemas dalam judul Telur Setengah Matang dengan menggandeng beberapa seniman Bali dan berlangsung dari tanggal 23-29 Oktober 2023 di ruang Kisara PKBI Bali.
Di episode ini kami berbincang dengan perwakilan PKBI, yaitu Ima, Aul, dan Doni, serta kurator Savitri Sastrawan dan ko-kurator Penawati. Mengapa PKBI memilih untuk mengadakan kolaborasi pameran seni? Bagaimana proses riset di lapangan dan seperti apa perjalanan hingga pameran dilaksanakan?
Yuk simak selengkapnya di Spotify RupaBali Podcast! -
Sangat menarik ketika sebuah sekolah menengah seperti SMKN 1 Sukawati atau SSRI, terkenal dengan alumni Seni Rupa nya, mengadakan pameran di luar sekolahnya dan berkolaborasi dengan kolektif seni yang bergerak dalam pengorganisasian pameran. Kali ini Pameran yang diselenggarakan bertajuk LOG IN diadakan di Kulidan Space pada tanggal 14 - 21 Oktober 2023.
Di Episode ini kami berbincang dengan guru Jaya Jemana, salah satu siswa Satria, dan tim Gurat Institute/Gurat Art Project Kurator Made Susanta Dwitanaya dan Program Manager Vincent Chandra. Apa yang menjadi dorongan SSRI untuk berkolaborasi dengan Gurat? Seperti apa pengelamannya berkolaborasi bersama? Yuk, didengerin!
-
Episode Media Partner - Di kesempatan kali ini kami berbincang bersama kurator Sekar Pradnyadari dengan kurasi perdananya berjudul "Diari Diri" yang diadakan di Purga Art Space, Ubud dari 19 Agustus - 16 September 2023. Selain membahas tentang mengkurasi pameran perdana yang berani interdisipliner, kita juga berbincang later belakang Sekar yang belajar fashion akhirnya nyemplung ke dunia kurasi seni, apa yang menginspirasi, dan cerita-cerita mengejutkan lainnya. Penasaran? Yuk, didengerin!
-
Stigma berlanjut dari pameran pertamanya kami liput April 2023 lalu ke yang ke-2.0 berjudul Oppression atau Penindasan. Kali ini Rupa Bali kembali menjadi media partner dan di Part 2 kami sempat merekam beberapa artist statement/pernyataan seniman serta penulis pameran yang hadir: penulis Bagus Ari Saputra; perupa Afiq Andico Pangimpian (Ruby), Gede Austana (in English), Skinner Ohrami, F. Ikyos, Geoffanny Tambunan, Wahyuartnes & IB Rekha. Penasaran dengan apa yang dihadirkan kali ini? Yuk, didengerin!
Jangan lupa untuk dengerin Part 1 juga ya! Pamerannya juga masih berlangsung sampai 16 September 2023 di Uma Seminyak!
-
Stigma berlanjut dari pameran pertamanya kami liput April 2023 lalu ke yang ke-2.0 berjudul Oppression atau Penindasan. Kali ini Rupa Bali kembali menjadi media partner dan di Part 1 kami sempat berbincang dengan penyelenggara, Skinner Ohrami dan Geoffanny Tambunan, beserta merekam beberapa artist statement/pernyataan seniman yang datang dari: perupa Dea Gusti Azka, Ilham Gusti Syahadat, Papa Asmodeus, Giri Arnaga; pujangga Stefano Hanteno, Christy Mawar dan Imam Barker. Penasaran dengan apa yang dihadirkan kali ini? Yuk, didengerin!
Jangan lupa untuk dengerin Part 2 juga ya! Pamerannya juga masih berlangsung sampai 16 September 2023 di Uma Seminyak!
-
Episode Media Partner - Matjan Unofficial merupakan inisiasi pemilik brand Geng Matjan, Dewa Ketha, untuk melakukan suatu aktivasi seni dari hasil penjualan produk-produknya. Lewat Diskusi yang diadakan di Taman Baca Kesiman tanggal 6 Agustus lalu dengan narasumber Dewa Ketha dan dua seniman Arde Wiyasa (Sangut) dan Gede Sumarjaya (Bul) yang dipandu Moderator Ngurah Termana, beberapa pertanyaan dan tanggapan pun muncul dari audiens di Bali setelah mendapatkan cuplikan tentang vakansi mereka. Udah denger preview Episode ini di Instagram kami? Penasaran sama jawabannya kan? Yang lainnya apalagi tuh? Yuk, didengerin!
-
Episode Media Partner - Matjan Unofficial merupakan inisiasi pemilik brand Geng Matjan, Dewa Ketha, untuk melakukan suatu aktivasi seni dari hasil penjualan produk-produknya. Disini Dewa Ketha menjadi Kurator-nya dan melakukan Vakansi perjalanan ke tiga kota di luar Bali selama bulan Juli 2023 membawa cerita keseharian Bali lewat karya-karya 2 perupa dengan 2 medium yang berbeda - Arde Wiyasa (Sangut) dengan cutting sampah plastiknya dan Gede Sumarjaya (Bul) dengan fotografi Gum Bichromate-nya. Lewat Diskusi yang diadakan di Taman Baca Kesiman tanggal 6 Agustus lalu yang dipandu Moderator Ngurah Termana, apa cerita dibalik Vakansi kali ini? Dan apa yang menginspirasi karya-karya perupanya? Yuk, didengerin!
- Mehr anzeigen